bab 9 kembali seperti duluashley mencoba menyeimbangkan tumpukan buku yang dibawanya, lengan dan tangan kecilnya terasa sangat keram, ashley berjalan lurus kedepan tanpa dapat melihat jelas keadaan dihadapannya.mata ashley tertuju pada sosok tia yang sedang duduk disalah satu bangku kayu diseberang kaca diarea koridor, ashley tersenyum dan berjalan membelokan langkahnya kearah tia.
"hai tia,,," sapa ashley lembut dengan senyum lebar diwajahnya, saat melihat sosok ashley, tia pun beranjak bangkit dari bangku dan berjalan pergi.
"tia tunggu,," ashley berusaha mengejar langkah tia.
"kita perlu bicara,," lanjut ashley lagi, tia pun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ashley
"apa? bicara apa!! loe mau pamer soal hubungan loe dengan teman loe itu!! atau loe mau hina gue yang dijadikan pelarian ini"geram tia
"loe ngomong apa sih tia, gue gak pernah berpikir bakal ngomongin itu kok"
"udah deh, gue gak mau berteman lagi sama loe, minggir"
"tia, gue mau minta maaf dan berharap kita bisa berteman kayak dulu lagi, gue rindu sama loe,, rindu bisa bercanda kayak dulu lagi, nonton drama sama, tertawa sama, dan banyak hal lagi,,"
"minggir,," bentak tia tetapi ashley tetap menghalangi jalan tia
"gue tau kok gimana perasaan loe tia,,"
"loe gak pernah tau perasaan gue,, loe gak pernah tau kan gimana rasanya dicampakan gitu aja!!"
"loe salah mengartikan semua ini tia, gue tau perasaan loe, gue tau gimana sedihnya loe,gue pengen semua kayak dulu lagi, lagian sebentar lagi kita bakal naik kelas 3 setelah itu lulus dan memilih jalan masing-masing, kesempatan mungkin cuma bisa datang sekali, cinta bisa loe dapat dimana pun tapi gak dengan teman kan, soal ansel gue minta maaf, lagipula pertemanan itu lebih penting dibanding apapun"
"cukup!!! berhenti menasehati gue, jangan pernah bicara sama gue lagi" teriak tia menutup kedua telinganya, ashley menatap mata tia dengan tatapan sendu dan hal itu semakin membuat tia kesal, tia mendorong ashley hingga gadis itu jatuh bersama tumpukan buku yang dipegangnya.
"jauhi gue, karena gue bukan tia bodoh seperti teman loe dulu" ujar tia berjalan pergi meninggalkan ashley.
"loe masih tia yang dulu kok" ucap ashley pelan, ashley menghapus bulir airmatanya, ia tau tia pasti sangat membencinya.
"panda,,," teriak ansel yang berlari mendekati ashley yang sedang memunguti bukunya, ashley segera mengeringkan matanya dengan sweternya, ia tidak ingin ansel tau kalau ia menangis.
"panda,, ngapain loe disini," panggil ansel lagi sambil menatap ashley yang terduduk dilantai
"loe gak lihat kalau gue lagi rapiin ini, bantuin dong jangan cuma dilihat aja"
"oh,, sini sini" ansel pun mengambil beberapa buku dan mengulurkan tangannya untuk membantu ashley berdiri.
"gue bisa berdiri sendiri kok,," ashley pun berdiri tanpa bantuan ansel.
"gue sama brayen udah nyaris jadi abu karena nunggu loe, kayaknya kita cuma nyuruh loe nyari beberapa buku aja diperpustakaan tapi kenapa loe baliknya lama amat, udah gitu bukunya banyak amat, tebal kayak gini lagi buat ngantuk nih"
"maaf ya tadi gue ada kerjaan lain,yok lanjut belajar lagi"
"dasar ya nih anak, yaudah sini biar gue aja yang bawa" ansel segera mengambil buku yang dipegang ashley dan kedua remaja tersebut berjalan menyusuri koridor hendak menjumpai brayen dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same love from diffrent people
Romancecerita yang berawal dari hal kecil dan berujung ke permasalahan yang rumit, cinta, persahabatan, keteguhan hati dan kepercayaan teruji kuat., menunggu hingga akhir dan melihat keabadian serta cinta utuh sesungguhnya, mimpi dan cinta dua hal yang ter...