Aaron menilik dengan tajam sosok lelaki yang berada tepat dibelakang Maddison, tak hanya itu Maddison pun ikut terlihat terkejut dan canggung secara bersamaan.
Dengan posisinya yang sama sekali tidak aman, dan juga para murid yang menatap kearah mereka ketiga membuat Maddison merasa harus segera mengambil tindakan. Mata lelaki itu hanya menatap lurus kearah Maddison tanpa menghiraukan Aaron yang masih memegang pergelangan tangan gadis itu.
"Yes, mate? Bisa kau menyingkir dari pacarku?" Ucap Aaron dengan dingin. Seluruh murid yang mendengarnya mengeluarkan bising perasaaan tidak percaya. Mereka berbisik-bisik dan memberikan pandangan buruk pada Maddison.
Gawat, dalam hatinya Maddison. "Seharusnya aku bertindak lebih cepat sebelum mulut lelaki ini meracau."
Sebelum Maddison hendak berbicara, lelaki itu membalas "Kusarankan untuk tidak berbuat kasar pada pacarmu sendiri." Suaranya tegas, dalam, dan tenang.
"Lepas." Ucap Aaron dengan tatapan tajamnya, ia merasa dipermalukan.
"Kau lebih dulu." Lelaki itu membalas tanpa takut, pandangannya tetap tertuju pada Maddison yang tertegun.
"Kalian berdua, lepaskan!" Bentak Maddison, dengan kuat ia menarik tangannya dari cengkeraman kedua lelaki itu.
"Maddy." Hanna menghampirinya dengan khawatir dan melirik dua lelaki yang sedang beradu pandang itu secara bergantian. "Aaron, ikut aku." Ucap Maddison.
Aaron tidak menggubris hingga Maddison harus menariknya dengan paksa, meninggalkan lelaki itu yang acuh dan lanjut berjalan memasuki kelasnya.
"Kau tahu apa yang baru saja kau lakukan?!" Pekik Maddison kesal. "Kau sudah merusak reputasiku, tahu?"
"Reputasimu?"
"Ya! Atas dasar apa kau berani mengatakannya pada seisi sekolah bahwa aku pacarmu?"
"Maddy, kau tidak lupa dengan kesepakatan kita bukan? Atau, kau lupa karna kepalamu terbentur?" Ujarnya sarkas kepada Maddison.
"Oh ya? Kurasa aku tidak lupa sama sekali. Bukankah kau kembali bersama Jessica? Lalu, untuk apa kau mengumumkan kepada satu sekolah bahwa kau mengencaniku?! Sudah jelas bahwa kau merusak reputasiku! Semua orang akan beranggapan bahwa aku selingkuhanmu. Kau tahu?!" Bentak Maddison tak tertahankan dengan emosinya saat ini.
Yang ada dipikirannya sekarang adalah pendapat orang mengenai dirinya, dan bagaimana hal ini akan dilihat oleh Jessica. Ia akan dianggap remeh, dan menjijikkan.
"Kau cemburu?" Aaron menyeringai tanpa memerdulikan amarah yang berkecamuk dari wajah Maddison.
Yang benar saja, Maddison semakin kesal.
"Kau gila? Apa kau bahkan mendengarkanku?!"
"Aku tidak peduli!" Jawab Aaron angkuh. "Soal Jessica itu bukan urusanmu. Apapun yang kuperintahkan padamu, maka harus kau turuti. Dan ya, stop untuk mencari perhatian dari lawan jenis lainnya."
Maddison merasa bahwa Aaron sama sekali tidak mendengarkannya, gila, bahkan meracau. Apa yang ia ucapkan sungguh tidak masuk akal, dan sangat diluar nalar.
"Kau sungguh brengsek!" Umpatnya.
"Dan jangan panggil aku Maddy, kita tidak sedekat itu!" Dengan begitu, Maddison meninggalkan Aaron dengan perasaan kesal yang berkecamuk. Sembari menahan malu, ia menuju kelasnya yang hampir dimulai.
***
Maddison merasa pusing seharian. Sakitnya belum cukup sembuh untuk menerima drama disekolah hari ini, ditambah celotehan Aaron yang menurutnya kasar dan tidak berperasaan.
"Maddison?." Suara lembut dari seorang perempuan menyadarkan ia dari lamunannya.Jessica, ungkapnya dalam hati.
"Hai, aku Jessica." perempuan itu memperkenalkan dirinya, meskipun Maddison tahu bahwa tidak ada satu siswa pun yang tidak mengenal Jessica. Berbeda dengannya, hanya beberapa orang saja yang tau bahwa ia ada dimuka bumi ini.
Jika kini sudah banyak yang mulai mengetahui namanya, itu pasti karna Aaron, cowok populer disekolah itu.
***
I know i know.. Lama banget ga update:'))))
Jangan lupa vote & commentnya ya guys!;))
KAMU SEDANG MEMBACA
Stare At Me
RomanceMaddison tidak pernah berencana bahwa ia akan terjebak dengan permainannya sendiri. Awalnya, ia berpikir bahwa berpura-pura menjadi kekasih Aaron adalah hal yang akan membantunya disekolah, namun ia salah. Pertemuan dengan Aaron, dan berada diantara...