03. Hari sial Rea | bagian 1

112 15 0
                                    


Sebelum baca cerita ini pastikan kalian sudah vote dan follow akun author ya fren:)

Kamu senang authorpun senang:)

Untuk pembaca lama aku ucapkan terimakasih sudah mampir lagi

Untuk pembaca baru terimakasih juga sudah mampir ke sini

WARNING!

Cerita mengandung unsur baper yang akan membuat kalian laper.

Laper kasih sayang😭

Cerita mengisahkan Reon yang akan membuat kalian gagal move on

Gamon gak tuh😭

Siap membaca ceritanya??

Siapkan mental kalian okeh

Okeyy

Start















Rea sudah kembali ke kelasnya. Baru saja dia akan duduk di bangku tempat belajarnya, sebuah teriakan menghancurkan suasana damainya.

"REA! LO GAK PAPA?!"

Pipi Rea diunyel-unyel. Kepalanya beberapa kali dibolak-balik ke kanan dan ke kiri, sungguh ini bukannya memeriksa tapi meaniaya. Rea segera menepis lengan sahabatnya itu, "Anjir ya lo Ci! Wajah gue sakit semua tau, ah!"

Suci Amelia. Gadis yang kerap disapa Uci oleh Rea ini adalah sahabat dekatnya. Saking dekatnya, sering sekali Rea teraniaya, contohnya seperti sekarang ini.

"Ya sorry, gue cuman ngecek keadaan lo doang Rea. Kata yang lain lo pingsan tadi, gue gak liat lo karena gue baris di paling depan," ucapnya menyesal.

Rea mengangguk pelan. "Gue gak kenapa-napa, cuman pusing dikit doang Ci."

Suci menangkup wajah Rea. Sepertinya ingin menganiaya kembali. "Lo belum sarapan kan! Ngaku deh!"

Rea terkekeh pelan. "Ya kan sarapannya nanti aja di sini Ci, sekalian sama lo."

"Gue mah kuat, lo kan tau fisik lo gak sekuat gue Rea sayang!" Suci berceloteh.

Rea mendengus. "Lebay banget bawa-bawa fisik. Gue juga kuat kali, jangan remehin gue deh Ci, kebiasaan. Kalo lo lupa, siapa yang lawan bocil minggu lalu di jalanan? Gue kan?" ucap Rea bangga.

Suci memukul lengan Rea. "Itu bocil Re, kuat dari mananya coba. Minggu lalu kan kita menang dari bocil tapi kalah sama emaknya, kan anjir banget gak sih kita dikejar kaya buronan sama emaknya."

Suci dan Rea tertawa bersama saat mengingat kejadian minggu lalu. Di mana kejadian itu seperti sejarah bagi mereka. Melawan bocil dan mereka menang, giliran dilawan emaknya mereka ketar-ketir berlarian. Sungguh indahnya jadi buronan emak-emak.

"Jamkos kayanya deh, Bu Lala tadi aja gak keliatan masuk," ucap Suci memberitahu.

"Yah, padahal gue udah kerjain tugas Fisikanya," ucap Rea mengeluh.

REONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang