"jika yang ku sebut sayang itu perhatian lantas bagaimana aku bisa menjelaskan."
Ponsel Jean berdering..
"Ada apa?" Ucap Jean ketus.
"Eyyy. Santai dong. Lo pasti lagi sama gwina ya? Ketus banget jawab nya. Kalian di mana?" Tanya Kenzo meledek.
"Gue lagi ada acara. Lo kan tau sendiri."
"Oh ya?? Terus kenapa kalian ngak pergi? Mereka udah pergi lho dari tadi? Lo macem - macem ya di kamar?" Selidik Kenzo curiga.
"Pergi? Kapan? Kenapa mereka ngak bilang." Jawab Jean terkejut.
"Eumm. Mungkin sepuluh menit yang lalu. Lo di mana? (Melihat ada yang datang) oh, om Alex."
Telfon di matikan.
"Ada apa?" Tanya Gwina bingung.
"Ibu dan yang lain sudah pergi ke pemakaman."
Gwina menyernyit bingung. "Kenapa ngak ada yang manggil satu pun?"
"Om lo yang minta." Potong Kenzo.
Sontak itu membuat kedua nya terkejut melihat kedatangan Kenzo yang tiba - tiba.
"Lo tau dari mana kita di sini?" Protes Jean
"Om lo. Dia bilang kalian di balkon. Kenapa kalian terkejut? Aaah. Tidak mungkin kalian--"
"Berhenti berpikir yang tidak - tidak tuan Taehan." Ketus Gwina.
Kenzo berdecik dingin.
"Gue pamit.."
"Ke mana?"
Gwina menunjukkan ponsel nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
Teen FictionJean dan Gwina adalah adik kakak tidak sedarah.. Gwina pikir keluarga barunya akan menerima dia dengan senang hati, tapi nyatanya ada pembenci di salah satu keluarga angkatnya. Sejak kecil Gwina tidak pernah merasakan kebahagiaan, sampai suatu ket...