02.

18 6 16
                                    

Sebelum baca vote dulu ya~
.

.

.

.

.

"Paling jam 3 baru dateng, mending bareng gue!"

_____________

Karina melihat mobil berwarna putih terparkir di depannya, ia melihat sosok yang menyetir dari kaca mobil yang terbuka, menampilkan sosok lelaki. "Jaemin, lu belum balik?"

Sosok itu adalah Jaemin, Jaemin keluar dari mobil, menghampiri Karina yang terduduk dan menduduki bokongnya disebelah Karina.

"Gue… baru selesai rapat OSIS." Jaemin tentu berbohong, pasalnya ia dari tadi hanya menunggu di dalam mobil dan melihat sosok cinta pertamanya, siapa? Iya kalian benar, Jaemin mencintai sosok Karina, pada padangan pertama.

"Mending bareng gue! Dari pada nunggu yang gak pasti!" Karina mencerna kata demi kata.

"Berasa lu nembak gue deh!" Senyum Karina menatap Jaemin.

"Mau?!" Karina membulatkan mata, jadi benar ia di tembak? "Maksutnya gimana?"

"Mau pulang bareng?!" Karina tersenyum malu, ia kira Jaemin menembaknya.

Tadinya Jaemin mau nya gitu, tapi dia harus lebih dekat dulu dengan Karina, lebih mengenalnya,dan memastikan perasaan yang mengganjal di hatinya.

"Gak deh, gue gamau ngeropotin lu."

"Gue merasa gak direpotin." Berdiri dari duduknya, menghampiri mobilnya, Jaemin membuka pintu mobil. "Silakan masuk!" Karina pun menghampiri Jaemin, "karna lo maksa, yaudah gue mau." Memasuki mobil, saat ingin memasang seatbelt Karina sulit memangsanya.

Melihat Karina kesusahan Jaemin mendekatkan dirinya, memasang seatbelt yang memang sedikit serat. Sesudahnya, Jaemin menatap Karina, dengan posisi yang sama, wajah mereka sangat berdekatan, hidung mereka saling menyentuh, jika salah satu mengerucut bibirnya, mungkin akan saling berciuman. Apa lagi dengan posisi seperti saat ini, mereka akan dikira sedang melakukan ciuman.

Menyadari posisi yang terlalu intim Karina mendorong bahu Jaemin dan menyebabkan kepala belakang Jaemin terbentur pintu mobil.

"Akhh" jeritan Jaemin. Ia mengusap-usap kepala belakang, rasanya sangat nyeri.

"Sorry, tadi gue reflek!" khawatiran Karina, membuat senyum Jaemin merekah.

Mengerut dahi Karina, "ko senyum-senyum sih, kepala lu gapapa kan?!"

Jaemin berjalan mengarah kemudi mobil, ia menduduki bokongnya. "Gue seneng Lo khawatir. Udah gak sakit, tenang aja." Mengelus sayang rambut Karina.

Karina hanya diam dengan apa yang dilakuin Jaemin, ia ikut tersenyum saat Jaemin tersenyum kearahnya.

Jaemin membelah kota Jakarta, jalanan sedikit sepi tidak seramai biasanya. Melihat Karina membuka kaca mobil. Bisa Jaemin liat pancaran matahari menerpa wajahnya, angin berhembus kenceng membuat rambut Karina berhembus.

"Jaemin!" Seru Karina sambil memamerkan giginya.

"Apa Karina?" Mengurut dahi, saat Karina memberinya ponsel miliknya.

Satu alis Jaemin terangkat, "fotoin gue, lagi cantik nih!" Jaemin tertawa. Ia melihat jalanan, sesekali ia melihat Karina, ternyata Karian sudah berpose V dengan senyum yang merekah.

Memelankan mobilnya, Jaemin mensejajarkan ponsel ditangannya. Ia mengambil banyak foto dengan beragam gaya. "Cantik," batin Jaemin.

"Hasilnya bagus, gue suka. Makasih Jaemin!" Ucap Karina riang.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang