NENEK DI TEPI SUNGAI

6 0 0
                                    

Jingga sudah mewarnai langit senja. Aku terduduk diam disamping sungai yang tenang dan sepi bagaikan suasanan hatiku setelah ditinggalkan sang kekasih.

"Hey, jangan bunuh diri disini!" Nenek tua menghampiriku.

"Aku tidak mau bunuh diri." Nenek itu membawa jaring, kantong, dan serokan sampah.

"Pergilah dari sini! Anak-anak muda sepertimu sangat suka mengotori sungai disini!" Nenek ini benar-benar kasar! Tidak tahukah aku sedang bersedih.

Aku melihat nenek itu mejatuhkan barangnya, langsung saja aku membantunya.

"Nenek baik-baik saja?" Nenek itu menatapku lalu melanjutkan mengambil sampah di sungai.

Aku mengambil serokan sampah yang sedang tidak dipakai dan membantunya memunguti sampah.

"Capek sekali. Sudah selesai, nek." Aku menyerahkan serokan sampah, ingin segera pulang dan istirahat.

"Bawakan kantong itu!" Perintah nenek tua itu, dia sama sekali tidak mendengarku!

"Nek, ini kita mau kemana?" Aku mengikuti nenek tua itu sambil membawakan kantong plastik berat penuh dengan sampah.

Nenek itu membawaku kedalam sebuah rumah kumuh di tepi sungai. Saat didalam aku meletakkan kantong sampah dan melihat sekitar. Rumah ini tidak layak dipakai. Aku dapat melihat atap-atap yang bolong dan alas rumahnya tidak memakai ubin, hanya tanah. Di setiap sudut rumah dipenuhi dengan tumpukan sampah.

"Mungkin jika aku mati, sungai ini akan jadi tempat pembuangan sampah." Lirih Nenek itu. Dia memberikanku sebuah guci kerajinan tangan, lalu mengusirku keluar sebelum sempat aku berkata 'terima kasih'.

Pada saat itu aku baru menyadari bahwa nenek itu tinggal sendirian. Tidak ada keluarga ataupun teman. Sama kesepiannya seperti diriku. Namun, dia masih tetap memungut sampah untuk menolong banyak orang. Setiap hari, dengan beban seberat itu. Tumpukan sampah yang berada didalam rumahnya adalah bukti kepeduliannya dan bukti kesepian dari dalam hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SATU KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang