Terlihat kelas yang hening, murid-murid
yang sibuk mengerjakan ulanganya
dengan fokus, namun tidak berlaku bagi
Hyun-jea, yang terlihat menatap kertas
tanda coretan yang berada didepannya
itu, Ia membuka lebar matanya, dan
selalu menggigit bibirnya sembari
mencoret salah satu angka dilembar
jawaban miliknya dengan berat hati."apa" triak Hyun-jea yang sedang berada
didepan ibunya, yang sedang
memegang secarik kertas.Denga pasrah Hyun-jea, perlahan pergi
kekamarnya sembari membawa wajah
yang kurang sedap dipandang.***
Beberapa bulan berlalu, ya begitu cepat,
lagi-lagi, tanpa disadari, musim semi
telah tiba, dimana semua salju
menghilang, dan duan-daun, beserta
pepohonan menjadi satu dengan bunga-
bunga yang cantik.
Kali ini aktivitas sedikit berbeda karna
semua siswa melakukan kemah
tahunan, dimana kemah ini
dilaksanakan satu kali dalam setahun,
jadi semua siswa sangat menikmati
semua prosesnya, namun tidak dengan
Hyun-jea yang harus mendirikan tenda
dengan Hwa-yeong yang dari tadi
terlihat sangat kesulitan memasangnya.Dengan membantingkan tendanya Hwa-
yeong langsung terduduk ditanah tanpa
rasa ragu. "apa kau pernah memasang
tenda sebelumnya" tanya Hwa-yeong
yang membuat Hyun-jea menyerah
memasang tenda sendiri yang dari tadi
tidak berhasil.Ia duduk disamping Hwa-yeong dengan
letih dan mengatakan terahir kali ia
masang tenda adalah saat ia
mengadakan kemah tahunan di sekolah
kanak-kanaknya.Hwa-yeong yang awalnya menaruh
harapan besar pada Hyun-jea seakan
pupus saat mendengar bahwa Hyun-jea
juga tak dapat memasang tenda itu.
Namun disisi lain Hyun-jea terlihat
sedang melihat kesekelilingnya dan
bergegas pergi tanpa mengatakan
apapun.Hyun-jea berjalan menyusuri sebagian
tenda yang sudah terpasang kokoh, dan
kerut wajahnya berubah seakan
mengatakan kenapa mereka
memasang tenda dengan sangat cepat
Bahkan ia tidak dapat memasangnya.Ia terus berjalan sampai Ia terhenti saat
melihat Nam-yun yang sedang makan
bersama lee-duho dan juga Yo-han.
Seketika Hyun-jea langsung menarik
tangan Nam-yun sampai Ia
menumpahkan mie yang baru saja ia
makan sedikit.Hyun-jea membawa Nam-yun ketempat
yang sedikit lebih sepi, disana ia
menanyakan apa yang sedang ia
lakukan tadi. tentu saja Nam-yun
dengan santainya menjawab ia sedang
makan. Hyun-jea yang merasa bukan itu
jawban yang Ia inginkan hanya bisa
terus menatap Nam-yun."ada apa" tanya nam-yun.
"apa kau tidak terbebani dengan
tugasmu untuk mendirikan tenda
bersama kelompokmu yang lain" tanya
Hyun-jea. "khem, aku kira Kau bisa
melakukanya sendiri" balik Nam-yun.Hyun-jea yang semakin lama semakin
terlihat sedang menahan amarah,
namun berhubung Hyun-jea adalah
anak yang mudah menangis, Ia terlihat
juga sedang menahan tangisnya, dan
seketika Ia langsung mengungkapkan
isi hatinya yang terus saja
menggangunya saat beberapa bulan yg
lalu. "apa kau fikir Aku tidak
mengetahuinya, aku tau kau menyukai
lee-duho sejak beberapa bulan lalu
bahkan sejak pertama Kau berada
disekolah ini". "Apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyun-jea [ HIATUS ]
RandomHyun-jea adalah gadis dengan sifatnya yang kekanak-kanakan, ia memiliki sahabat yang menurutnya setia, bagaimana tidak, mereka bahkan telah berteman sejak kecil. Bahkan suatu ketika ia bertemu pria dengan sifat yang dingin, dan ia sempat terlibat ma...