♪ tulus - lagu untuk Matahari ♫
Sang fajar menyingsing dari ufuk timur,di bumi ayam tetangga berkokok setiap pagi bak alarm yang siap membangunkan manusianya yang tertidur. Satu per satu hamba semesta mulai beraktivitas, sebagian berbondong-bondong langkahnya menuju ke dalam bangunan megah di mana mereka menyembah.
Setengah tujuh,riuh suara anak-anak pergi sekolah, sementara para tetuanya pergi mengais ladang rezeki,ada yang kantoran ada pula yang berdagang.
Kamu menghentikan motormu di lahan parkir sebuah warung nasi uduk. Katamu pagi itu, menginginkan sarapan nasi uduk depan terminal.
"Saya sudah lama tidak makan nasi uduk." Itu katamu. Aku tersenyum melihat bagaimana lahapnya kamu makan. Lucu, seperti anak kecil belajar makan.
Di perjalanan pulang,di atas motor kamu kembali bercerita tentang mimpi yang semalam hadir dalam tidurmu. Kali ini aku pun ikut bercerita tentang pagi tadi sebelum ia bangun.
"San,nanti sore kalau tidak hujan saya ingin ajak kamu jalan."
"Memang mau kemana?"
"Kemana saja asal sama kamu."
Katamu sambil tersenyum lantas membuatku ikut tersenyum juga lalu mencubit pinggangmu pelan,dan kamu mengaduh kesakitan.
Sayang, terkadang alam tidak bisa diajak kompromi. Pukul dua lebih lima belas,langit pinggiran kota menangis.Terpaksa ajakan Harsa batal begitu saja.
"San,saya punya lagu."
"Lagu apa?"
"Sebentar,saya ambil gitar dulu."
Lalu kamu bergegas pergi mengambil gitar, tak mau membuatku menunggu lebih lama lagi."Judulnya lagu untuk Matahari."
"Engga ada matahari,kan lagi hujan"
Lihat,Ia tertawa mendengar ucapanku barusan."San,memang lagu ini engga ada korelasinya dengan hujan tapi siapa tahu abis saya bernyanyi hujannya reda."
Satu petikan dawai memenuhi ruang pendengar,terus mengalun hingga lagu itu selesai.Dan di akhir,kamu menatap dalam iris mataku seolah sedang menyelam bersama deras hujan di luar.
- terimakasih akang teteh telah singgah -
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) Tuan mari pulang | Lucas
Fanfiction'ayo pulang' - Puan 'maaf San, saya tidak kembali' - Tuan