2 - Saudara Or Pembantu

99 41 37
                                    

" Air tetap air dari manapun asalnya, tapi air laut dan air tawar tetaplah ada perbedaan. "

~ Faaz Parvis Rayyan

...

Warning!
Mengandung yang menyesakkan hati 😣

🥰Selamat membaca🥰

***

" Siapa yang nyuruh lo pulang duluan hah?" Bentak Felix sambil menarik kerah seragam Faaz yang agak lusuh dan penuh keringat.

" Hah? " Beo Faaz bingung pasrah saja raganya ditarik. Otaknya masih ngelag sehabis jalan kaki dari sekolah sampai rumah untuk menghemat pengeluaran.

" Gue suruh lo nunggu kenapa malah pulang dulu? " Ujar Felix masih dengan nada menggebu-gebu.

" Ma..maaf, gue keburu mau kerja part-time soalnya. " Jelas Faaz dengan nafas yang masih terputus-putus.

" Berani lo ya ngelanggar perintah gue? Liat aja nggak bakal gue biarin lo pergi! " Balas Felix sambil menyeret tubuh Faaz entah kemana arah tujuannya.

***

" Keano coba lihat yang ini, dia putri tunggal pemilik perusahaan terbesar di Amerika. Cantik, berpendidikan tinggi, dari keluarga terpandang dan pasti akan sangat serasi untuk menjadi pendamping hidupmu. " Jelas oma Anita dengan semangat menunjukan foto seorang wanita cantik pada anaknya yang sedang berkutat dengan laptopnya diruang kerja pribadinya.

" Keano tidak mau menikah lagi!" Ujar Keano dengan nada dingin tanpa mengalihkan matanya dari layar laptop. Senyum oma Anita seketika redup diganti dengan tatapan sinis.

" Apa kamu belum bisa melupakan wanita miskin itu? Dia udah mati Keano!" Ucap Oma Anita.

" Ma, jangan hina almarhumah istriku! " Tegur Keano berusaha untuk mempertahankan nada bicaranya. Bagaimanapun orang didepannya itu adalah ibunya.

" Halah, apa yang spesial dari dia sampai kamu tergila-gila? Pasti dia udah guna-guna kamu! " Tuduh Oma Anita.

" Mama! " Teriak Keano sembari menatap tajam Oma Anita.

" Cih, demi wanita itu kamu berani bentak ibumu sendiri. " Ujar Oma Anita dengan raut yang dibuat syok.

" Keano nggak mau ribut sama mama, lebih baik mama istirahat dikamar sekarang. " Ujar Keano memalingkan wajahnya.

" Kamu ngusir mama? " Tanya Oma Anita tak terima.

" Keano nggak pernah bilang gitu. " Sambung Keano.

" Teruskan berani melawan mama, liat akan mama buat Faaz jauh lebih menderita. " Ucap Oma Anita sebelum melenggang pergi dengan angkuh dari ruangan itu tak lupa diakhiri dengan membanting pintu.

Keano menatap daun pintu yang baru saja ditutup itu sembari mengepalkan tangan kuat hingga lembaran berkas yang dipegangnya kusut tak berbentuk.

***

" hiks.. Lepas Fel!" Mohon Faaz sambari berusaha melepas tangannya yang diikat dengan kaki ranjang kamar Felix menggunakan dasi sekolah.

" Ssttttt, diem lo! " Bentak Felix yang duduk bersila didepan Faaz sambil fokus memainkan ponselnya.

" Fel, gue harus kerja. " Rengek Faaz dengan mata berkaca-kaca. Meskipun ia kerja di kafe milik sahabatnya sendiri, tapi ia tetap tak enak hati kalau hari ini tidak masuk mengingat ia diperbolehkan bekerja selepas sekolah bahkan kadang kalau ia harus les atau mengikuti lomba diperbolehkan tidak masuk kerja dulu. Sungguh sudah diistimewakan bukan.

" Emang gue pikirin! " Balas Felix dengan acuh.

" Fel, plis jangan gini hiks.. Kalo gue nggak kerja gue nggak ada uang Fel. " Ujar Faaz memelas.

" Hais, brisik lo! Dasar mata duitan! " Hadik Felix kesal sambil melemparkan ponsel bobanya asal layak sampah saja.

" Fel, tapi kenyataannya gitu. Jangan bandingkan dengan hidup lo. Kita beda! " Kata Faaz dengan menggebu-gebu memicu amarah Felix.

Dengan kasar Felix mencengkram rahang Faaz dengan kuat hingga empunya meringis kesakitan, lalu berkata tepat di depan wajahnya, "Nggak ada bedanya lo sama gue. "

" Orang yang tau kisah kita pun bakal bilang kalo kita beda! " Balas Faaz sambil menangis.

" Gue bilang kita sama! " Bentak Felix tak mau mengalah.

" Beda Fel! " Teriak Faaz akhirnya.

Bugh!

Dengan sekali pukulan kuat, Faaz langsung kehilangan kesadaran.

" Orang yang tau kisah kita pun bakal bilang kalo kita beda! " Mengingat perkataan Faaz tadi membuat Felix mengepalkan tanganya kuat hingga kuku jarinya memutih.

" Gue benci perbedaan ini! " Teriak Felix dalam hati.

***

" Den, Faaz belum dateng? " Tanya laki-laki dewasa bernama Aldo pada sang anak.

" Belum yah, Alden jadi khawatir Faaz kenapa-kenapa. " Jawab Alden, sahabat Faaz dengan nada cemas. Faaz bahkan dianggap sudah seperti saudaranya sendiri bagi Alden. Anak yang selalu menjadi juara umum disekolah itu sangatlah istimewa, sayang hidupnya tak se istimewa itu.

" Tunggu aja dulu, mungkin kejebak macet." Kata Alfo positif thinking.

" Semoga yah. " Balas Alden dengan penuh harap.

" Semoga juga bukan karena baj*ngan dan nenek lampir itu. " Sambung Alden dalam hati.

***

Pukul 7 malam Keano keluar dari ruang kerjanya, untuk makan malam bersama.
Terlihat sekali raut lelah dari wajah tampan yang sudah mulai termakan usia itu. Semenjak kematian istrinya 17 tahun lalu mayoritas hidupnya hanya diisi bekerja dan bekerja, hanya sekian persen yang ia curahkan untuk Felix.

Saat melewati kamar Felix terdengar sayup-sayup suara orang menangis, membuat Keano menghentikan langkahnya.

" Bukanya Felix udah turun ke bawah?" Batin Keano sambil menatap pintu bertuliskan nama Prince Felix itu dengan raut bingung. Dengan perlahan karena penasaran Keano membuka sedikit pintunya untuk mengintip.

Deg!

Pemandangan yang kembali mencabik-cabik hati Keano.



















***

Assalamu'alaikum, halo semua. Maaf lama banget aku ya buat lanjutin Faaz di part 2 ini. Jujur aku masih keteteran ketika aku harus kuliah dengan segudang tugasnya berbarengan dengan aku menyalurkan hobi menulis ini. Tapi aku bakal usahain terus belajar supaya aku bisa mengatur waktu lebih efisien lagi.

Maaf banget yang ngajak mutualan dan belum sempat aku bales, tenang aja tetap bakal aku bales kok cuma ya sabar ya karena harus satu persatu dan waktu aku buat ngewp juga terbatas. Mohon dimaklumi ya 🙏🏻😣.

Semoga suka sama part ini, jujur aku kalo dengerin lagu sad gitu selalu keinget si Faaz 😭😭 adakah yang sudah dendam kesumat sama salah satu tokoh disini cungg ☝

Keano🔥

Felix🔥

Oma Anita🔥

Oh ya buat yang nunggu kelanjutan Erzaka mohon bersabar karena partasih dalam pengerjaan, bisa banget mampir baca Faaz dulu 🥰

Jangan lupa tinggalkan jejak vote komennya ya ya, tinggal jawab ya pokoknya ya or ya.

See you tanggal....?

Faaz (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang