"Serangan Aliansi Penjahat mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di sekitar pemukiman Kota Nagoya. Hilangnya Diable: Pahlawan Nomor 7 masih menjadi misteri. Beberapa saksi mata mengatakan bahwa terpancar cahaya menyilaukan saat beliau melindungi anak perempuannya dari serangan Penjahat. Sementara itu, jasad istrinya ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di bawah reruntuhan bangunan. Kini, Asosiasi Pahlawan dan HPSC tengah berkumpul untuk menyelidiki lebih lanjut tentang-- Porong-porong pororo!"
Binar pada manik indigo Monoma lenyap begitu saja tatkala kanal berita harian pahlawan tiba-tiba berubah menjadi acara kartun anak-anak yang membosankan.
"Kenapa diganti, Okaa-san?!" gertak Monoma sebal melihat ibunya mengambil alih remot televisi. Wanita bersurai pirang itu tersenyum lembut.
"Hari ini kamu terus-terusan melihat berita tentang pahlawan. Apa nggak bosan?"
"Nggak, soalnya aku mau jadi pahlawan!" seru Monoma antusias.
"Menjadi pahlawan terlalu berbahaya, Neito-kun. Kamu tetap keren walau tidak menjadi seorang pahlawan," ujar wanita itu. Meskipun suara ibunya selembut kapas, kata-katanya membuat daun telinga Monoma memanas.
Wanita itu menepuk surai pirang Monoma dengan lembut. Manik birunya menatap putra tunggalnya itu dengan penuh kasih sayang. Mereka memiliki fitur wajah yang sungguh mirip, seolah-olah Monoma adalah hasil copy-paste ibunya versi laki-laki.
"Tapi aku ingin jadi pahlawan!"
Monoma memajukan bibirnya. Labium ranum nan kecil serta pipinya yang gembil membuatnya terlihat menggemaskan. Wanita itu tak kuasa menahan kegemasannya. Ia mencubit pipi kemerahan itu hingga sang empu meringis kesakitan.
"Neito-kun," kata ibunya sembari mengelus puncak kepala Monoma. "Tugas pahlawan itu berat. Menjadi pahlawan sama artinya dengan siap untuk mengorbankan nyawa. Okaa-san tidak ingin kamu terluka atau mengalami kejadian-kejadian menyeramkan seperti yang dialami oleh pahlawan."
Bocah cilik itu menatap Ibunya penuh amarah. "Aku akan jadi pahlawan yang kuat sehingga tidak akan terluka! Atau menghilang! Atau mati!"
"Neito..."
"Okaa-san pasti berpikir bahwa aku ini lemah, makannya melarangku menjadi hero 'kan?!"
Wanita itu tak menjawab.
Dengan mata berkaca-kaca, Monoma menepis tangan yang mengusap kepalanya itu, lantas berlari meninggalkan ibunya begitu saja.
Monoma tidak ingat pernah mendapat pujian atas bakat atau kekuatannya, bahkan dari orang tuanya sendiri. Bocah itu benar-benar mengerti; bakatnya yang terbilang lemah membuatnya sering dipandang sebelah mata. Namun hal itu tak semerta-merta membuatnya ingin berhenti menjadi seorang pahlawan super keren seperti yang tersiar di televisi ataupun buku komik.
Pada hati bocah itu telah tertanam sebuah ambisi: bahwa dengan caranya sendiri, orang yang terlahir tidak istimewa pun bisa menjadi pemeran utama.
•••
•••
Trivia!
Nama: Monoma Neito
Tanggal lahir: 13 Mei
Tinggi: 170 cm
Kesukaan: Komik French-Belgian
Quirk: Copy
•••
author's note:
waktu monoma debut di anime bnha, aku kesel banget sama dia. tapi baru-baru ini, terutama setelah baca manganya, entah kenapa aku jadi kepincut sama blonde tengil satu ini 😭 rasanya kaya ngalamin enemies to lovers padahal doi aja gak nyata /eh
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐢𝐧 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 | 𝐌𝐨𝐧𝐨𝐦𝐚 𝐍𝐞𝐢𝐭𝐨
ActionDia tidak pernah kalah, sebab menang adalah caranya untuk bertahan hidup. Setelah ayahnya menghilang secara misterius, Minamoto Rin hidup di bawah kejamnya didikan sang nenek. Rin selalu menganggap bahwa kemenangannya selama ini tidak berarti apa p...