Mendengar kata penyelesaian, Nam-yun
langsung melihat kearah Hyun-jea, dan
langsung menarik tanganya. "selesai,
apa yang Kau katakan, apa yang telah
Dia pinta darimu" ucap Nam-yun, karna
tak mungkin Hyun-jea mengatakan
kebenaranya, Ia pun berbohong pada
Nam-yun, dengan mengatakan, bahwa
Hee yeon-ji meminta uang untuk
lukanya.Namun alasan itu tak sepenuhnya
diterima Nam-yun, tampak dari kerut
wajahnya yang kurang percaya. "apa
Kau mengatakan yg sebenarnya"
skak Nam-yun yang membuat Hyun-jea
tersenyum salting. "kembalikan tas itu"
ujar Hyun-jea yang langsung pergi dari
hadapan Nam-yun. "Khey" pangil Nam-
yun"bukankah kita sudah
menyelesaikannya, kenapa kau
masih mencari masalah" bisik Hyun-jea"orang yang bersalahlah yang harus
meminta maaf" jawab Hee yeon-ji
sembari menatap Nam-yun. "apakah
uang yang diberikan Hyun-jea tidak
cukup bagimu" sinis Nam-yun.Kedua teman Hee yeon-ji yang
mendengar kata uang, seketika
tertawa berbahak-bahak, begitu pun
dengan Hee yeon-ji yang terlihat
menahan tawa, yang kemudian pecah
karna tak kuat menahan tawa. "apa, Kau
bilang uang, apa kau tau apa yang dia
lakukan" tunjuk Hee yeon-ji pada Hyun-
jea."tidak, masalah ini sudah selesai, ayo
kita pergi, ayo" ajak Hyun-jea sembari
berusaha menarik tangan Nam-yun.
Nam-yun yang merasa ada kejangalan
terus menatap Hyun-jea yang terus
mengajaknya untuk pergi."apa yang kau lakukan pada mereka
untuk menebus kesalahnku" bentak
Nam-yun. Hyun-jea yang sudah
membendung air mata, yang diselimuti
rasa takut hanya bisa terus memegang
tangan Nam-yun. "Hyun-jea, aku
bertanya padamu, apa yang telah Kau
lakukan" ucap Nam-yun yang langsung
melepas tanganya.Hyun-jea yang dari tadi hanya
mengelengkan kepalanya, tak bisa
berkata apapun. "aku bertanya untuk
tarakhir kalinya padamu" bentak Nam-
yun. "hanya uang, hanya sedikit uang"
jawab Hyun-jea, yang membuat ketiga
pria itu tertawa kembali. "aku sudah
menjawab, ayo kita masuk, nanti kita
bisa terlambat""apa yang telah ia perbuat untuk kalian"
tanya Nam-yun dengan duka dihatinya
pada ketiga pria tersebut. "tak banyak,
hanya hiburan, dengan tamparan
sepatu yang mengecap di pipinya" ucap
Du-ngo.Hee yeon-ji yang ternyata tak benar-
benar ingin mengungkap kebenaranya
langsung menyenggol Du-ngo setelah ia
mengatakan kebenaranya.Sedangkan Nam-yun yang mendengar
itu, mengingat saat Hyun-jea tertidur
kemarin malam, ia memang melihat pipi
Hyun-jea yang sedikit memerah.Kesal pada Hyun-jea, Nam-yun langsung
menghampiri Hyun-jea dengan
perasaan sedihnya. "apa kau melakukan
itu untukku" tanya Nam-yun yang
berusaha keras menahan tangisnya.
"semua masalah sudah selesai
sekarang, ayo Kita masuk" ucap Hyun-
jea dengan wajah pasrahnya.Saat Hyun-jea ingin melangkah masuk,
ia langsung melihat Nam-yun yang
melangkah maju, dan meninju wajah
Hee yeon ji dibagian bibirnya. "Nam-
yun" tarik Hyun-jea. "kenapa kau tidak
mengatakan semuanya padaku, jika aku
tau lebih awal, aku akan_""akan apa, kau memang tidak pernah
mau menyesali kesalahanmu, jadi
tolong hentikan ini semua" pinta
Hyun-jea yang membuat Nam-yun
terdiam sesaat. Disisi lain Hee yeon ji
yang tak terima langsung mendorong
Nam-yun, tanpa melihat sekeras apa ia
telah mendorong Nam-yun, sampai ia
terjatuh karna Hee yeon ji sibuk
menutupi darah yang keluar dari
bibirnya. "Nam-yun" pangil Lee- duho
yang langsung menolong Nam-yun yang
terjatuh ditumpukan salju. Diatas lantai
dengan beberapa anak tangga
dibawahnya.Dengan kesal melihat sahabatnya
diperlakukan seperti itu, Hyun-jea
langsung mendorong balik Hee yeon ji.
Namun dengan replex Hee yeon-ji
langsung mendorong Hyun-jea sampai
terjatuh tergusur ditumpukan salju, dan
menuruni anak tanga itu, dengan posisi
wajah yang menempel pada salju.Melihat Hyun-jea yang terjatuh, Hee
yeon-ji panik dan langsung
menghampiri Hyun-jea, untuk
menolongnya, namun sebelum ia
menolong Hyun-jea, ia sudah mendapat
pukulan dari lee-duho.Hyun-jea yang sama sekali tidak
menginginkan pertengkaran itu,
langsung menghadang mereka agar
berhenti bertengkar dihadapannya.
"hentikan, bukan kah semuanya sudah
selesai, lalu apa lagi yang Kau inginkan,
apakah tamparan itu, masih kurang, jika
iya, kenapa kau menghentika aku waktu
itu" ujar Hyun-jea yang membuat
Hee yeon ji terdiam tak bisa berbuat
apapun sembari mengingat tamparan
yang dilakukan Hyun-jea."ayo kita pergi" ucap Nam-yun sembari
menuntun Hyun-jea pergi masuk
kedalam kelas. Setelah masuk Nam-yun
langsung mendudukan Hyun-jea
dibangku tempat duduk Nam-yun. yang
membuat Na seo jun langsung melihat
Hyun-jea yang melewati bangkunya, ia
langsung melihat kearah belakang dan
melihat Hyun-jea dengan keadaan
penuh dengan salju. Yang disusul
dengan kedatangan lee-duho yang
duduk disebelah Seo-jun."apa Kau terluka" ucap Nam-yun yang
langsung duduk dihadapan Hyun-jea,
sembari menyingkirkan butiran² salju
dari wajah Hyun-jea, dengan air mata
yang terjatuh saat melihat Hyun-jea
tiba² mengeluh untuk tidak disentuh
dibagian pipi yang ternyata terdapat
luka. "kenapa Kau melakukan itu, Kau
memberiku penyesalan terbesar" tanya
Nam-yun.Seo-jun yang melihat itu langsung
melihat kearah duho dan menanyakan
apa yang terjadi pada Hyun-jea, ya, duho
langsung menceritakan semuanya
tanpa terlewat satu ceritapun.Hyun-jea yang tak mengangap semua
yang telah terjadi padanya, adalah hal
serius, yang terlihat dari tadi hanya
memegang perlahan luka dibagian
pipinya itu. "apa lukanya terasa sakit"
tanya Nam-yun, yang lagi² tak mendapat
respon apapun, ia hanya mendapat
respon gelengan kepala, yang tak
memiliki arti pasti. "apa kau dengar"
tanya Nam-yun yang langsung berdiri
dari hadapan Hyun-jea dan duduk
dibangu lee-duho. "Sudahlah, jangan
membuat drama baru dikehidupanku,
wajahku sudah hancur sekarang"
ucapnya yang langsung beranjak dan
pergi ketempat duduknya. "khih,
hancur itu hanya goresan luka"Melihat Hyun-jea yang mengarah
kearahnya, duho langsung beranjak dan
pergi ketempat duduknya.Hyun-jea duduk, lalu melihat kearah Na
seo-jun, yang langsung membuatnya
keluar entah kemana dan kembali
dengan beberapa minuman seperti
susu ditanganya, ia berlari dan
memberikan satu botol pada Nam-yun.
"ini" ucap Nam-yun. "untukmu" bisik
Hyun-jea lalu kembali ketempat
duduknya."apa yang terjadi pada gadis itu"
Duho yang mendengar Nam-yun sedang
bertanya, langsung mendekatkan
dirinya pada Nam-yun dan berbisik.
"mungkin dia sedang jatuh cinta pada
seseorang" ucapnya.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyun-jea [ HIATUS ]
RandomHyun-jea adalah gadis dengan sifatnya yang kekanak-kanakan, ia memiliki sahabat yang menurutnya setia, bagaimana tidak, mereka bahkan telah berteman sejak kecil. Bahkan suatu ketika ia bertemu pria dengan sifat yang dingin, dan ia sempat terlibat ma...