Part 9 - Nonsense

55 19 7
                                    

Ketika Maddison merasa bahwa kehidupannya disekolah akan kembali seperti semula setelah urusannya dan Aaron selesai, ternyata masalah baru muncul.

Dengan kembalinya Aaron dan Jessica, muncul gosip baru yang menyatakan bahwa Maddison hanyalah pelampiasan bagi Aaron. Fakta bahwa Jessica pernah berkencan dengan lelaki lain yang menyebabkan mereka putus, tidak pernah muncul ke permukaan.

Benar saja, siapa yang percaya?

Maddison merasa bahwa Aaron begitu naif dan menyedihkan.

Dan sekarang, ia ikut terseret dalam drama cinta siswa populer disekolah.

"Maddison, bagaimana rasanya dicampakkan?" Sekumpulan gadis merapat dimeja makan tempat Maddison dan Hanna sedang berbincang.

"Hei!" Teriak Hanna.

Maddison mengisyaratkan tangannya kepada Hanna untuk diam.

Salah satu gadis itu menatap dengan pandangan merendahkan, "Benar saja, aku tidak percaya ketika gosip tentang Aaron dan dirimu berkencan. Kau dan Jessica, seperti langit dan tanah." Suara tawa mereka yang menjengkelkan membuat Maddison kesal.

"Kau sudah selesai?" tanya Maddison dengan tenang.

"Untuk ukuran siswi biasa saja, kau cukup angkuh, dasar jalang." Gadis itu tampak ingin melayangkan pukulan kearah Maddison sebelum sebuah tangan menangkapnya.

"Kau tahu bahwa ini masuk kategori perundungan dan kekerasan disekolah?" sebuah suara yang tenang dan tajam.

Ethan melepas tangan gadis itu dan dengan kesal mereka meninggalkan meja makan tersebut.

"Terima kasih." ucap Maddison kepada Ethan. Ini bukan pertama kalinya lelaki itu membelanya disaat tidak ada orang lain yang bersedia membuang waktu untuk itu.

"Jika kau tidak ingin ditindas, berusahalah untuk membela diri. Setidaknya katakan sebuah kebenaran." Dengan satu kalimat itu, Ethan pergi meninggalkan Maddison dan Hanna yang sempat tercengang.

"Hanna, aku duluan."

Maddison menyusul Ethan, mengikuti arah perginya lelaki tersebut.

Menuju ke atap gedung sekolah, Maddison mendapati Ethan sedang merokok dengan earphone ditelinganya.

Sepertinya lelaki itu tidak menyadari bahwa Maddison mengikutinya sejak tadi.

Maddison mengambil duduk disamping Ethan, lelaki itu melirik sekilas dan melepaskan earphone-nya.

"Jadi disini tempatmu menghabiskan waktu." ujar Maddison.

Hembusan angin membawa asap rokok dengan sekejap. Ethan mematikan rokoknya.

"Kurasa ini sudah kedua kalinya kau membantuku."

"Aku tidak melakukan apapun." ucap Ethan.

"Oh tidak, sepertinya ketiga kalinya?" Maddison menatap Ethan langsung, memajukan sedikit wajahnya kedepan Ethan, "Aku benar! Kau yang membantuku ketika aku hampir jatuh waktu itu."

"Aku tidak menyangka, kukira aku berhalusinasi ternyata memang benar kau manusia."

"Kenapa kau diam saja?" tanya Ethan tiba-tiba.

"Maksudmu?"

"Kau tahu, diperlakukan seperti itu. Dan aku tidak tahu kau terlibat drama apa, tapi yang kulihat kau seperti tertekan."

Maddison memeluk lututnya, menghembus nafas pelannya dengan pasrah.

"Kukira jika aku selesai melakukan tugasku, tidak akan ada lagi yang mengusikku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stare At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang