SATU - LAPANGAN.

859 102 19
                                    


HALO, TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR YA. SEMOGA CERITA INI DAPAT MENGHIBUR KALIAN SEMUA.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TINGGALKAN JEJAK KALIAN SUPAYA KAMI KENAL DENGAN KALIAN SEMUA YANG BERBAIK HATI INI.

READY? LET'S CEKIDOT!

SATU: LAPANGAN.

"SATYAAAAAAA!!!" Teriakan membahana itu terdengar di lorong sekolah dekat lapangan. Seorang guru perempuan yang tengah bercekak pinggang menatap marah pada kumpulan siswa laki-laki yang tengah berlarian ke arah lapangan.

"IYA BUUUUUU!" Jawaban yang tak kalah membahana dari siswa yang tadi diteriak namanya.

"ASTAGA TUHANKU! SATYA IBU TUH LELAH NGURUSIN KAMU, SATYA!"

"Iya maaf, Bu!"

"Maaf terus, tapi diulangi lagi!"

"Ya kan-"

"NGELAWAN KAMU?!"

"Enggak, Bu."

Enam orang siswa laki-laki ditambah dengan satu orang siswi perempuan yang kini tengah berjongkok di pinggir lapangan. Yang juga ditemani tatapan mengerikan dari guru mereka. Bu Jenar Sara Ayu, atau sering dipanggil Bu Jenar oleh para muridnya. Guru matematika sekaligus menjabat sebagai guru BK yang terkenal dengan garangnya tak ada ampun.

"Dari mana kalian bertujuh, hah?" Tanya Bu Jenar, galak.

"Dari rumah, Bu."

"Bohong! Kalau dari rumah kenapa bisa terlambat? Mampir ke mana kalian semua?"

"Dari rumah, Bu. Tapi telat lima menit tadi, pas mau masuk eh dilarang sama anak-anak OSIS. Pake segala ditutup pintunya, jadilah kami telat dan gak ikut upacara," jawab Ruby, satu-satunya perempuan diantara mereka.

"Ya ampun Ruby! Kamu juga ikutan mereka? Kamu itu perempuan Ruby! Seharusnya jangan ikut-ikutan bandel kaya manusia-manusia tak berakhlak ini!" Ucap Bu Jenar yang sudah kepalang pusing mengahadapi tujuh orang muridnya ini.

"Ibu jangan gitu dong! Ruby kan temen kami, masa dilarang main sama kami sih!" Salah seorang diantara mereka yang wajahnya paling manis, protes tak terima.

"Diam kamu, Sean! Ibu gak ngomong sama kamu!" Sean kembali diam setelah ditegur galak sama Bu Jenar.

"Nih guru kagak ada habisnya ngomel mulu! Pusing gue dengernya!" Satya berbisik pada teman disampingnya, Reyhan.

"Kenapa kamu bisik-bisik, Satya?! Ngomongin Ibu, ya?!"

"Ibu kepedean banget sih! Kita lagi ngomongin Pak Zulkidin noh! Tadi ada di depan sama Bu Kyra. Telat juga mereka." Wajah Bu Jenar yang tadinya galak tiba-tiba berubah linglung kebingungan.

"Yang bener kamu?"

"Loh bener, Bu! Iya gak temen-temen?"

"IYA!" Teriak enam teman Satya berbarengan.

"Ni ya, Bu. Kami mah ngusul aja, ibu lebih baik cari orang lain deh daripada sama Pak Zulkidin. Playboy begitu, ngapain sama ibu yang cantik gini," ucap Harsa, teman Satya yang memakai jaket jeans.

二人とも Fall in love | Jakehoon ft Enhypen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang