Happy Reading~
***
Saat ini (Name) sedang bersiap ke sekolah. Tanda yang di buat oleh Ran, masih tidak mau menghilang dari leher (Name) , membuat (Name) mau tidak mau harus menutup nya dengan sesuatu
Untung nya, (Name) memiliki sweater berleher panjang, yang bisa menutupi leher nya. Akhirnya dia pun mengenakan sweater itu di luar seragam nya dan pergi ke luar rumah hendak berangkat ke sekolah
Tapi betapa terkejut nya (Name). Saat melihat Ran ternyata ada di luar rumah nya. Seperti nya sudah menunggu diri nya sedari tadi
"Ran? Kenapa kau tidak berangkat ke sekolah duluan?"tanya (Name). Ran pun hanya tersenyum lalu berkata
"Mana mungkin aku membiarkan pacar ku berangkat sendirian? Ayo berangkat bersama ke sekolah!!"jawab Ran masih dengan senyuman di wajah nya. Lalu mata nya menangkap leher (Name) yang tertutupi oleh sweater
Ran pun mendekat ke arah (Name) sampai jarak antara wajah mereka hanya tinggal beberapa cm lagi
"Oh sayang, kenapa kamu menutup maha karya ku yang indah dengan sweater yang menyebalkan ini?"tanya Ran dengan tangan nya yang berusaha menurunkan leher sweater (Name) ke bawah
(Name) pun tersentak kaget karena perlakuan Ran dan langsung menahan tangan Ran yang berada di kerah sweater nya
"Apa kau gila Ran!? Kalau seseorang melihat nya aku pasti akan menjadi bahan gosipan!!"pekik (Name) kaget
Ia pun menatap Ran malas lalu berkata
"Kau ingin aku jadi bahan gosipan?"tanya (Name) dengan wajah malas. Ran pun mau tidak mau harus melepaskan tangan nya yang tadi hendak menurunkan kerah sweater (Name)
"Sayang sekali. Padahal aku membuat itu dengan penuh kasih sayang sembari memikirkan wajah cantik mu yang tidak kalah menarik dari leher mu itu"kata Ran dengan wajah cemberut
Ran dan (Name) pun akhir nya berjalan ke arah sekolah yang jarak nya tidak terlalu jauh dengan rumah (Name)
"Ah, sudah hampir sampai di sekolah. Lihat lah itu Ran, para fans gila mu menatap ku tajam"kata (Name) sembari menunjuk para fans nya Ran dengan wajah datar
"He? Mereka menyebalkan. Tenang saja sayang, aku tidak pernah bilang aku tidak akan membuat orang lumpuh bukan?"tanya Ran dengan senyuman sinis di wajah nya
(Name) yang kaget mendengar ucapan Ran pun sontak langsung memukul kepala Ran sedikit keras
"Aww, sakit sayang. Aku kan tidak pernah bilang tidak akan menghajar orang"ringis Ran sembari mengelus elus kepala nya yang tadi (Name) pukul
"Tetap saja!! Duh, kau ini"kesal (Name) yang sekarang sedang berjalan masuk ke dalam sekolah bersama dengan Ran
Lalu dari kejauhan, terlihat teman teman nya melambaikan tangan ke arah nya
"Ah Ran, itu teman teman ku... Boleh kah aku pergi bergabung bersama mereka?"izin (Name) menunjuk teman teman perempuan nya yang menatap mereka bingung
"Mereka tidak 'lesbi' kan...?"tanya Ran menatap teman teman (Name) tajam
"Oh ayolah Ran, mereka hanya teman ku. Awas saja kalau kau sampai menyakiti orang lain. Aku tidak mau jadi bahan bully an"kata (Name) yang masih berjalan di samping Ran
"Memang nya siapa yang berani membully pacar ku yang cantik ini hm?~"tanya Ran hendak menggoda (Name)
"A-ah, tidak ada kok"elak (Name). Ran yang awal nya sedang tersenyum pun berhenti lalu memicingkan mata nya curiga
"Jujur siapa yang berani membully mu?"tanya Ran dengan tatapan curiga. (Name) pun mengalihkan pandangan nya tidak mau menjawab pertanyaan dari Ran
Saking kesal nya, akhirnya Ran pun memojokan (Name) ke dinding menatap nya tajam
"Aku tanya sekali lagi sayang. Siapa yang berani membully mu?"tanya Ran dengan wajah serius. (Name) masih tidak mau menatap mata Ran dan hanya memalingkan wajah nya ke arah lain, kemana pun, asal mata nya tidak bertemu dengan mata Ran
"S-sudah ku bilang dari tadi, tidak ada!!"elak (Name), lalu tiba tiba ia merasa perut nya sakit. Membuat nya harus menekan perut nya agar Ran tidak curiga
Tapi sayang nya, Ran terlalu peka. Dia menyadari keanehan dari gerak gerik (Name). Lalu mengangkat sedikit baju (Name), memperlihatkan bekas luka di bagian perut nya
".... Apa ini sayang? Siapa yang melakukan nya? Biar ku bunuh si sialan yang melakukan nya itu"tanya Ran sembari mengelus perut (Name) dengan tatapan dingin
"T-tidak ada kok, itu hanyalah luka bakar yang tidak sengaja kudapat saat sedang memasak di rumah"jawab (Name), tapi Ran masih tidak percaya dengan ucapan nya
"Jangan berbohong sayang. Berbohong itu tidak baik loh, ini sama sekali tidak tampak seperti luka bakar"kata Ran dengan tangan nya yang masih mengelus elus perut (Name)
(Name) pun sedikit meringis karena perlakuan Ran
"R-ran, sudah lah. Sebentar lagi sudah mau jam masuk. Ayo ke kelas"kata (Name) sembari berusaha menurunkan baju nya yang sedikit di angkat oleh Ran tadi
"Tch, baiklah. Hati hati di kelas mu ya sayang. Sayang sekali kita tidak sekelas. Aku akan menjemput mu saat istirahat. Sampai jumpa nanti"kata Ran sembari mengecup pucuk kepala (Name) lembut lalu pergi dari sana
(Name) pun hanya menatap kepergian Ran. Lalu ikut pergi ke arah kelas nya, sayang nya, di tengah perjalanan, ia di cegat oleh salah seorang fans fanatik nya Ran
"Eh? Lihat, dia sedang sendirian"kata ??? diam di depan (Name) guna menghalangi jalan (Name)
"Senpai. Tolong menyingkir dari hadapan ku"pinta (Name) dengan sopan. Tapi ??? malah menjadi kesal lalu menjambak rambut (Name) pelan
"Hei jalang, kau sudah mulai berani ya?"tanya ??? dengan seringaian jahat di wajah nya
***
*New message from Pie to Reader!*
________________________________
Hewo~
Jadwal update nya random yaa~! <3[Pie]
________________________________*New message from Chiyo to Reader!*
_________________________________
Yo! Seperti yang Pie bilang, kita upnya random, tapi kita usahain upnya seminggu 2 kali! Biar cepet upnya, Vote dan komen dong, biar Chiyo dan Pie bersemangat mengerjakan ceritanya! [Chiyo]
_________________________________Penulis : Anyanicee
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Mine, Darling~ Ran x Reader [Tokyo Revengers]
Fanfic"(Name). Kamu hanya boleh memikirkan ku. Hanya aku, jika tidak... Maka aku hanya bisa terpaksa memusnahkan semua orang yang kau pikirkan, orang orang yang mendekati mu. Adik ku tidak terkecuali" -Ran Collab bersama Chiyo~ ( @ChiyoChiiiii ) Best rank...