Same love from diffrent people

229 6 0
                                    


Bab 1 lembaran kehidupan

Ashley melirik jam mungil berbentuk biola yang terletak diatas meja kecil itu,kedua bola mata kecoklatan nya nyaris terlonjak saat melihat angka yang tertera manis tersebut,dengan gerakan spontan gadis pirang itu bergegas keluar dari tumpukan selimut yang menutupi tubuhnya dengan balutan piyama tidur, ia berlari membuka tirai kamar,sinar pantulan cahaya pagi menusuk masuk menyilaukan pandangan.

"Ya ampun,gue telatttt" teriak ashley keras sambil berlari hendak menuju lantai bawah

"Pagi non ashley,kok buru-buru gitu? "

"Mbok mbok mbok,ashley telat nih kok gk dibangunin,udh gitu ansel sma brayen mana kok ashley ditinggalin?" Teriak ashley menuruni tangga

"Oh tadi mereka udh dtng nyari non,tapi mereka pikir non hari ini bakalan diantar tuan jadi mereka pergi berdua doang non"

"Ya ampun, jadi mereka udah pergi duluan mbok?"

"Ia non,habisnya non ashley sih dibangunin gak keluar-keluar kamar, jadinya ditinggal deh"

"Yaelah mbok,gak kedengaran sih,yaudah deh ashley mau keatas dulu,serapannya dijadikan bekal aja,ok mbok?" Tanpa menunggu jawaban ashley bergegas naik kembali kelantai atas dengan tergesa.

******

Setelah menunggu panjangnya barisan mobil yang terkena macet akhirnya lampu merah tersebut pun berganti warna, jam tangan biru yang terbalut dipergelangan tangan ashley menunjukan detikan angka yang membuat gadis itu cukup khawatir hingga akhirnya memasuki wilayah elit dilingkungan sekolah swasta megah bak istana,ashley berhasil tiba dihalaman sekolah yang jaraknya cukup jauh dari pintu masuk disaat ashley diturunkan supirnya mang udin tadi,dengan nafas tersendak ashley melanjutkan berlari kecil dan menatap jarak yang tinggal sedikit lagi menuju gerbang utama sekolahnya itu,seperti dugaan ashley pintu gerbang besi itu telah tertutup rapat dan pastinya wanita kriput yang menjadi guru bp tersebut berdiri manis disana,ashley menghembus nafas kelelahan dan mengibaskan juntaian poninya,saat tatapan wanita keriput itu hendak menerawang kesemua penjuru halaman, ashley bergegas bersembunyi dengan melirik sekeliling dan membelokan langkah kakinya menuju tembok bagian belakang ruang rapat osis.

"Kayaknya gue harus lewat jalan biasa deh" ashley pun bergegas merogoh saku rok lipitnya.

"Halo,loe dimana sel,gue telat nih bantuin gue masuk dong,gue ditempat biasa ya" tanpa menunggu jawaban dari seberang sana ashley bergegas mematikan ponselnya.


Pria bermata coklat dan bertindik satu tersebut tersenyum singkat

"Ashley,,ashley gk pernah berubah loe" gumamnya pelan

"Sel,siapa yg telepon tadi?tuh anak bukan?" Tanya brayen yang sejak tadi sibuk dengan rubik mininya

"Ia nih,dia minta dibantuin masuk lwt tempat biasa" saat ansel selesai mengucapkan perkataannya bel masuk pun berbunyi,ansel dan brayen saling berpandangan

"Mendingan gue aja yg jumpain tuh anak,gue kan ketua kelas jadi bisa buat alasan sma bu martha,gimana?"

"Hmhm ia juga,yaudah cepetan sana pasti tuh anak udh bosan"

"Yoi,,"jawab brayen santai,setelah memberi salam pada wali kelas,brayen berjalan kedepan dan berbicara pelan pada wanita berkacamata tersebut tanpa menunggu lama wanita itu mengganguk,brayen berjalan dan mengedipkan mata kearah ansel yang berarti sukses,ansel tersenyum melihat temannya itu,ansel tau bila temannya tersebut selalu dipandang baik dan dipercayai oleh para guru,berbeda dengannya yang selalu masuk bp karena berantakan dan selalu membuat masalah.

Same love from diffrent peopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang