Tergila-gila

11 2 0
                                    

♪ tulus - tergila-gila ♫

Katamu malam itu,kota pinggiran tak seburuk bayangan bukan sekedar menyimpan cerita lama sebuah kota,lebih dari itu menyimpan setiap deru napas setiap manusia di dalamnya. Dan mungkin itu pula yang terjadi pada cerita kita. Detak kota merekam setiap detik saat kita bersama hingga tanpa bosan untuk mengingatnya.

Seperti katamu tempo lalu,di tengah temaram lampu kamar, kita sepakat untuk bernostalgia mengenang cerita lama semasa SMA.Mengingat pertemuan pertama saat pensi sekolah di warsa ketiga,kamu yang dahulu tak pernah saling bertegur sapa kini duduk berdampingan di kursi kamar.

"Harsa,dulu aku sempat mengangumimu...

...tapi tidak lama,saat aku tahu kamu berpunya."

Kamu tersenyum,mengusap lembut surai rambut yang tergerai. Kini kamu tengah bercerita perihal sebelum cerita kita dimulai,katamu merindu teman-teman yang kini apa kabar.

"San,saya merasa aneh."

Aku mengernyitkan dahi, lagi-lagi kamu berbicara hal yang tak aku mengerti.

"Sekarang malah saya yang tergila-gila karenamu,kamu seperti magnet yang membuat saya ingin selalu pulang."

Aku hanya diam,bingung harus menanggapi bagaimana.

"San,sejauh mana tempatku bekerja atau nantinya dipindahkan kemana,untuk berpulang aku selalu kembali ke rumah ini."

"Kamu pasti gila,Sa." kataku diiringi tawa membuatmu juga tertawa.

Kita bersitatap beberapa detik setelah tawa tercipta,kamu memeluk hangat seolah takut puanmu diambil.

"San, rasanya saya memang sudah tergila-gila."

- terimakasih akang teteh telah singgah -

(1) Tuan mari pulang | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang