5. Missing You

149 24 14
                                    

"Hera." Gadis itu lagi lagi mengabaikan panggilan Sohee dan memilih menatap keluar jendela.

Sementara itu Sohee masih belum menyerah mengajak Hera agar kembali berbicara. Hera tidak marah pada Sohee, hanya saja untuk berbicara ia merasa enggan. Hera hanya berharap agar hari ini cepat berlalu, masa bodo dengan ujian nasional ia tidak perduli.

Sohee menunjukkan sepuluh jari tangannya tepat dihadapan Hera. Lalu ia menekuk empat jari, menyisakan enam jadi yang masih berdiri.

"Enam hari. Sampai kapan kau akan seperti ini ?"

Hera menghela napas berat, "Sampai aku bertemu Baekhyun Oppa." Ujarnya sebelum kembali melengoskan tatapannya memandang jendela dengan tatapan kosong.

Sohee melipat bibirnya kedua tangannya turun dengan perlahan, bahunya juga merosot. Selalu itu, Baekhyun, Baekhyun, dan Baekhyun. Hanya Baekhyun yang Hera inginkan.

Hari merangkak semakin siang, ujian terakhir baru saja selesai lima menit lalu membuat semua siswa menghembuskan nafas lega. Semuanya berhamburan keluar kelas menuju kafetaria sekolah.

Lagi. Lagi Sohe menghampiri Hera dengan raut cerianya seperti biasa.

"Hera... Ayo makan siang. " Teriak Sohee namun tak membuat Hera menoleh kearah gadis itu. Sohee tersenyum cerah, "kau tau sudah lama sekali sejak terakhir kali kafetaria menyediakan nasi kari." Sohee menggamit lengan Hera, agar ikut dengannya namun yang didapat Hera menggeleng lalu melepaskan gamitannya pada lengan gadis itu.

"Kau saja yang makan, aku sedang tidak berselera."

Sohee mendengus marah, "Aku tau tadi pagi kau juga tidak makan. Lalu sekarang kau melewati makan siang mu juga?!" Pekik gadis Han itu sedikit keras. Beruntung kondisi kelas sedang sepi.

Hera menoleh tanpa minat, menatap sendu pada sahabatnya itu. Ia memegang tangan Sohee, "Pergilah, kau bisa sakit jika telat makan." Hanya itu yang Hera katakan sebelum menyembunyikan wajahnya dilipat lengannya.

Akhirnya Sohee menyerah, meninggalkan Hera sendiri dan menuju kafetaria. Ponselnya berdering ditengah jalan, sekilas ia melihat nama yang tertera disana lalu mengangkatnya.

"Oppa-"

<>

*play music

"Apa yang kau lakukan." Seru Hera lemah saat Sohee menarik lengannya tanpa perasaan.

Tak mendapat jawaban Hera menghempaskan lengannya kasar. "Han Sohee!"

Gadis Han itu menoleh dengan tatapan tajam, lalu kembali meraih pergelangan tangan Hera dan menyeretnya entah kemana.

"Mau apa kita kesini?"

Pertanyaan Hera bagaikan angin lalang untuk Sohee, hampir lima menit mereka berdiri seperti orang bodoh dibelakang sekolah.

"Aku akan kembali." Ujar Hera tiba tiba. Ia sudah berbalik namun lagi lagi Sohee menahan pergelangan tangannya.

Hera berbalik dengan lemah. Belum sempat ia bersuara gadis itu lebih dulu bersuara diiringi dengan tatapan sendu.

"Akhiri semuanya Hera-ya."

"Sudah ku bilang. Aku tidak akan pernah mengakhirinya."

Gadis itu mungkin berujar dengan sangat pelan tapi Hera menekankan setiap kalimatnya. Berharap Sohee mengerti dan berhenti menyuruhnya mengakhiri semuanya.

FATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang