🍁Hyun-Jea { 11 }

7 0 0
                                    

    Terlihat kelas yang hening, murid-murid
    yang sibuk mengerjakan ulanganya
    dengan fokus, namun tidak berlaku bagi
    Hyun-jea, yang terlihat menatap kertas
    tanda coretan yang berada didepannya
    itu, Ia membuka lebar matanya, dan
    selalu menggigit bibirnya sembari
    mencoret salah satu angka dilembar
    jawaban miliknya dengan berat hati.

   "apa" triak Hyun-jea yang sedang berada
    didepan ibunya, yang sedang
    memegang secarik kertas.

    Denga pasrah Hyun-jea, perlahan pergi
    kekamarnya sembari membawa wajah
    yang kurang sedap dipandang.

                                      ***

    Beberapa bulan berlalu, ya  begitu cepat,
    lagi-lagi, tanpa disadari, musim semi
    telah tiba, dimana semua salju
    menghilang, dan duan-daun, beserta
    pepohonan menjadi satu dengan bunga-
    bunga yang cantik.
   
    Kali ini aktivitas sedikit berbeda karna
    semua siswa melakukan kemah
    tahunan, dimana kemah ini
    dilaksanakan satu kali dalam setahun,
    jadi semua siswa sangat menikmati
    semua prosesnya, namun tidak dengan
    Hyun-jea yang harus mendirikan tenda
    dengan Hwa-yeong yang dari tadi
    terlihat sangat kesulitan memasangnya.

    Dengan membantingkan tendanya Hwa-
    yeong langsung terduduk ditanah tanpa
    rasa ragu. "apa kau pernah memasang
    tenda sebelumnya" tanya Hwa-yeong
    yang membuat Hyun-jea menyerah
    memasang tenda sendiri yang dari tadi
    tidak berhasil.

    Ia duduk disamping Hwa-yeong dengan
    letih dan mengatakan terahir kali ia
    masang tenda adalah saat ia
    mengadakan kemah tahunan di sekolah
    kanak-kanaknya.

    Hwa-yeong yang awalnya menaruh
    harapan besar pada Hyun-jea seakan
    pupus saat mendengar bahwa Hyun-jea
    juga tak dapat memasang tenda itu.
    Namun disisi lain Hyun-jea terlihat
    sedang melihat kesekelilingnya dan
    bergegas pergi tanpa mengatakan
    apapun.

    Hyun-jea berjalan menyusuri sebagian
    tenda yang sudah terpasang kokoh, dan
    kerut wajahnya berubah seakan
    mengatakan kenapa mereka
    memasang tenda dengan sangat cepat
    Bahkan ia tidak dapat memasangnya.

    Ia terus berjalan sampai Ia terhenti saat
    melihat Nam-yun yang sedang makan
    bersama lee-duho dan juga Yo-han.
    Seketika Hyun-jea langsung menarik
    tangan Nam-yun sampai Ia
    menumpahkan mie yang baru saja ia
    makan sedikit.

    Hyun-jea membawa Nam-yun ketempat
    yang sedikit lebih sepi, disana ia
    menanyakan apa yang sedang ia
    lakukan tadi. tentu saja Nam-yun
    dengan santainya menjawab ia sedang
    makan. Hyun-jea yang merasa bukan itu
    jawban yang Ia inginkan hanya bisa
    terus menatap Nam-yun.

   "ada apa" tanya nam-yun.

   "apa kau tidak terbebani dengan
    tugasmu untuk mendirikan tenda
    bersama kelompokmu yang lain" tanya
    Hyun-jea. "khem, aku kira Kau bisa
    melakukanya sendiri" balik Nam-yun.

    Hyun-jea yang semakin lama semakin
    terlihat sedang menahan amarah,
    namun berhubung Hyun-jea adalah
    anak yang mudah menangis, Ia terlihat
    juga sedang menahan tangisnya, dan
    seketika Ia langsung mengungkapkan
    isi hatinya yang terus saja
    menggangunya saat beberapa bulan yg
    lalu. "apa kau fikir Aku tidak
    mengetahuinya, aku tau kau menyukai
    lee-duho sejak beberapa bulan lalu
    bahkan sejak pertama Kau berada
    disekolah ini". "Apa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hyun-jea [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang