same love from diffrent people

53 2 0
                                    


Bab 10 Lebih baik begini kan?

silvia menundukan kepala menatap tumpukan kertas ditangannya.setelah membelokan langkahnya kini terlihatlah sosok seorang pria yang telah dihindarinya selama beberapa minggu ini,pria dengan penuh kelembutan dan perhatian yang selalu membuatnya nyaman kini membuat hatinya bimbang.silvia menghembuskan nafas dan mempercepat lebar langkahnya hingga kini ia tepat berdiri dihadapan pria tersebut.

"Eh silvia..ada apa?" Tanya brayen sembari melemparkan senyuman nya

" hmhm nih semua file tugas bagian gue yen"

" oh..nanti gue periksa lagi..semoga semua nya cepat kelar ya"

" ia..oh ya gue mau ngasih ini" silvia menyerahkan kertas tersebut dan berlalu pergi begitu saja tanpa penjelasan.brayen membuka dan membaca tiap baris kalimat yang tertulis.

" brayen..sepulang sekolah kamu bisa keruangan ibu?" Brayen berbalik badan saat mendengar suara yang terdengar familiar tersebut.bu nayla tersenyum menatap kearahnya.

" oh bisa kok bu..oh ya permisi sebentar ya bu,soalnya ada urusan osis" brayen membalas senyuman manis kekasihnya tersebut.dan bergegas pergi untuk mengejar silvia.setelah menyusuri tiap anak tangga langkah brayen pun terhenti saat melihat silvia yang hendak melangkah memasuki kelas.

"Sil..tunggu" saat mendengar panggilan tersebut,silvia pun berbalik dan terlihat kaget dengan kehadiran brayen.

" brayen.."

" loe bisa jelasin apa maksudnya surat pengunduran diri yang loe kasih ke gue?"

" hmhm gue mau keluar dari osis makanya gue kasih surat itu"

" apa alasan loe keluar dari osis sil?"

"Gue mau fokus buat ujian..lagian gue gak nyaman lagi diosis"

" gak nyaman gimana sil? Ada yg gangguin loe ya?"

" yen..pokoknya gue mau keluar dari osis..please jangan maksa gue buat jelasin alasan kenapa gue keluar"

" ya gue tau itu hak loe sil,gue hanya sedih aja..kita masuk sama-sama diosis,ngerjain setiap tugas yang ada sama-sama,bekerja sama sekeras tenaga buat ngebangun osis sampai sejauh ini,gue berharap pas pelepasan osis nanti kita juga bisa tetap sama-sama kayak gini karena tanpa bantuan loe palingan gue gak bakalan bisa ngebimbing semua perencanaan yang ada,loe anggota tim terbaik gue sil,tapi loe punya kebebasan memilih kok..gue hargai keputusan loe kok sil,," brayen tersenyum memandang gadis dihadapannya.

"Please jangan pernah tersenyum kayak gitu lagi didepan gue yen"

" ya..gue bakalan lakuin semua kemauan loe kok sil..gue balik ke kelas duluan ya" brayen melangkah pergi.

" brayen..maaf gue udah bersikap kayak gini..gue hanya pengen loe ngertiin perasaan gue,gue dari awal suka sama loe,gue masuk ke osis juga karena loe,tapi loe gak pernah membuka hati buat gue,loe selalu ada buat gue tapi semua itu loe lakuin karena loe menggangap gue teman loe gak akan pernah lebih dari itu,gue sedih yen,apalagi sejak tau loe pacaran sma orang yang gak sesuai buat loe,jadi gue udah putuskan buat lupain loe dan anggap loe gak pernah ada dalam hati gue jadi gue mohon loe gak perlu lagi peduliin gue,loe gak perlu lagi sapa gue mau pun ngomong sama gue" ujar silvia meneteskan airmata,hal itu membuat brayen sangat terpukul.sejak awal ia memang menggangap silvia hanya sebagai teman tidak akan pernah lebih dari itu.gadis itu terisak menatap lekat pada brayen.saat brayen hendak mendekatinya silvia pun berlari pergi dan hilang dari pandangan matanya.

Suasana kelas terlihat sepi,hanya tinggal beberapa siswa lagi yang tengah sibuk bercerita maupun memasukan buku kedalam tas.ansel berjalan mendekati bangku ashley.gadis itu terlihat sibuk memainkan hpnya.

"Brayen mana?" Tanya ansel canggung karena sudah beberapa hari ini ia bersikap cuek ke gadis itu.

" lagi dikantor buat jumpainbu nayla"

"Oh..ngajak pulang bareng ya?"

"Gak tau juga..kayaknya sih gak..soalnya brayen tadi ngajak gue pulang bareng"

"Oh yaudah gue pulang duluan ya"

" hmh ia" saat ansel hendak melangkah keluar,pintu kelas pun terbuka dan brayen masuk dengan wajah yang terlihat tidak karuan.

"Eh..brayen kenapa loe? Muka loe kok sedih gt?" Tanya ansel mendekati pria tersebut.

" gue gak apa-apa kok,yok kita pulang bertiga..sorry ya shley nunggu lama" ashley dan ansel berpandangan dan melangkah mengikuti arah brayen.

Langit malam terlihat indah bertabur kilauan bintang.taman belakang kini terlihat sempurna dengan kehadiran ashley beserta kedua sahabat kecilnya.sudah lama mereka tidak kumpul lengkap seperti malam ini.

"Ujian tinggal sedikit lagi..gue mau kita fokus buat ujian kali ini..dan gue mau kita semua bisa lulus bersama" ujar brayen memandang kedua sahabatnya

" gue setuju yen..kita harus sukses bersama dan saling mendukung satu sama lain"

" ya..gue juga setuju"
Brayen tersenyum dan memandangi langit.

"Gue sama bu nayla udah putus" pernyataan brayen tersebut membuat kedua sahabatnya terlihat kaget dan tidak percaya.

" selama ini gue hanya dianggap pelarian bu nayla,dan ternyata bu nayla dari awal udah punya tunangan.cinta gue diterima hanya karena pelarian sementara..tapi gue gak nyesal pernah jatuh cinta sama bu nayla,karena gue udah belajar banyak hal dari bu nayla,dia wanita yang hebat dan pantas di kagumi"

" gue kagum sama loe yen..loe rela ngelepasin orang yang loe cinta demi kebaikan nya" ujar ansel.

"Loe juga bisa lakuin itu kok sel..sekarang gue ngasih waktu buat loe sel,loe bebas ngungkapin semua isi hati loe buat ashley..begitu juga dengan ashley..gue mau loe dengar semua penjelasan dari ansel,apapun jawaban yang ashley berikan buat loe sel loe mesti terima hal itu,setelah itu gak bakalan ada lagi permasalahan soal perasaan kalian satu sama lain kan..dengan begitu kita bisa bersahabat kayak dulu lagi tanpa ada diam-diaman lagi,oke" ansel dan ashley mengganguk setuju akan hal tersebut.

"Ya,menurut gue benar ucapan loe yen..udah lama gue pengen memperjelas ini semua..seperti yang pernah gue bilang dulu..gue cinta sma loe shley,gue beneran serius dengan perkataan gue.walaupun tiap hari gue coba buat jaga jarak sama loe tapi gue tetap gk bisa..gue tetap suka sama loe,gue tetap rindu sama loe,,dan gue tetap mikirin loe,gue terima apapun jawaban hati loe nanti shley.gue hanya pengen tetap jadi sahabat loe walaupun nanti loe nolak gue.selama ini emang gue salah shley karna bersikap cuek sama loe jadi gue harap loe lupain semua hal yang udah berlalu dan gue berharap kita bisa selalu bersama kayak gini sampai sukses hingga tua nanti" ansel menatap tersenyum kearah ashley yang juga membalas senyuman itu.

" gue hargai perasaan loe sel..tapi gue sekarang udah ngerti kalau gue emang egois sama kalian..gue selalu pengen kalian selalu ada buat gue sampai-sampai gue lupa kalau gue hanya sahabat kalian bukan pacar jadi gue gak berhak cemburu sama cewek manapun.gue sayang sama loe sel,begitu juga dengan rasa sayang yang gue berikan ke brayen,gue pengen kita tetap sahabat terus sel,,gue juga berharap loe membuka hati buat cewek lain sel,mungkin diluar sana masih banyak yang lebih cocok buat loe..intinya loe harus berubah dan jangan pernah playboy lagi.gue sayang banget sama kalian..dan gak pengen pisah walaupun kita lulus nanti" ashley menghapus bulir airmata yang mengalir dipipinya.

"Ya shley..gue terima penolakan loe.. sampai kapan pun persahabatan lebih penting dibanding perasaan gue ini.kalian memang sahabat terbaik gue"

"Loe jadi buat gue sedih sley" tambah brayen dengan mata senduh.ketiga sahabat itu pun tersenyum haru dan larut dalam perasaan sedih yang mereka rasakan.

                    

                      - The End-















Same love from diffrent peopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang