maaf

2 0 0
                                    

"maaf jika setiap kau terluka selalu aku penyebabnya."

***

Ke esokan harinya, kenzo sudah siap menuju rumah sakit. Ia akan meminta maaf pada Gwina dan Jean.

"Kau mau pergi kemana sepagi ini?" Tanya beliau.

"Ada urusan sebentar." Sahutnya pelan.

"Urusan dengan percintaan? Atau dengan Jean?" Ledeknya.

Saat Kenzo akan menjawab seketika Ayahnya menyuruh diam. "Sudah diam. Ayah sudah tau kau ada urusan dengan siapa. Aiiisshh. Punya anak satu malah sibuk dengan dunianya, tidak pernah memikirkan wanita. Apa kalian normal?" Protes ayahnya.

Kenzo berdecik dingin.

"Ayah. Anak mu ini masih normal, hanya saja belum menemukan yang cocok di hati." Jawabnya malas.

"Sampai kapan kalian akan terus bekerja tanpa memikirkan wanita atau pernikahan."

"Apa dengan menikah semua urusan akan terasa mudah? Justru malah menambah beban.!!" Kesalnya.

"Kenapa semua orang menanyai hal yang sama, kenapa harus ada pernikahan di dunia ini. Aku bahkan tidak tertarik dengan itu." Timpalnya.

"Kamu menyukai anak kecil kenapa tidak mencoba membuatnya." Celetuk nya.

Sontak ucapan itu membuat Kenzo terbelalak. "Ayah. Apa kau menyuruhku menghamili anak orang? Reputasi ku akan buruk di kantor jika menghamili anak orang.!!"

"Tidak maksud Ayah bukan seperti itu--"

"Sudahlah, aku pamit.."

"Maksud Ayah menikahlah dengan Yidia." Ucapnya pelan.

Sebelum pergi ke rumah sakit, ia membeli bunga terlebih dahulu dan juga buah tangan agar tidak terlalu kosong.

Saat tiba di toko bunga Kenzo terdiam sejenak di depan toko bunga itu. Ia merasa aneh karena ini pertama kali nya ia datang ke rumah sakit membawa bunga oleh tangannya sendiri tanpa bantuan sekretaris nya.

"Astagaa. Ini terasa canggung. Seperti akan menyatakan cinta padahal nyatanya pergi ke rumah sakit."

Akhirnya ia masuk melihat - lihat bunga yang cocok untuk Gwina.

"Anda mencari bunga untuk pacar, ibu, atau teman?" Ucap pemilik toko ramah dengan senyum nya.

"Untuk teman, dia anak yang periang dan juga cantik. Bisa tolong carikan?" Pintanya.

"Anda bisa memberikannya bunga matahari atau violet." Jawabnya memberi pilihan.

"Matahari saja."

"Baiklah."

Kenzo sudah memasak makanan kesukaan Gwina yaitu omlet dan juga ramyeon.

Ia sudah menghubungi Jean terlebih dahulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang