Hyun-jea yang merasa telah menyelesaikan semuanya pun kembali kedalam kelasnya, namun saat Ia sampai ditempat duduknya, Ia melihat seorang Pria yang belum pernah Ia temui. "Kau siapa" tanya Hyun-jea lalu perlah memutarkan tubuhnya. "Hyun-jea" triak Nam-yun yang duduk dibarisan belakang bersama lee-duho.
Dengan polosnya ia melngkah kearah Nam-yun. "apa yang terjadi, kemana yang lainnya dan mereka siapa" tanya Hyun-jea. "kita mengalami pertukarang pelajar antar kelas untuk satu minggu full" jelas Nam-yun. "lalu aku" tanya Hyun-jea yang dipotong dengan kedatangan pak Kyung-soo.
Saat ingin memulai penjelasaanya, Kyung-soo melihat Hyun-jea yang masih berdiri. Lalu ia bertanya kenapa Hyun-jea belum duduk. "pertanyaan macam apa itu, bahkan aku tidak tau aku harus duduk dimana" keluh Hyun-jea.
"dimana tasmu" saut kyung-soo yang membuat Hyun-jea bertambah bingung dan melihat kesemua bangku. "apa ini
artinya jika kelasku bukan disini, berbeda kelas dengan Nam-yun, pak peraturan apa yang telah kau buat ini, kau sudah menyiksa mentalku secara perlahan" keluh Hyun-jea dengan ekspresi sedihnya dan tingkah lucunya."ini adalah keputusan sekolah, jika kelasmu bukan disini, ayo ikutlah denganku, Aku akan mengantarmu, kekelasmu" ujar Pak kyung-soo.
"Aku harus pergi, takdir tak berpihak padaku sekarang" ucap Hyun-jea dengan malasnya berjalan menuju Kyung-soo, namun saat ia melewati tempat duduknya sebelumnya, seorang pria menghadang jalan Hyun-jea dengan tas milik Hyun-jea.
"kenapa baru menunjukanya sekarang" grutu Hyun-jea yang langsung tersenyum lebar sembari mengedipkan satu matanya kearah Nam-yun. "Pak kyung-soo, ini adalah tasku, dan ini adalah tanda, jika Aku adalah murid dikelas ini" ujar Hyun- jea lalu duduk disebelah pria asing tersebut.
"baikalh" ujar Kyung-soo lalu memulai belajarnya. Ditengah pelajaran Hyun-jea terlihat menghentikan aktivitasnya, lalu
menjulurkan tangannya dan meletakan
kepalannya diatas meja, lalu matanya pun terpejam taklama setelah itu.Meskipun begitu, tak ada seseorang pun yang menyadarinya, selain seorang Pria yang duduk disamping Hyun-jea, awalnya Ia hanya melihat saja, namun Ia merasa aneh karna Hyun-jea tidur didalam kelas saat jam pelajaran, perlahan ia berusaha membangunkan Hyun-jea dengan ketukan meja didepan wajah Hyun-jea, namun tak ada respon, sampai Ia panik dan berdiri memangil Kyung-soo.
"ada apa" tanya Kyung-soo yang menghentikan penjelasaanya. "Pak, sepertinya terjadi sesuatu pada gadis ini, dari tadi Ia tak sadarkan diri" ujar Pria tersebut. Yang langsung membuat Nam-yun bergegas menghampiri Hyun-jea. "apa kau sudah berusaha membangunkannya" tanya Kyung-soo.
Dengan wajah yang panik Pria itu menjawab bahwa ia sudah berusaha membangunkannya, namun Hyun-jea tak merespon apapun. Mendengar hal itu Kyung-soo menyuruh pria tersebut membawa Hyun-jea ke ruang kesehatan
sekolah untuk tetap memastikan bahwa Hyun-jea baik² saja.Awalnya pria itu ragu untuk mengangkat Hyun-jea, namun ia berfikir jika tak segera ditangani kemungkinan keadaan Hyun-jea akan lebih buruk, pria itu langsung mengangkat Hyun-jea dan membawanya keruang kesehatan sekolah. "Nam-yun, kau duduklah, biarkan Na seo-jun yang mengurus Hyun-jea.
"tapi pak" . " duduk dan lanjutkan pekerjaanmu, khem" ujar Kyung-soo
Dilorong sekolah yang sepi, Na seo-jun membawa Hyun-jea menuju ruang kesehatan, sembari menatap Hyun-jea
sepanjang jalan, sampai ia tiba diruang kesehatan dan membaringkan Hyun-jea, lalu ia berusaha menyadarkan Hyun-jea dengan beberapa cara, contohnya menepuk-nepuk pipi Hyun-jea yang perlahan-lahan bertambah keras."akggh" ucap Hyun-jea yang tiba-tiba terbangun dan langsung duduk menatap Na seo-jun yang terkejut dan sedikit menjauh, sembari menutup mulutnya yang sedang terbuka lebar. "ada apa" tanyanya selanjutnya, seperti tidak ada yang terjadi.
"apa kau baik-baik saja" tanya Na seo-jun,
yang perlahan memulihkan langkahnya. Hyun-jea yang merasa baik-baik saja hanya menganguk iya, dan melihat kesekelilingnya. "kenapa kita disini, akhh, apa kau" triak Hyun-jea yang langsung turun dari kasurnya."apa yang ada dipikiranmu, aku hanya membawamu kemari karna tadi kau sempat pingsan" jawab Na seo-jun Yang ingin membela dirinya.
Mendengar pengakuan Na seo-jun, Hyun-jea terdiam sesaat lalu tertawa berbahak-bahak. "apa yang Kau katakan, khekm, Aku baik² saja, pingsan, bahkan tadi Aku sedang bermimpi, Aku sedang bertemu pangeran yang sangat tampan, dan kau membangunkanku. " tawa Hyun-jea. "apa, maksudmu dari tadi kau sedang tertidur" tanya Na seo-jun.
Perlahan Hyun-jea pergi meningalkan Na seo-jun, diperjalanan Hyun-jea hanya bisa menahan tawanya, Na seo-jun yang masih merasa tertipu pun hanya teridam dingin sembari terus menatap Hyun-jea. Tanpa sengaja Hyun-jea yang melihat Na seo-jun terus menatapnya, mulai merasa risih, dan ia langsung menghentikan langkahnya, diikuti Na seo-jun yang juga menggentikan langkahnya. "maaf, aku tau kau merasa dibohongi, tapi percayalah aku tak bermaksud" jelas Hyun-jea dengan tingkah polosnya, yang tampak merasa sedang ketakutan.
"Kau telah membuang waktuku, yang seharusnya Aku belajar, malah mengurus orang yang sedang tertidur, akh, ini bukan salahmu, tapi salahku yang menyangka Kau sedang tak sadarkan diri" ujar Na seo-jun yang seketika berubah menjadi seseorang yang dingin. Dan langsung pergi meningalkan Hyun-jea.
"apa yang terjadi padanya, bukankah tadi dia terlihat seperti seorang pria yang sangat perhatian, tapi sekarang, akhh" keluh Hyun-jea setelah Na seo-jun pergi meningalkannya, Dan kembali kekelas.
"apa dia benar-benar merasa dibohongi" ujar Hyun-jea.
Na Jaemin NCT : Na Seo-Jun
Zhong Chenle NCT : Lee duho
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyun-jea [ HIATUS ]
RandomHyun-jea adalah gadis dengan sifatnya yang kekanak-kanakan, ia memiliki sahabat yang menurutnya setia, bagaimana tidak, mereka bahkan telah berteman sejak kecil. Bahkan suatu ketika ia bertemu pria dengan sifat yang dingin, dan ia sempat terlibat ma...