╔═══════ ೋღ 🌺 ღೋ ═══════╗
〄 Shu Yamino
〄 Fluff, Romansa
〄 One-shot
⌥ Same Feeling╚═══════ ೋღ 🌺 ღೋ ═══════╝
(Name), gadis yang dikenal sangat pendiam, culun, nolep, dan tidak memiliki teman ini, memiliki seorang teman yang berbanding jauh darinya. (Name) memiliki teman yang bisa dikatakan perfect untuk dirinya yang nolep dan tidak memiliki teman ini.
Yeah, her friend is Shu Yamino. Shu adalah lelaki yang terkenal pandai, waras, memiliki aura yang positif, pokoknya perfect. Tak jarang, banyak sekali perempuan yang confess kepada Shu. Sayangnya, semua perempuan itu ditolak oleh Shu.
Entah keberuntungan (Name) atau bagaimana, saat para gadis itu confess kepada Shu, (Name) selalu mendapatkan coklat yang seharusnya diberikan kepada Shu. Entah apa alasan Shu memberikan coklat tersebut, tapi (Name) tidak ingin membuang rejeki dan langsung memakan coklat itu, tanpa menyadari dirinya yang ditatap intens oleh Shu yang ada di sebelahnya.
"(Name) apakah ada lelaki yang kau sukai?" lontaran pertanyaan dari Shu berhasil membuat (Name) yang sedang memakan coklat tersedak. Shu dengan sigap mengambil air minum yang ada di sebelahnya.
"Ohok, kenapa memang?" batuk (Name) karena kesalahan coklat yang masih ada di tenggorokannya. Shu yang mendengar itu pun menggaruk bagian leher belakangnya dan pergi meninggalkan (Name) yang masih terbatuk-batuk.
"Hey, Shu. Ternyata kau tidak berani mengutarakannya, ya. Perlukah ku ajarkan?"
"POGG!! TELINGAMU MEMERAH,"
"Luca, diamlah. Nanti (Name) dengar."
"(NAME), SHU MENYUKAI―"
"Mysta, diamlah. Lihat Shu, mukanya sudah seperti cabai."Lontaran terucap dari teman-temannya yang tanpa disadarinya sudah menonton sejak tadi. Merasa depresot dengan kelakuan teman-temannya yang menjadi-jadi, Shu langsung menyuruh mereka untuk pergi bersama, meninggalkan (Name) yang bingung apa yang sejak terjadi.
"Shu, kamu utarakan saja perasaanmu itu, jangan sampai―" Ike berusaha memberitahu solusi yang terbaik, hingga ucapannya terpotong oleh seseorang.
"Jangan sampai nanti dia direbut oleh Mysta," Vox mengatakannya dengan wajah yang tidak berdosa dengan Mysta yang mengangguk-angguk, menandakan dirinya setuju. Shu yang mendengar itu langsung naik darah dan berusaha menggebuk Vox, namun dia sadar bahwa sekarang hanya dirinya dan Ike saja yang waras di sini.
"Hah, baiklah." Shu menghela napas, merasa lelah dan tertekan melihat kelakuan teman-temannya itu.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Keesokkan harinya, Shu dan (Name) berjalan bersama sehabis pelajaran olahraga. Tanpa mereka sadari, ternyata Ike, Vox, Mysta, dan Luca mengikuti mereka. Mereka ingin mengetahui apa yang akan Shu lakukan kali ini.
Shu dan (Name) pun berhenti di belakang sekolah, tempat yang terkenal sebagai tempat orang berpacaran. Mereka pun duduk di bangku yang masih kosong di sana.
"Shu, kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya (Name) dengan wajah yang penasaran. Meski (Name) agak kesal melihat ada beberapa couple yang sedang berpelukan di hadapannya.
"(Name), jadi begini. Sebenarnya―"
"(NAME)-SENPAIIII!!!" teriakan menggema di antara lorong sekolah, menciptakan suara yang sangat melengking, membuat (Name) dan Shu menutup telinga. Perlahan membuka telinganya, Shu menampilkan raut wajah yang kesal karena kehilangan momen.
"Siapa coba yang teriak-teriak?" (Name) berdiri dari tempat dia duduk dan beranjak meninggalkan Shu. Namun, belum sama sekali dia beranjak dari tempat duduknya, Shu sudah memeluknya, membuat dirinya tidak bisa bergerak ke mana-mana.
"Shu, lepaskan aku." (Name) memberontak, berusaha melepaskan pelukan Shu yang sangat erat.
"Tidak, aku tidak akan melepaskanmu. Aku cuma mau bilang, kalau aku―"
"(Name)-senpai, begini, jadi tadi―
Ah, maaf. Aku mengganggu nampaknya, aku pergi dulu." ujar Yugo yang merupakan kouhai dari (Name). Yugo melarikan diri, meninggalkan mereka berdua yang masih berpelukan dengan situasi yang canggung."Ekhm, lanjut. Aku cuma mau bilang, kalau aku suka sama kamu. Oke, sekian." Shu melepaskan pelukannya dan membalikkan badannya, membelakangi (Name) dan berusaha menutupi wajahnya yang memerah.
(Name) yang sudah mencerna perkataan Shu pun langsung menghadap ke arah Shu, dan menoel-noel punggung bagian belakangnya. Shu yang masih memerah pun menatap (Name) yang juga memerah.
"Ukh, aku ... juga menyukaimu, Shu Yamino." Setelah mengatakannya, (Name) pun berlari menuju ke arah kelas Yugo dengan wajahnya yang memerah, meninggalkan Shu yang terdiam, berusaha mencerna apa yang diucapkan oleh (Name).
Shu pun memerah setelah mencerna apa yang diucapkan (Name). Jantungnya berdetak begitu cepat, aliran darah yang terus mengalir dengan cepat, tangannya yang spontan menutup wajahnya yang memerah.
"Kamu sangat berbahaya bagi jantungku, (Name)."
🌹🌹🌹
Sincerely
ꨄ Velista Ozora
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
KAMU SEDANG MEMBACA
Effleurage :: Nijisanji EN ᥫ᭡
Fanfiction『 On Going 』 ✭ All story about you and him ❞ 〄 Cover by @cherryn-shi 〄 Story by me 〄 my partner :: ╰→ @HOTARU-HANA ╰→ @Cherryn-shi