Rumah Sakit Rasa Minimarket

1 0 0
                                    

Beberapa minggu berlalu Mars masih pacaran dengan Milly. Namun, selama pacaran Mars sangat dingin pada Milly saat mereka bersama pun Mars terlihat tidak nyaman. Ia cuek pada Milly, sangat jauh berbeda dengan sikap Mars saat dengan Aileen ia ceria dan perhatian padanya.

Setiap hari Mars harus mengantarkan Milly pulang dia sangat malas karena rumah nya berbeda arah dan sangat jauh. Sedangkan Aileen pulang pergi dengan anak IPS itu si Darma. Namun,Aileen tidak serius dengan nya ia hanya mau berteman saja. Kadang Aileen juga berangkat sekolah sama Zaidan atau sama Edgar naik Uci. Kalo Iyan jangan ditanya lagi,tiap hari bangku motornya ganti ganti cewe. Jadi mana bisa menjemput dan mengantarkan Aileen.

Mars dan Milly sedang duduk di samping lapang, Milly hanya nyerocos sendiri dan Mars tidak mendengarkan.
"Nanti pulang sekolah kita main yu, kemana gitu, kek nonton misal" ajak Milly.
Mars hanya menatap lapang dengan mata kosong.

"Kamu dengerin aku gak sih?" teriak Milly.

"Eh iya gimana Mil?" tanya Mars karena dia tidak mendengarkan Milly sedikit pun.

"Kamu tuh kenapasih gak pernah dengerin aku? trus kalo sama aku pikiran kamu tuh ga fokus kayak kemana mana, mikirin apa sih?"

" Hah engga kok, Oh iya aku belum ngerjain PR aku ke kelas dulu ya bye sayang jangan bete ya" Mars menyolek dagu Milly.

Baru kali ini Milly mendengar kata sayang keluar dari mulut Mars. Dia pun tersenyum kembali.

...

Milly sudah nongkrong di samping motor Mars yang masih terparkir di parkiran sekolah, Dia menunggu Mars dengan muka manis. Terlihat dari jauh Mars sudah mau menghampiri nya, Milly melambai-lambai tangannya Pada Mars.

"Jadi kan Mars?" tanya Milly penuh semangat.
"Hah jadi apa Mil?" Mars bingung
"Loh kan kita mau nonton Mars, masa kamu lupaa. Udah ayoo cepetann nyalain motornya." Milly menggiring Mars menaiki motornya.

Ekspresi Mars yang nampak bete namun tetap menuruti kemauan Milly. Di sepanjang Jalan Milly ya begitu seperti biasanya, nyerocos sendiri.
Sedangkan Mars hanya " hmm hmm hmm" cuek banget.

Sesampainya di tempat pemesanan tiket bioskop, dengan tangan Milly merangkul tangan Mars mereka memesan dua tiket.

"Aku mau nonton Raya and the last dragon ya mars, pliss" bujuk Milly di depan Mbak mbak pegawai XXL. Milly memang sangat feminim dan agak kekanak kanakan.

"Iya gimana kamu aja" jawab Mars singkat.

Mereka berdua pun masuk Studio saat Film akan dimulai. Kepala Milly tidak lepas dari pundak Mars, ia pun tak berhenti tersenyum saat menonton. Namun, baru 15menit Film di mulai HP Mars berdering, Aileen menelfon Mars. Tak menunggu Lama Mars langsung mengangkat Telfon nya.

"Mars gue kecelakaan, tolong bawa mobil gue dong kesini, Gue dirumah sakit Cinta Bunda sama Darma gue tunggu ya." Terdengar sangat lemass suara Aileen.

Dengan cepat Mars keluar kursi bioskop dan menuruni tangga lalu keluar dari studio,
diikuti dengan Milly ia mencoba mengejar dan memanggil Mars.
" Mars lo mau kemana? film nya baru mulai." teriaknya.

"Maaf Mil gue harus ke rumah sakit, Aileen kecelakaan. Lo gapapa ya pulang sendiri dulu."lari Mars makin Cepat meninggalkan Milly.

Muka Milly nampak bete dan kecewa, ia ditinggal begitu saja oleh Mars. Saat Milly melihat Ekspresi Mars, Mars nampak sangat cemas setelah mendengar telfon dari Aileen. Sedangkan Mars tak seperti itu pada dirinya.

...

Sesampainya Di rumah sakit Mars langsung menghampiri Aileen, dia melihat keadaan Aileen lumayan parah dengan kaki Aileen diperban penuh. Dan Dia pun melihat Darma di samping Aileen sehat sehat saja tidak luka sedikit pun. Mars sangat khawatir pada Aileen sedangkan Darma orang yang membuat Aileen seperti ini diam saja membisu. Tanpa pikir panjang Mars menonjok muka Darma

BUGG
Tanpa henti Mara terus memukul Darma di depan Aileen, untung saja itu kamar VIP jadi tidak ada orang yang melihat pertengkaran mereka berdua.

Aileen yang melihat kejadian itu panik dan takut Mars kehilangan kendali.
"MARS PLIS STOP. GUE BILANG STOP MARS!!!"
teriak Aileen dengan sisa tenaga nya.

"BISA BISA NYA LO YANG BARU KENAL SAMA ILEN, NYAKITIN DIA GITU AJA! BUAT DIA CELAKA PARAH SEDANGKAN LO BAIK BAIK AJA." Teriak Mars dengan emosi yang meluap sambil memegang kerah baju Darma.

"Gue juga gak maksud Mars mana tega gue buat Aileen celaka. Ini musibah!" jawab Darma dengan gemetar.

"Halah lo yang ga bener jagain Ilen, heh asal lo tau rasa sakit lo di tonjok gue gaada banding nya sama yang Ilen rasain sekarang." Mars menyolot pada Darma.

"Tau, gue tau makanya gue bakal tanggung jawab sampe nanti Aileen sembuh, semua kebutuhan Aileen pengobatan Aileen bakal gue biayain. Gue gaakan pergi lepas tanggung jawab bro." jawab Darma

"Gue gabutuh uang lo, gue bisa biayain Ilen sendiri."
Bentak Mars.

" Plis, cukup ya kalian berdua gue ga tenang denger ribut-ribut kayak gini. Dar mendingan Lo sekarang pulang dulu deh masalah tanggung jawab nanti lagi seudah suasana nya dingin" Pinta Aileen yang sedang terbaring dengan kondisi kaki yang tak bisa berjalan.

...

Di ruangan VIP itu hanya ada Aileen dan Mars, Aileen meringis kesakitan. Mars menatap Aileen dengan tatapan khawatir melihat kondisinya seperti itu, namun kata dokter keadaan ini bisa membaik setelah beberapa Bulan Aileen akan bisa berjalan lagi seperti semula.

"Mars, lo harus belajar ngendaliin emosi lo dong. Tadi tuh gak semestinya lo ngabisin Darma sampe babak belur gitu. Dia gak salah itu emang bener-bener kecelakaan, gaada yang bisa nyegah itu Mars. Lagian Darma juga gercep bawa gue ke RS." Aileen menasihati Mars yang kini sudah agak dingin.

"Gue panik Len. Lo gatau segimana paniknya gue denger lo kecelakaan trus dibawa ke RS hah? gue takut lo kenapa-napa Len." jawab Mars.

"Maafin ya gue ngerepotin lo terus Mars" ringis Aileen.

"Berisik lo udah istirahat aja" jawab Mars

" Lo tadi jadi kan bawa mobil gue? gur mau pulang Mars yu pulang." pinta Aileen dengan nada membujuk.

"Kata dokter lo gaboleh pulang dulu sampe waktu yang di tentuin dokter. Udah diem nurut sama gue."
tegas sekali Mars menjawab.

Terdengar Riuh riuh di depan pintu kamar Aileen, ternyata itu sahabat sahabatnya. Zaidan,Adriyan, Edgar dan Mey. Mey segera memeluk Aileen yang sedang terbaring sambil mengelus-elus rambut Aileen sedangkan Zaidan yang paling bawel tak henti menanyakan kronologis nya. Dia sangat peduli dengan hal hal yang berkaitan dengan sahabatnya apalagi Aileen. Edgar menanyakan kabar Aileen, dia sangat khawatir begitu mendengar Aileen dilarikan ke RS.

Adriyan sibuk membawa bingkisan makanan untuk Aileen, ada buah-buahan, coklat, susu full cream, dan minuman segar lainnya. Dia tak ingin melihat Aileen kelaparan. Meja dan kulkas di ruangan Aileen sekarang sudah seperti minimarket penuh dan segala ada.

Mereka menemani Aileen sampai malam, karena tingkah Iyan dan Zaidan. Aileen tertawa lepas dan itu memindahkan pikiran Aileen dari rasa sakit nya.
Jam sudah menunjukan pukul 22.00 WIB. Aileen menyuruh teman-temannya pulang termasuk Mars karena sebentar lagi papih Aileen akan menjaga nya. Kalo mamih dia kan harus jagain Ziu karena Anak kecil ga di bolehin nginep di ruang pasien.

"Gue gakan pulang. Kalian aja, gue mau jagain Ilen disini. Yu gue anter ke parkiran" ketus Mars.

My Life, Maybe.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang