Pindah Haluan?

5.3K 643 18
                                    

Happy reading.

.
.
.
.

Echannie 🥰

Echan? 🥺
Read 6:45am

Iya

Dibales 😭😭
Echan ke mana?
Kenapa gak masuk hari ini?

Aku lagi gak enak badan.

Jadi, Echan hari ini gak masuk karna sakit?

Iya...
Gitu deh.

Echan sakit apa?
Udah diobat belum?
Dibawa ke rumah sakit?
🥺

Cuma pusing aja.
Tadi gak bisa bangun sama sekali, jadi gak bisa masuk.

Pantes sampe gak ada surat izin😔
Udah diobat belum ihhh?

Aku udah diobat tadi.

Beneran?
Makan juga udah?

Iya, sebelum minum obat kan makan dulu.

Good! 🥰
Terus gimana pusingnya?
Masih kerasa?

Udah enggak, sih.
Besok juga sembuh.

Beneran?
🥺

Iya Nana.

Nanti siang Nana jenguk Echan, ya?
🥺

Jenguk?

Iya. Boleh, ya 🥺

Gak usah repot².
Aku udah sembuh, kok.

Ihhh, Nana mau jenguk, buat mastiin keadaan Echan udah beneran sembuh apa enggak.
Plisss yaaa 🥺

Yaudh.

Nah, gitu! 🙈🙈
Nanti kirim alamat rumah Echan ke Nana, ya 🙂
Setelah pulang sekolah Nana ke sana. 🥰

Okey.

Echan mau dibawain apa sama Nana?
🙄

Gak usah.

😑😑😑😑

Nana aja ke sini.
Ga perlu bawa apa²

Eumm 🙄🙄🙂
Okeeey, Echannie 🙈🙈

Aku tidur dulu, ya.

Okraaaay Channieee 🐰

.................................

"Ternyata beneran sakit." gumam Jaemin sambil menatap ponselnya. "Apa yang aku pikirin mungkin emang cuma pikiran gak jelas doang. Haechan sama Donghyuck itu orang yang beda."

.
.

"Iya, lo harus tetep mikir mereka orang yang beda, Na." ucap Donghyuck yang sedang berdiri di dekat pintu rooftop sekolah, memandangi Jaemin yang ada di sana.

.

"Hyuck!"

Donghyuck hampir saja berkata kasar ketika seseorang tiba-tiba saja memanggil namanya.

"Kaget ya? Sorry." kata Jeno, si pelaku.

Donghyuck memilih untuk tak menjawab. Wajah berubah datar.

Jeno yang awalnya tersenyum, langsung melunturkan senyum itu. "Beneran kaget? Maaf." katanya merasa bersalah.

"Gak apa-apa." sahut Donghyuck seadanya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Jeno, berusaha mencari topik.

"Gak ada."

Merasa tidak puas, Jeno melirik ke balik pintu rooftop. Keningnya mengkerut ketika melihat siluet Jaemin.

"Lo lagi ngeliatin dia?" Ada nada tidak suka di dalam pertanyaan itu.

"Ga. Gue tadinya mau masuk, tapi ada dia di sana. Pas gue mau balik, lo malah nganggetin." balas Donghyuck.

Jeno mengeluarkan senyuman sampai kedua matanya menghilang. "Hehehe. Sorry. Abisnya gue penasaran pas liat lo berdiri di sini." Kali ini dia tertawa. "Mau ke mana?" tanyanya ketika melihat Donghyuck beranjak.

"Ke kelas." sahut Donghyuck.

"Bareng!" kata Jeno.

Akhirnya mereka ke kelas bersamaan.

"Nanti ada waktu luang gak?" tanya Jeno. "Setelah pulang sekolah."

"Gue pulang abis ini." sahut Donghyuck.

"Loh, ko pulang?" Jeno bingung.

"Tugas dari guru HS gue udah selesai." balas Donghyuck.

"Yaah, gue kira bakal sampe pulang sekolah." Jeno merengut. "Berati ini ke kelas mau ngambil tas, terus balik gitu?"

Donghyuck mengangguk.

Jeno terlihat mencoba mencari cara agar bisa jalan bersama Donghyuck. "Kalau nanti siang ada waktu?" tanyanya.

"Adanya sore." sahut Donghyuck.

Jeno tersenyum. "Boleh deh! Ketemuan yuk!" ajaknya antusias.

"Di mana?" tanya Donghyuck.

"Tempat pameran lagi. Mau?"

"Hari ini gak ada pameran. Gedungnya tutup."

"Hm...." Jeno tampak berpikir. "Gimana kalau di taman kemarin?"

"Oke."

Jeno bersorak senang. Sedangkan Donghyuck hanya tersenyum tipis.

.

Jaemin memandangi Donghyuck dan Jeno dari belakang tubuh kedua pemuda itu. Dia tadi tak sengaja mendengar pembicaraan mereka, karena suara keduanya memang sedikit keras.

"Jeno lagi ngedeketin Donghyuck?" gumam Jaemin. "Tingkahnya sama kaya pas nyoba deketin gue." Ia kembali bergumam. "Tapi, Donghyuck keliatannya pihak atas, deh."

Wajah Jaemin tampak berubah aneh.

"Dia pindah haluan?"

.
.

Tbc.





Mask (Hyuckna. End☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang