Transmigrasi [On Going]

2

HAPPY READING

.
.
.
.
.

_____________________

Elusan demi elusan Chesa rasakan. NYAMAN. Itulah yang Chesa rasakan.

'Ini gue dimana sih? Mana gelap lagi, tapi enak banget anjir dielus elus gini. ' Chesa terus merasakan elusan lembut, yang entah dari mana asalnya.

"Anak papi anteng banget sih di sana, tumben ngga nendang nendang pas papi elus elus hmm... " Suara lembut seorang pria yang entah dari mana.

'Anjir itu suara dari mana lagi, mana alus banget suaranya. ' bathin Chesa.

"Mungkin baby capek sayang habis dijenguk kamu. " Ucap seorang wanita yang tak kalah lembutnya.

"Masa segitu aja capek sih baby, papi aja belum puas loh. " Goda pria tersebut sambil mengedipkan salah satu matanya pada wanita yang ada dalam pelukannya.

"Is kamu mah ngga ada puasnya. " Ucap wanita tersebut sambil memanyunkan bibir seksinya.

"Kamu mau menggodaku sayang? Mau lagi hmm..? Aku siap sampai kapanpun kamu mau... " Ucap pria tersebut yang langsung menerjang tubuh istrinya...

Selanjutnya hanya mereka berdua yang tau...

'Ehh.. Ehh.. Anjir ini kenapa goyang goyang. Mama... Papa tolongin Chesa huhu... Ada gempa selamatkan Chesa huaa... ' bathin Chesa berteriak karena merasakan goncangan yang amat sangat cepat.

"Ahh.. Sayangghh.."

"Ahhh... Sayangghhh... Ini sangtthh nikmati aghh.. "

"Akhh.. Aku ngga kuatthh lagiihh sayanghh.."

"Ber.. Samahhh sayangghhh... "

"Arghhhh... "

"Akhhh... "

'Anjir ini gempa atau apa, mana kenceng banget lagi. Terus tadi suara desahan siapa sih. Gue kan sebagai jomblo iri hiks.. Hiks.. '

'Alhamdulillah udah berhenti, badan gue pegel njir bungkuk terus. '

"Tidur lah sayang, aku tau kamu capek. Makasih untuk malam ini. Mwuah. " Satu kecupan berhasil mendarat di kening sang wanita.

_________________

Dua bulan kemudian.

Sudah dua bulan lamanya Chesa berada di tempat gelap yang entah apa namanya.

Sebenarnya ia juga masih bingung, kenapa dia berada di sana? Suara suara yang selalu ia dengar juga berasal dari mana? Goncangan yang ia rasakan setiap saat juga berasal dari mana? Entah lah ia sudah tak memusingkan hal itu.

'Sampe kapan gue disini anjir, pengap disini. Gue mau pulang hiks.. Hiks.. Hiks.. '

Tiba tiba ia merasa tertarik kebawah.