Bab 2 mengapa bisa begini ?bel pulang terdengar nyaring, ashley bergegas memasukan semua bukunya kedalam tas, saat ashley memandang kearah ansel ternyata pria itu juga meliriknya dan tersenyum lebar kepadanya, dengan spontan ashley mengalihkan pandangnya.setelah berdoa dan memberi salam beberapa murid pun berhamburan keluar.brayen berjalan mendekati meja ashley.
"jangan lupa ya festival jepangnya, loe jadi pergi sama ansel kan?" ucap brayen yang melirik juga kearah ansel
"ia jadi kok, yaudah yok pulang bertiga" jawab ansel mendekati meja ashley
"ia jadi kok brayen, kenapa?" tanya ashley
"gak kok, gue pikir gak jadi, oh ya bro maaf ya semalam gue sibuk rapat jadi gak bisa ikutan ulangtahun loe yang dibuat nih anak"
"gak apa2 kok,, lihat kejutan dari ashley aja gue udah senang"
"apaan sih, gue gak ada kasih kejutan kok" sewot ashley, saat ketiga remaja tersebut masih sibuk bercerita, tiba-tiba saja muncul seorang gadis yang memakai tas berjalan memasuki kelas.
"hai,,"
"silvia, ngapain loe disini?" tanya ashley langsung, silvia memasang senyumannya dan memainkan rambutnya yang panjang dengan centil.
"oh sorry gue lupa bilang ke kalian kalau hari ini gue ada janji pulang bareng silvia" brayen pun memecahkan keheningan dan mencoba menjelaskan.ashley tersenyum kecewa, padahal ia sangat ingin bisa pulang bertiga seperti biasa, kini brayen selalu sibuk diluar.
"oh yaudah gak apa-apa kok, kami duluan ya, bye semua" ansel dengan semaunya merangkul ashley dan membawa gadis itu keluar bersamanya.
"kalian hati-hati ya" ucap brayen tesenyum
"ia tenang aja" ansel mengacukan jempolnya hingga mereka tiba diluar kelas.
"mereka berdua pasangan yang cocok ya" ucap silvia tersenyum
"gak kok, sejak kecil kita memang selalu gitu, sama-sama menyayangi ashley" jawab brayen memakai tasnya
"oh, yaudah yok kita jalan"ucap silvia mencoba tersenyum paksa
"ia, sil kemaren bu nayla bilang dia bakal jadi penangung jawab di festival nanti jadi mungkin tugas loe udah gak terlalu berat karena gue bakalan sibuk ngurus semua bareng bu nayla, gue gak mau loe kerepotan sebagai wakil"
"gak apa-apa kok, loe baik banget brayen" silvia merasa semakin mencintai pria tersebut padahal bila brayen membuatnya tugas yang banyak pun pasti ia akan melaksanakannya asalkan bisa terus berlama-lama dengan pria itu
"loe bisa aja muji nya" ucap brayen sambil berjalan bersama silvia meninggalkan kelas
"oh ya gue baru ingat,, yen loe mau nemenin gue ke mall gak?"
"buat apa?"
"beli kado buat teman gue, sebentar lagi dia mau ultah sekalian ambil pesanan baju mama gue, gimana?" silvia memasang wajah memelasnya, dengan harapan menerima jawaban setuju dari pria itu
"Yayayay??? Plisss yen"
"yaudah deh, gue temenin"
"serius? makasih ya loe emang cowok paling pengertian yang pernah gue kenal" senyum silvia merangkul manja brayen.dan pria itu hanya mengganguk pelan.
*******
"loe bisa jelasin kenapa dari tadi kita gak pulang malah nongkrong dikantin kayak gini?" sewot ashley memandang kearah ansel yang duduk dihadapannya, sejak pulang sekolah tadi ansel membawanya kekantin dan memesan minuman seenaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Same love from diffrent people
Romancecerita yang berawal dari hal kecil dan berujung ke permasalahan yang rumit, cinta, persahabatan, keteguhan hati dan kepercayaan teruji kuat., menunggu hingga akhir dan melihat keabadian serta cinta utuh sesungguhnya, mimpi dan cinta dua hal yang ter...