ᥫ᭡ Mysta Rias ꨄ

987 115 4
                                    







Rias, another side dari Mysta. Apabila, Mysta dikenal dengan sosok ceria dan suspicious nya, berbanding terbalik 360° dengan Rias. Rias memiliki sifat yang abusive, kasar, sedikit psycho, dan tentu saja kejam. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa, Rias sangatlah tampan.

Namun, apa kabar denganmu yang langsung bertemu dengan Rias, tapi dalam timing yang sangat tidak pas. Apakah kamu akan diincarnya atau dibiarkan begitu saja?

"(Name), ayo, ikut kami minum," ajak seorang senpai yang ia kenal. Kebetulan, mereka sedang membereskan barangnya karena kelas baru saja selesai. Atensi (Name) teralihkan, sehingga ia menatap senpainya itu.

"Okay, let's go," (Name) pun berjalan keluar dari kelas dan segera menuju ke club yang sering ia kunjungi di saat sedang stress. Perjalanan terasa menyenangkan, mereka saling bercanda-tawa, melontarkan lelucon dan candaan.

Hingga, mereka pun sampai di club. Mereka pun langsung masuk dan duduk di tempat yang masih terlihat kosong. Suasana yang remang dan ramai membuat (Name) agak mual, apalagi saat mencium bau-bau rokok dan alkohol yang bercampur. Meski dia sering mengunjungi tempat tersebut, (Name) tetap tidak terbiasa oleh bau tersebut.

(Name) pun memesan alkohol dengan kadar yang sedang, dirinya tidak ingin terlalu mabuk. Berbeda dengan yang lain, mereka memesan dengan kadar alkohol yang tinggi. Tidak menunggu waktu lama, pesanan mereka pun datang. Minuman mereka sudah tandas selama beberapa detik, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda mabuknya.

Ada yang melantur, ada yang menari tidak jelas, ada yang tertidur, bahkan ada yang berteriak. Hal tersebut membuat (Name) merasa malu dan berusaha menenangkan senpainya, meski tidak mungkin.

Atensi (Name) langsung tertuju kepada seorang pria dengan surai rambut yang mencolok di tengah cahaya yang remang, ditambah dengan tinggi badannya yang lumayan tinggi. Lelaki itu ─Mysta Rias, terlihat mengendap-endap ke sebuah ruangan yang terletak lumayan jauh dari (Name).

"Siapa dia? Kenapa sangat mencurigakan? Ha, biarkan saja, lah. Bukan urusanku juga," gumam (Name) yang masih memperhatikan sosok tersebut. (Name) langsung mengalihkan perhatiannya kepada minuman yang ada di tangannya, dan dalam satu teguk, minuman tersebut langsung habis tanpa tersisa.

Detik berganti menjadi menit, menit berganti menjadi jam. Jam kini sudah menunjukkan tengah malam dan mereka masih saja ada di club tersebut. (Name) yang sudah bersiap-siap untuk pulang kembali menatap ke arah ruangan yang ia lihat sebelumnya. Tanpa sengaja, tatapannya dibalas oleh Rias. Mereka terus bertatapan selama beberapa detik, hingga (Name) memutuskan kontak mata mereka.

"Senpai, mari kita pulang. Kalian sudah terlalu banyak minum," (Name) mengajak mereka pulang, meski (Name) tahu bahwa ia tidak dapat membawa mereka sendirian dan ucapannya tidak akan didengarkan oleh mereka.
"Hah ... aku harus bagaimana ini?"

(Name) perlahan mulai membereskan barang senpainya dan langsung mengangkat mereka satu-persatu. (Name) yang kebetulan sudah memesan taksi pun langsung menaruh mereka di sana, dengan alamat rumah yang sudah tertulis di sebuah kertas dan dia serahkan kepada sang supir. Tidak lupa, ia membayar supir tersebut.



ツ࿐



Dalam perjalanan pulang, (Name) berjalan seperti biasa, meski dengan langkah yang sedikit sempoyongan. Kebetulan, (Name) melewati jalan pintas yang membuatnya cepat sampai di rumah. Namun, di dalam sebuah gang, (Name) melihat Rias dengan pisau yang berlumuran darah di tangannya. Terlihat juga, tanah sekitar yang lembab karena darah.

Merasa diperhatikan, Rias langsung membalikkan badannya dan melihat (Name). Tentu saja, Rias terkejut saat mendapati (Name) yang mematung di tempatnya, namun ia menutupinya dengan menunjukkan smirk andalannya.

"Hey, jangan sampai kejadian ini bocor ke telinga siapapun. Kalau sampai terjadi dan terdengar hingga ke telingaku, siap-siap saja. Kamu akan menjadi target ku selanjutnya," ancam Rias dengan menodongkan pisaunya ke arah (Name). (Name) hanya menganggukkan kepalanya karena dia merasa Rias tidak main-main dengan ancamannya.







"Good girl .... Tapi, aku ingin yang lain, bagaimana? Hm, ini bukan pemaksaan, sih. Hanya saja, kamu harus melakukannya."



















❍⌇─➭ Sincerely,
           Velista Ozora ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ ⌨꒱

Effleurage :: Nijisanji EN ᥫ᭡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang