Setelah keluar dari sana, Nam-yun berhenti sesaat dan melihat kesekelilingnya yang tak ada orang sama
sekali disana, Lalu saat ia menarik nafasnya ia melihat 3 orang pria yang
terlihat sedang berada diparkiran sepeda, namun, yang membuatnya terus menatap kearah 3 siswa itu bukanlah karna mereka berada disitu, sedangkan yang lain didalam kelas, namun ia melihat sepeda milik Hyun-jea yang sedang mereka rusak.Karna itu sepeda Hyun-jea, Nam-yun langsung menghampiri 3 pria tersebut dan setelah ia sampai, ia langsung menendang wajah pria yang sedang berusaha membuka penutup ban sepeda milik Hyun-jea, sampai ia terjatuh ketanah bersalju.
"akhh" triak pria tersebut.
"apa yang kalian lakukan disepeda ini"
triak Nam-yun dengan sangat berani, meskipun semua pria itu sedang berdiri
didepannya."khem, kau siapa, sepertinya kami tidak
pernah melihat seorang wanita seberani
dan selancang dirimu" senyum sinis pria
yang tadi ditendang oleh Nam-yun. Tanpa menjawab pertannyaan pria tersebut Nam-yun menatap pria itu tanpa henti dan melihat luka dikening pria tersebut akibat tendangannya tadi."khekh" ucap Nam-yun dengan senyum sinisnya.
***
Entah apa yang terjadi tadi, namun setelah itu Nam-yun kembali kerumah Hyun-jea, berjalan sembari mengayunkan kedua tanganya kedepan dan belakang, sampai ia terhenti dan melihat sepeda milik Hyun-jea masih berada disana, ia yang tampak bingung hanya bisa terdiam dan masuk tanpa berkata apapun.
"Nam-yun" triak Hyun-jea yang baru saja
kembali dari sekolahnya, sembari melemparkan tasnya keatas tempat tidur, tepatnya disamping Nam-yun yang sedang duduk membaca buku harian milik Hyun-jea yang berisi kisah² saat mereka masih kecil.Hyun-jea yang tak mendapat respon
langsung menarik buku bacaan Nam-yun, dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "apa yang telah kau lakukan", tanya Hyun-jea, Nam-yun yang masih binggung hanya menatap Hyun-jea yang perlahan mulai meneteskan air mata."apa yang sudah kau lakukan Kim nam- yun, sekarang mereka sedang mencarimu, kenapa kau mencari masalah dengan mereka." ujar Hyun-jea dengan kesal.
Setelah mendengar ucapan Hyun-jea, Nam-yun langsung mengerti siapa yang
sedang hyun-jea bicarakan, namun sikap santainya menutupi itu semua. "Hyun-jea, aku ingin bersekolah ditempatmu" jawab Nam-yun yang membuat Hyun-jea membuka matanya selebar mungkin, karna ini adalah tingkat kedua, sedangkan masih ada satu tingkat lagi yang harus mereka lalui."akhh, kau sudah gila, apa kau tau jika
Hee yeon-ji, adalah seseorang yang paling ditakuti disekolah, tapi kenapa kau mencari masalah dengannya" ujar Hyun-jea yang tak berhenti melemparkan pertanyaan pada Nam-yun."aku, tidak takut pada siapapun, dan jika
aku tidak bisa bersekolah disana maka
baiklah, aku akan kembali ke tiongkok,
dan bersekolah disana"Hyun-jea yang tak mau jika ia sendiri
lagi, langsung memeluk Nam-yun dan
menyuruhnya tetap disana. Meskipun ia
harus bersekolah ditempatnya.
"bagaimana jika Hee yeon-ji melukaimu"
tanya Hyun-jea yang terlihat sangat
khawatir. "tidak akan" senyum Nam-yun."tapi kita memperlukan surat izin sekolah, dan surat pindah sekolah, lalu" ujar Hyun-jea pada nam-yun.
***
"ini adalah Hwa-young, dan ini adalah
Yeo-han, mereka yang akan membantu
kita" tunjuk Hyun-jea pada seorang wanita dengan tubuh yang sedikit berisi, dan seorang pria yang tampilannya tak memungkinkan untuk bisa membantu
mereka."apa kau yakin" tanya Nam-yun yang memang sedari awal tak yakin akan orang-orang yang dibawa Hyun-jea.
Dengan wajah penuh semangat, Hyun-jea mengatakan iya padanya, yang disusul dengan perkataan Yeo-han. "kak Nam-yun tenang saja, aku akan mengurus semuanya, dalam dua hari kau akan masuk kesekolah kami, ayahku mengenal pemilik yayasan, asalkan kau punya surat pindah semua beres" ucap Yeo-han.
Dengan tatapan kurang yakin, Nam-yun
menganggukan kepalanya, sembari
menatap hyun-jea yang dari tadi tersenyum lebar kearahnya.***
Keesokan harinya saat siang hari, Nam-yun harus pergi kesekolah untuk interview, dan itulah yang ia lakukan, setelah menyelesaikan pangilannya, ia tak sengaja melihat Hee yeon-ji, yang tampak sedang menganggu siswa lain, dan saat ia mendekati Hee yeon-ji, ia baru sadar bahwa anak yang sedang diganggu Hee yeon-ji adalah Yeo-han, karna kesal nam-yun langsung menarik baju Hee yeon-ji, sampai ia memundurkan langkahnya dan
langsung berhadapan dengan Nam-yun,
mereka saling menatap dengan sinis."kak Nam-yun" pangil Yeo-han yang
langsung berdiri disebelah Nam-yun.Dengan tatapan yang masih sama, Nam-
yun sedikit mendekatkan dirinya kearah
Yeo-han, dan berteriak lari, seketika
mereka berlari meningalkan Hee yeon-ji
dan teman²nya. Hee yeon-ji yang tak
terima langsung mengejar mereka,
namun sebelum Hee yeon-ji berhasil
menangkap Nam-yun, mereka terlebih
dahulu dipangil oleh gturu yang melihat
mereka.***
Malam itu semua angota keluarga berkumpul dan duduk di sofa sembari
menonton televisi, Nam-yun tersenyum
tipis, dan menikmati betapa bahagianya
jika kita memiliki keluarga yang utuh, dan harmonis dengan segala kesederhananya.selang beberapa saat, bel rumah berbunyi, dan langsung saja Hyun-jea membukannya, dan ia mendapatkan surat dari sekolahnya, ia pun langsung membukannya didepan semua orang, dan betapa terkejutnya Hyun-jea setelah membaca bahwa surat itu adalah surat
penerimaan kim Nam-yun sebagai siswa
disana. Nam-yun yang juga bahagia langsung memeluk Hyun-jea dengan
bahagia sampai membuat mereka
berlompat kesana- kemari.***
Didalam kamar terlihat Nam-yun yang
sedang berbaring sembari menatap langit² serta menyanyikan semua lagu, yang entah lagu apa itu, dan Hyun-jea yang sedang sibuk mengambil beberapa barang sekolahnya, lalu ia tumpuk dan menaruhnya disamping Nam-yun yang
sedang berbaring, seketika Nam-yun melihat kearah barang² itu, dan terbangun untuk duduk didepan barang² itu. "ini adalah barang² sekolahku yang dibelikam ibuku, dan belum pernah aku pakai, jadi kau bisa memakinya, ini adalah tas" tunjuk Hyun-jea pada tas putih dengan sedikit corak biru. "ini buku, pensil, pulpen, dan lainnya" ucapnya selanjutnya sembari menaruh semuanya kedalam tas itu. Dan ia melihat Nam-yun yang hanya terdiam menatapnya."ada apa" tanya Hyun-jea sembari menatap Nam-yun yang tiba-tiba
tersenyum padanya. "thank you"Dengan kerut wajah yang sedikit aneh,
sembari memejamkan matanya, Hyun-
jea mengatakan, "jangan menggunakan
bahasa inggrismu padaku, kau taukan jika aku adalah siswa yang bodoh, jika kah melanjutkannya, percayalah Aku tidak akan mengerti apa yang sedang kau katakan" keluhnya yang membuat
Nam-yun tertawa.Ditengah tawa Nam-yun, terlihat sangat
jelas sepi yang mengelilingi Hyun-jea. "apakah besok kau akan masuk kekandang harimau" ujar Hyun-jea dengan wajah khawatirnya yang tampak masih sangat polos.Yatuhan jika aku bisa mengambarkannya betapa lucunya wajah itu. Seperti bayi yang sedang kebinggungan.
Mark lee NCT : Hee Yeon ji
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyun-jea [ HIATUS ]
RandomHyun-jea adalah gadis dengan sifatnya yang kekanak-kanakan, ia memiliki sahabat yang menurutnya setia, bagaimana tidak, mereka bahkan telah berteman sejak kecil. Bahkan suatu ketika ia bertemu pria dengan sifat yang dingin, dan ia sempat terlibat ma...