🍁Hyun-Jea { 1 }

36 4 1
                                    

"ibu, bisakah aku menikahinnya" tanya seorang gadis kecil, kepada ibunya yang berada didepannya, mendengar pertanyaan putrinya, wanita itu tersenyum tipis, lalu mengedipkan matanya.

Ceita dimulai dengan menunjukan bandara yang penuh dengan orang² yang berada disana, disisi lain terlihat seorang gadis berambut pendek yang tampak sedang berbicara ditelpon sembari menarik kopernya.

"iya, bibi, aku akan segera sampai, khem sampai jumpa" tutupnya

                                      ***

"ibu" pangil seorang gadis dengan seragam sekolah menengah yang ia kenakan, gadis itu membuka pintu dan langsung dikejutkan oleh seorang gadis berambut pendek yang tiba² meneriaki namanya dengan penuh senyum.

"lee Hyun-jea" triak gadis berambut pendek itu dengan penuh semangat dan
senyum diwajahnya, namun taklama senyum itu berubah menjadi kerut wajah sedih saat Hyun-jea berkata. "Ibu, dia siapa" dengan wajah gugup dan binggung.

Gadis berambut pendek yang tidak diketahui namanya itu, langsung berjalan mendekati hyun-jea, dan terus menatapnya, sampai terlihat jelas Hyun-jea merasa tak nyaman dengan tatapan itu. "Hyun-jea, apa kau benar² sudah tidak mengenaliku lagi" tanya gadis tersebut, dengan wajah kecewanya.

"yaampun, aku sunguh tak mengenalmu,
hari ini aku sangat lelah karna banyak
masalah disekolahku dan kau, jangan
bertingkah seperti temanku, karna dia juga sudah lama pergi" ucapnya sembari berjalan menjauh.

"akhh, entah kapan ia kembali, bahkan mencati kabar tentangnya saja sangat sulit. "keluh Hyun-jea yang perlahan menyadari bahwa gadis berambut pendek itu memang bertingah seperti temannya, ia berteriak dengan penuh semangat dan berbalik arah menatap gadis itu.

"Kim nam-yun" triak Hyun-jea yang tak percaya bahwa gadia itu adalah sahabatnya yang telah lama ia tunggu kedatangannya.

"Hyun-jea" balas Kim nam-yun, yang kembali bersemangat, ibunya yang melihat itu pun turut bahagia, dan tersenyum kearah mereka, dan tanpa sadar telah meneteskan air mata, karna melihat putrinya menangis bahagia.

"kenapa kau baru kembali, apa kau tau, jika aku tidak memiliki teman, bahkan setelah kau pergi dulu" keluh Hyun-jea.

"meskipun tak banyak setidaknya kau memiliki satu teman kan" balas Kim nan-yun.

Hyun-jea hanya mengangguk tidak, lalu
tersenyum lebar tanpa alasan yang jelas.

"ada apa" tanya Nam-yun

"apa Kau baik-baik saja, kenapa Kau menghilang tanpa kabar begitu lama, Kau tau aku bahkan pernah berfikir bahwa Kau_" hentinya setelah menatap kedua mata sahabatnya itu terlihat tergenang oleh air mata.

Perlahan Hyun-jea menjulurkan tanganya dengan senyum kearah Nam-yun dan berjalan bersama kearah ruangan yang tak lain dan takbukan adalah kamar hyun-jea.

                                      ***

"tada" ucap Hyun-jea setelah membuka
pintu dan menunjukan isi kamarnya.

Nam-yun yang melihat isi kamar yang
dipenuhi dengan benda², ya seperti boneka dipojok kursi belajar, dan diatas
tempat tidurnya, membuat Nam-yun tersenyum tipis, dan Perlahan Nam-yun masuk tanpa berkata apapun, Ia berjalan melihat keseluruh penjuru ruangan dan melihat sedikut coretan di dinding yang berada dibelakang tempat tidur Hyun-jea.

Ia menyentuh tulisan itu dengan tanganya lalu teringat akan kenanganya dimasa lalu saat baersama Hyun-jea dimana saat itu mereka baru berusia 6 tahun.

Dengan sedikit perjuangan Nam-yun
mendorong perlahan tempat tidur Hyun-jea sampai membuat sedikit ruang, lalu Perlahan Nam-yun duduk dibelakang tempat tidur dan mengarah kearah dinding yang penuh dengan coretan tangan anak kecil, ia membaca salah satu tulisan yang tertera disana, yang disertai gambaran² yang tak jelas maknanya, tapi percayalah, itu adalah gambaran yang mengandung bawang.

Hyun-jea [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang