chapter 15

561 109 56
                                    

Suasana malam yang sepi membuatnya semakin terasa mencekam, dan Haruto hanya bisa terdiam saat melihat Yedam dibawa menuju lorong sebuah Rumah Sakit.

"Siapa nama pasiennya, Mas?" tanya seorang Perawat pada Haruto.

"Yedam.." jawab Haruto pelan.

"Masnya nggak apa-apa?" tanya Perawat itu lagi sambil menatap celana jeans Haruto yang bersimbah darah.

"Saya baik-baik aja.." jawab Haruto, membuat Perawat tadi mengangguk, lalu menyusul Yedam ke ruang UGD.

"Mas Yedam! Mas Yedam bisa denger saya?"

Haruto menatap kosong dari depan pintu, melihat Yedam dikelilingi oleh beberapa Perawat yang sibuk menyiapkan segala peralatan medis.

"Tunggu!" seru seorang Perawat, membuat para rekan kerjanya berhenti bergerak.

Perawat itu menarik keluar sebuah kalung yang dikenakan Yedam, ternyata itu adalah tanda pengenal medis miliknya.

"Pasien von Willebrand Disease, golongan darah AB rhesus negatif."

Wajah mereka mendadak pucat saat mencerna informasi yang baru mereka ketahui.

"Segera panggil Dokter Hanbin!"

"Hubungi bank darah, minta darah AB rhesus negatif."

"Sebentar, ada tulisan lain." kata Perawat tadi sambil membalik tanda pengenal medis Yedam.

"Yoshinori. Donor panggilan AB rhesus negatif. Dan ini, nomor teleponnya."

~~~^^~~~

Haruto yang mendengar semua percakapan itu, hanya bisa melangkah mundur hingga membentur dinding, lalu perlahan tubuhnya merosot ke lantai.

Sedikit banyak, Haruto tahu bahwa golongan darah AB adalah golongan darah paling sedikit di dunia dan rhesus negatif membuatnya semakin langka.

Haruto juga tahu bahwa von Willebrand Disease adalah penyakit kelainan platelet darah saat luka tidak bisa lekas menutup seperti kebanyakan orang normal, dengan gejala mirip penderita hemofilia.

Kekurangan faktor von Willebrand dalam tubuh bisa membuat darahnya sukar membeku, seperti apa yang dialami Yedam sekarang.

Haruto jadi teringat saat Yedam mengatakan kalau dia suka makan bubur bayi.

Sekarang, Haruto tahu alasannya, Yedam tidak bisa makan sesuatu yang keras karena takut melukai gusinya.

Jika itu terjadi, Yedam pasti mengalami pendarahan seperti saat rahangnya terbentur siku Yoojun, dan lukanya akan sulit menutup.

Yedam juga tidak pernah ikut berolahraga, karena jika dia menggunakan sendinya untuk hal-hal yang terlalu berat, darahnya bisa menggumpal dan dia bisa saja cacat selamanya.

Dan, titik menghitam di punggung tangan Yedam itu pasti tanda yang tertinggal setelah sekian kali diinfus.

Haruto mulai paham bahwa penyakitnya lah yang selama ini membuat Yedam tampak kelewat manja.

Pintu UGD yang terbuka sedikit, membuat Haruto bisa mengintip ke dalam.

"Yedam!" seru Dokter itu.

"Darahnya sedang diambil, Dok!" lapor Perawat yang tadi. "Tapi golongan darahnya--"

"AB rhesus negatif, saya tau." sela Dokter yang bernama Hanbin sambil memeriksa luka Yedam. "Dia harus segera di-CT Scan, mungkin pendarahan dalam."

Haruto menoleh saat mendengar suara berisik langkah kaki di lorong, dia bisa melihat Yoshi sedang berlari ke arahnya.

Haruto berusaha berdiri, tapi Yoshi menahan bahunya dan mendorongnya kembali ke lantai.

I For You - [harudam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang