⋇⋆✦⋆⋇
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️Pagi ini Jean merasa tidak sehat, ia lemas dan enggan bangun dari tempat tidurnya, padahal matahari semakin naik.
Bunda mengetuk pintu, raut wajahnya khawatir melihat Jean yang masih terbaring.
“Jean, nggak kuliah?” tanya bunda ketika ia duduk di pinggiran tempat tidur.
Jean membalas pertanyaan bunda dengan satu anggukan, berbicara pun seolah menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Bunda mengelus lembut rambut Jean yang terurai, dari sorot matanya tampak kesedihan yang tidak terucap.
“Bunda masakin bubur, nanti Jean makan ya” kata Bunda sebelum meninggalkan kamar putrinya dan pergi menuju dapur.
Jean meraih handphonenya, ia harus mengabari ketua kelas hari ini juga Shilla, kalau dirinya sedang tidak sehat.
Entah apa yang membuatnya begitu lemas hari ini, mungkin karena telat makan tempo hari, atau insiden yang terjadi dengan Daru semalam.
Apapun itu, Jean hanya ingin kembali memejamkan mata dan beristirahat.
• • •
Hari ini tidak ada rapat besar di kampus, hanya sekedar memberitahukan progress dari masing-masing proposal yang telah dikirimkan.
Hiro mengernyitkan dahinya ketika ia melihat Shilla datang sendirian, ia belum melihat Jean sejak pagi ini, jadi pikirnya Jean pasti ada bersama dengan Shilla.
“Jean mana?” tanya Hiro ketika mereka berjalan beriringan ke ruang rapat.
“Sakit, emang dia gak ngabarin lo?” Shilla balik bertanya.
Hiro menggeleng, ia menjadi khawatir mendengar hal tersebut. Baru saja hendak menelepon Jean, diskusi singkat sudah dimulai.
“Jean kemana?” tutur ketua divisi. Disitu juga ada Daru dan anggota yang lain.
“Sakit, tadi pagi dia ngabarin” jawab Shilla.
Hiro memperhatikan ekspresi Daru yang tidak berubah sama sekali. Ia 100% yakin, kalau Jean sakit hari ini karena ia membiarkan Jean pergi dengan Daru semalam.
Pasalnya, Jean bukan tipe orang yang mudah jatuh sakit, meskipun baru dua tahun mereka kenal satu sama lain. Hiro berniat untuk menghampiri Daru seusai diskusi ini.
“Daru, lo sibuk?” tanya Hiro tepat setelah diskusi selesai, raut wajah bingung tergambar jelas di wajah anggota yang lain.
Daru menggeleng, ia mendapat firasat bahwa ini akan menjadi sesuatu yang serius dan berkaitan dengan Jean. Mengingat orang yang menjemput Jean semalam adalah Hiro.
“Gue mau ngomong, gue tunggu di luar” Hiro lekas bangun dan pergi ke luar, meninggalkan suasana hening dan mencekam di dalam.
Daru mengambil tasnya dan pergi keluar menyusul Hiro. Rasa penasaran menggerogoti Shilla, ia juga bangkit dari duduknya dan mendapati Hiro serta Daru yang tengah serius berbincang.
“Kemarin abis dari mana aja sama Jean?” tanya Hiro to the point, ia tidak ingin banyak basa-basi.
“Nyebar proposal” jawab Daru singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (Completed)
Fanfictionseems like the universe is giving me a second chance, to meet you again. dare to rewrite our love story again? ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ a fictional local story about unfinished relationship between Daru and Jean who finally meet again at Uni after their...