PART:20

95.9K 13.6K 460
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

__Happy Reading__

"Jadi, bagaimana bisa kau kembali hidup?" Tanya Jessica pada mochi yang kini di pangkuannya.

Jessica saat ini sudah duduk dengan tubuh yang bersandar di dinding ranjang.

Guk guk guk
*Nona, saya sudah melakukan kontrak dengan anda yang artinya nyawa saya tergantung nyawa anda.

"Ahh syukurlah kalau begitu. Untung saja aku tidak mati, karena jika aku mati kau pasti juga kan. Terimakasih sudah masih bertahan disisiku mochi."

Guk guk guk
*Nona sebaiknya anda jangan berterimakasih pada saya. Berterimakasih lah pada pria yang merawat anda selama ini.

"Ma-maksud mu."

Guk guk guk
*Selama sebulan anda koma, pria itu yang merawat anda nona. Dia membersihkan tubuh anda, memberi anda makan, terkadang mengajak anda ngobrol meskipun hanya beberapa kata yang keluar dari bibirnya.

Mochi dan Jessica serempak melihat ke arah Arthur yang kini sedang duduk di sofa dengan wajah khasnya.

Arthur yang sedari tadi menjadi orang ketiga di antara mochi dan Jessica semakin memperkuat asensi nya bahwa Jessica itu adalah induk dari anak anjing berbulu putih ini.

"Ba-bagaimana bisa." Beo Jessica dengan pipi sedikit memerah membayangkan bagaimana caranya Archduke bajingan itu membersihkan tubuhnya.

Guk guk guk
*Mana saya tahu nona, saya kan cuma anjing. Coba nona tanya sama orangnya sendiri.

Jawaban mochi yang seperti itu membuat Jessica kesal, bahkan sekarang mochi dengan seenak bulu tebalnya kini sudah memejamkan mata tertidur di sampingnya.

Keheningan terjadi di ruangan besar ini, Jessica yang tak bagaimana cara mengungkapkan terimakasih nya dan Arthur yang tak ingin berbicara karena jika ia berbicara pasti Jessica akan semakin membencinya.

"Terimakasih." Ucap Jessica pelan.

"Terimakasih atas semua yang anda lakukan." Lanjutnya.

"Tapi, meskipun demikian. Kebencian saya terhadap anda tidak akan pernah hilang."

Arthur membuang nafas gusar, ia berdiri dan berjalan menghampiri Jessica.

"Dibandingkan dengan mengucapkan kata-kata terimakasih yang sudah sangat basi, ada hal penting yang harus kau lakukan."

Jessica mendongakkan kepalanya menatap Arthur yang berdiri dengan gagah di depan.

"A-apa itu?"

*****

Yang mulia, tolong kembalikan Marchioness kami.

Tolong berikan belas kasihan anda yang mulia.

Kembalikan Marchioness kami.

Teriakan para penduduk kota Vloren terus berlanjut, mereka yang di pimpin oleh Arlan terus memohon untuk mengembalikan Jessica.

Jhon dan juga Max yang bertugas di gerbang untuk menjaga agar para penduduk Vloren tidak melakukan hal-hal di luar pikiran kini duduk sembari meminum secangkir teh dan roti kering yang mereka dapatkan dari salah satu penduduk Vloren.

Only Figures [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang