PART:10

104K 13.4K 614
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu 🌟

⚠️ Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

__Happy Reading__

Kate dan Arlan kini sedang di landa kekhawatiran, sampai sekarang nona mereka belum di temukan. Padahal Jessica berkata akan pulang sebelum matahari hari terbenam, tapi ini sudah lewat tiga jam setelah matahari terbenam.

Bahkan para pelayan yang berada di situ sudah menangis, mereka sudah begitu menyayangi majikan kecil mereka. Jika sampai terjadi sesuatu dengan Jessica, bagaimana nanti nasib mereka? Nasib kota Vloren? Dan nasib penduduk di kota Vloren?

"Ini sudah sangat larut, kita tidak mungkin tinggal diam seperti ini." Ucap Arlan yang di angguki semua ksatria di sekelilingnya.

"Saya akan membagi kalian beberapa kelompok untuk memencar mencari lady di sekeliling kota ini, da..."

"Itu tidak perlu Arlan, saya sudah kembali." Ucap Jessica yang tiba-tiba datang.

"LADY" Pekik mereka bahagia.

Kate langsung berlari menghampiri Jessica, ia menatap tubuh Jessica dari atas sampai bawah.

"Lady, apa anda baik-baik saja? Penampilan anda sangat kacau, dan hmm itu leher anda.."

"Saya tidak apa-apa, saya akan langsung beristirahat. Kalian juga istirahatlah, maaf sudah membuat kalian khawatir." Potong Jessica langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung penginapan yang sudah ia sewa untuk ia dan beberapa pelayan serta ksatria nya.

"Saya akan membantu anda untuk membersihkan tubuh sebelum istirahat lady." Ujar Kate langsung mengikuti langkah Jessica dari belakang.

Arlan yang melihat bercak merah di leher Jessica mengepalkan tangannya erat. Ia tahu penyebab leher putih itu memerah, dan Arlan berjanji akan menghabisi orang yang sudah berani melecehkan nona nya.

Jessica saat ini sedang berendam dengan air beraroma mawar, Kate sedang membasuh punggungnya di belakang dengan lembut.

"Kate, olesi ini di leherku." Pinta Jessica sambil menyerahkan sesuatu di tangannya pada Kate.

"Ba-baik lady." Jawab Kate dengan gugup.

Air mata Kate berlinang melihat tanda merah yang begitu banyak di leher Jessica bahkan sampai ke daun telinganya. Ia merasa gagal untuk melindungi Jessica saat ini.

"Kau menangis Kate?" Tanya Jessica yang masih memejamkan matanya menikmati air hangat yang menyapu kulitnya.

"Hiks hiks maafkan saya lady, saya gagal melindungi anda. Hiks saya membuat anda di lecehkan seperti ini, hiks saya pantas untuk di hukum lady." Tangisnya sambil mengoleskan salep berwarna putih di leher Jessica.

Jessica sedikit merasa terharu mendengar ucapan Kate, beruntungnya dia di dunia di kelilingi oleh orang-orang yang begitu menyayangi nya dengan tulus.

Mengenai bercak merah di lehernya, Jessica juga sangat marah. Marah sekali! Ia saat ini hanya bisa berharap bahwa pria itu mati malam ini.

"Aku harap dia segera mati karena kehabisan darah." Batinnya.

*****

Only Figures [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang