Assalamualaikum
Typo bertebaran
Jangan lupa vote and coment nya
Happy Reading
*
*
*"Kenapa masih di sini, sana pergi." Usir Marisa.
"Maaf tan,tapi saya yakin zifa ada didalam!! "yakin Ella.
"Mau berapa kali saya bilang, anak sialan itu tidak ada di rumah!! ." Gertak Marisa, namun Ella masih belum percaya.
Ella mencoba masuk namun di tahan oleh Al yang ada di belakangan nya.
Al menggeleng pelan,lalu menarik Ella pergi dari hadapan Marisa tanpa pamit.Jujur ia merasa bingung dengan sosok wanita yang diketahui nya sebagai ibu dari zifana.
"Gue yakin zifa ada didalam Al." ucap Ella, ia tak bisa menyembunyikan rasa khawatir nya.
"Tadi siapa?" tanya Al.
Ella mengusap air mata nya yang sedikit keluar. "Dia ibu tiri zifana.."
Dahi Al mengerut,tanda ia bingung. " Ibu kandung Zifa meninggal sekitar dua tahun yang lalu." Jelas Ella.
"Fake Smile" batin Alvaro.
***
Zifa meneliti wajahnya di depan cermin, lebam yang kemarin belum hilang. Dengan terpaksa zifa harus memoles sedikit bedak di wajah naturalnya, takut jika nanti Ella akan melihatnya.
Pukul setengah tujuh, Zifa bergegas untuk berangkat sekolah.Dengan langkah santainya, ia menuruni satu persatu anak tangga. Sedetik kemudian tubuhnya membeku.
Pemandangan dihadapannya sangat menyakitkan.Di sana, tepat di ruang makan sosok ayah yang ia rindukan tengah tertawa riang bersama orang asing. Orang yang dua tahun terakhir berhasil merebut kebahagiaan nya.Sudahlah, pasti ia akan terbiasa dengan keadaan menyakitkan ini.
Zifa melanjutkan langkahnya,tak menghiraukan Fares yang memanggil namanya.
****
"Zifana!!" Teriak Ella lalu berlari ke arah Zifa dan memeluk nya erat.
Zifa tersentak. "Lo kenapa Ell?"
Ella melepas pelukannya, menatap Zifa tajam. "Lo kemana aja sih, gue hubungi lo tapi nggak lo angkat. Lo buat gue khawatir tau nggak!!" Zifa terkekeh pelan.
"Maaf Ell, kemarin gue nggk enak badan." Ella mendengus. "Terus kenapa lo nggk angkat telpon gue?" Tanyanya lagi.
"Mode hening." Jawab Zifa dengan senyum cengengesannya. Sedangkan Ella hanya memutar bola mata malas.
"Udah, udah ke kelas aja yuk." ajak Zifa yang langsung menyeret Ella untuk mengikutinya.
"Tau nggak zif, kemarin gue ke rumah lo bareng Al!" Zifa menoleh ke arah Ella yang duduk disampingnya. "Ngapain Al ke rumah gue?"
"Entah, tapi gue lihat dia kayak khawatir sama lo." Goda Ella.
Zifa memukul pelan kepala Ella. "Omongan lo, ngapain juga Al khawatir sama gue. Kenal juga enggak."
"Nggak kenal tapi kok makan bareng, terus di anterin pulang." Ella semakin gencar menggoda sahabatnya itu.
Zifa mendengus kesal. "Dengar yah Ell, sahabat super cerewet yang gue punya. Al ngajak gue makan karna dia mau minta maaf sama gue karna dia yang buat gue jadi bahan gosip si sekolah!!" Jelas Zifa menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Zifana (Slow Update)
Teen FictionFollow terlebih dahulu!!!! Happy Reading "Gue dewasa karena keadaan, gue kuat karena kekerasan tapi gue lemah jika tentang perasaan." ~Zifana Alesha "Lo penipu terhebat Zif, saat hati lo semakin berdarah, makin lo tutup dengan senyum yang merekah...