The Sweet Hostage Minsung Vers(Sandera Yang Manis) Remake Novel Nesti Mindha R.

Bagian 1

Mereka berdua bergelung.
Sang wanita berumur sekitar awal tiga puluhan, sedangkan pasangannya tepat berumur dua puluh tahun. Perbedaan usia itu tidak menjadi alasan bagi mereka untuk merasa tabu berkasih-kasihan. Sang wanita berada di atas, sedangkan si pria muda melenguh puas di bawahnya.
Setan sudah menjadi pihak ketiga yang membujuk mereka untuk meneruskan perbuatan yang akan dilakukan oleh dua orang penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat.

.

Perutku mual hebat saat menggaris bawahi kata "telanjang" dalam otakku. Aku segera berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan isi perutku. Yang keluar cairan orange, sisa jus jeruk yang ku minum tadi siang. Aku memandangi pantulan wajahku di cermin di atas wastafel. Seraut wajah mungil dengan mata sipit memantul di sana. Kedua ujung bibir lembut yang selalu melengkung ke atas tampak seperti tersenyum meskipun dalam keadaan ingin meledak dan mencekik orang. Rambut hitam kelam tertutupi topi hitam dengan beberapa ujungnya mengintip keluar. Ada perbedaan jelas antara wajahku di cermin itu dengan wajahku pada hari biasanya, wajah yang kulihat di cermin itu tampak pucat, tertipu dan penuh amarah.

Tentu saja.
Karena kini, otakku penuh dengan bayangan kekasihku yang tidur dengan dosenku sendiri.

"Dasar pelacur!" Cermin di hadapanku bergetar dan pecah setelah aku memukulnya dengan kepala shower kuat-kuat. Bayanganku tercetak di setiap retakannya, menampilkan seorang pemuda yang selama dua puluh tahun hidup dengan rasa percaya diri, tapi kini tinggal seorang pecundang yang siap meledak tangisnya.

Aku sangat menyukai kekasihku, awalnya. Tetapi rekaman video yang ku lihat kemarin telah membuat duniaku berbalik. Aku sudah curiga, ada yang tidak benar antara Kekasihku dengan dosen baru itu. Aku kerap melihat mereka berduaan setelah kelas berakhir. Di tempat parkir, perpustakaan dan terakhir di cafe tempat kekasihku manggung. Sayangnya aku bodoh, terlalu percaya pada Kekasihku dan menganggap semua itu hal yang biasa terjadi antara dosen dan mahasiswa. Tapi, apakah biasa jika ada dosen yang mengerling genit sambil membasahi bibir ketika menyapa mahasiswanya ?.

Malam sebelumnya, emosiku memuncak saat kekasihku tiba-tiba membatalkan janji dengan alasan yang tak masuk akal. Dia bilang kucing adiknya tersedak duri ikan hingga adiknya meraung-raung dan meminta di antar ke dokter hewan saat itu juga, karena orang tuanya sedang di luar kota.

Tipuan yang fatal. Pertama, aku sudah sering kerumahnya. Walaupun aku tidak suka dengan binantang pemalas yang lebih setia pada rumah daripada tuannya itu, aku tetap mau mengobrol banyak tentang kucing bersama Yura, adiknya. Aku ingat Yura pernah bilang bahwa kucing persianya hanya mau menyantap makanan kucing yang biasa di jual di pet shop. Kedua, tiga hari yang lalu saat aku menelpon kekasihku ke rumahnya, kebetulan Yura yang mengangkat. Ketika kutanya mengapa suaranya seperti orang baru menangis, dia terisak dan menjawab bahwa kucingnya tiba-tiba kabur ke luar rumah dan terlindas mobil. Kekasihku terlalu ceroboh untuk berbohong. Seharusnya dia lebih dulu menyiapkan alibi yang lebih logis.

Saat itu, aku langsung mendatangi Hyunjin, sahabat karibku sejak sekolah dasar sekaligus teman satu grup band kekasihku. Aku mendesak agar mau berkata jujur. Dan aku tahu, Hyunjin selalu lemah terhadap tatapan ganasku, sehingga akhirnya dia menceritakan semua kronologisnya. Lengkap bagai skenario film.

Tenyata kekasihku dan teman gengnya mengadakan taruhan menegak minuman, dan dia kalah minum. Ya, selama ini dia bersumpah tidak pernah mengenal minuman yang bisa membuat orang seperti gila setelah meneguknya. Aku mempercayainya layaknya aku percaya tidak ada petir di siang bolong. Namun sekarang aku tau, kadang ada petir di siang bolong. Seperti kenyataan bahwa dia sering menegak minuman itu. Tapi sayangnya dia peminum yang payah, dua teguk Vodka saja sudah membuatnya menggelepar di lantai sambil mengoceh tak karuan. Dan dia mendapat hukuman untuk menggoda dan mengajak kencan dosen baru di kelas kami yang terkenal sering bersikap genit kepada para mahasiswa.