3. Bad Dream

174 28 14
                                    

Jemari Hera memainkan jemari lentik Baekhyun, dalam posisi Hera yang tertidur diatas dada sang pria. Diangkatnya tangan cantik milik pria kesayangannya.

Baekhyun menautkan tangan mereka lalu membawanya keatas dadanya. Tangan mungil Hera tenggelam dalam genggaman tangan Baekhyun, Hera mengadah dengan senyum manis.

Rasanya sangat nyaman saat tidur dalam pelukan orang tersayangnya. Tidak perduli jika sang ayah melarangnya, bukan kah larangan adalah perintah?

Sejak awal hubungan mereka memang sudah salah, tapi tidak ada yang salah dengan cinta. Semakin mereka menyangkal perasaan yang tumbuh semakin besar pula perasaan yang mereka miliki. Ini juga sulit untuk keduanya.

"Oppa."

Baekhyun menunduk sampai pipinya menyentuh kening Hera.

"Coba panggil namaku." Titah Baekhyun.

"Baekhyun Oppa."

"Tanpa Oppa."

"Baekhyun."

Deg. Jantung Baekhyun terpompa semakin cepat, desiran darahnya semakin meningkat. Ia tersenyum samar, rasanya lebih mendebarkan saat Hera memanggilnya tanpa embel-embel Oppa.

"Kau ingin mengatakan apa sayang ?" Tanya Baekhyun kembali pada topik awal mengapa gadis kesayangan memanggilnya.

"Lusa ujian nasional akan dimulai." Beritahu Hera.

"Hmm, lalu?"

Hera menggembungkan pipinya membuat Baekhyun gemas ingin mengecup pipi mungil itu.

"Berikan aku semangat." Pintanya.

Baekhyun mengeratkan pelukannya, mengusap kepala Hera lembut. "Tanpa memintanya, akan ku berikan." Ujar Baekhyun sembari mengecup pelan puncak kepala Hera.

Baekhyun sedikit memberi jarak agar dapat melihat Hera. Tangannya terulur mengusap pipi sang gadis dengan ibu jarinya, "Lakukan yang terbaik, apapun hasilnya kau sudah berusaha keras sayang. Aku bangga pada mu."

Hera memejamkan matanya saat kelembutan bibir Baekhyun terasa dikeningnya. Baekhyun mengecup keningnya penuh kelembutan, penuh kehangatan, penuh perasaan dan cinta. Lalu pria itu menjauhkan wajahnya tersenyum manis pada sang gadis.

"Terimakasih Oppa."

Hera mengecup kilat pipi Baekhyun lalu bersembunyi dibalik tubuh sang pria yang merengkuhnya kuat.

"Besok jam berapa kau selesai Hagwon?" Tanya Baekhyun (kelas tambahan/les)

Gadis itu berpikir sejenak, "Mungkin jam satu atau jam dua, kenapa?" Baekhyun tersenyum lalu menggeleng.

"Aku akan menjemputmu." Balas Baekhyun.

Besok adalah akhir pekan namun Hera harus tetap mengikuti Hagwon terakhir sebelum mengikuti ujian nasional yang akan dilakukan besok harinya.

"Sekarang tidur, Hera ku harus memiliki waktu tidur yang cukup." Ujar Baekhyun dengan jemari yang merapikan helaian rambut Hera.

"Oppa bernyanyi lah." Pinta Hera penuh harap.

"Nyanyi?" Gadis itu mengangguk kuat.

Baekhyun merubah posisinya menjadi menyamping menghadap Hera, dengan gadis itu yang berpindah tertidur diatas lengannya sebagai bantal.

"Nyanyikan apapun."

Pria itu mengangguk lalu satu tangannya yang bebas mematikan lampu menggantinya dengan lampu yang lebih taram diatas nakas. Baekhyun menarik selimut sampai menutupi pundak gadis kecintaannya kemudian menarik Hera lebih dekat padanya sampai dahi sang gadis membentur dadanya.

FATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang