ᥫ᭡ Luca Kaneshiro ꨄ

758 103 5
                                    


"(Nameeeee), mana kaos kakiku?" seru Luca yang berhasil menggema di dalam ruangan tersebut. (Name) merupakan istri dari Luca Kaneshiro. Ekhm, mungkin lebih tepatnya, namanya (Name) Kaneshiro.

Kembali ke topik, (Name) yang sudah menyiapkan segala keperluan Luca pun, dengan santai mengambil kaos kaki yang ada di tepat belakang Luca. (Name) menghampiri Luca, menepuk punggungnya yang tegap, dan tersenyum manis.

"Ini kaos kakimu, Luca. Bagaimana kamu bisa melewatkannya? Jelas-jelas ada di belakangmu, lho," ucap (Name) dengan senyuman manis nya yang membuat Luca sedikit takut. Ingat, hanya sedikit.

"Hehehehehe, maaf." Luca pun terkekeh canggung dan langsung mengenakan dasinya. Namun, belum sempat Luca mengerahkan dasinya, dasi tersebut sudah direbut oleh (Name).

(Name) pun mengalungkan dasi tersebut dan langsung membuat simpul agar terlihat seperti dasi. Di saat yang bersamaan, Luca selalu memperhatikan pahatan indah yang ada di depannya. Luca menelisik satu-persatu bagian wajah (Name), hingga perhatiannya tertuju kepada pipi (Name) yang memerah secara alami.

"Nah, sudah," Suara (Name) mengalihkan atensi Luca. Luca pun tersenyum saat melihat wajah (Name) yang ceria dan sangat lucu baginya. Tanpa basa-basi, Luca menundukkan badannya dan mencium lama pipi (Name), membuat (Name) terkejut dan merona seketika.

Luca pun melepaskan ciumannya dan terkekeh. Luca pun langsung mengambil jasnya dan menepuk pelan pucuk kepala (Name). Oh, tidak lupa, Luca juga menggandeng (Name) dengan lembut. Ia mau (Name) menemaninya hingga dia pergi kerja nanti.

"Luca, ada apa denganmu hari ini? Tumben sekali kamu berani macam ini," tanya (Name) yang masih digandeng oleh Luca. Tanpa menengok, Luca menjawab dengan santai dan tanpa dosa, "Memangnya salah, ya? Padahal, aku hanya ingin bermanja-manja dengan istriku."

Mereka pun sudah sampai di pintu rumah. Luca langsung mengenakan jasnya yang belum sempat ia pakai tadi. Dengan wajah polosnya, Luca mengacak-acak rambut (Name), membuat rambut (Name) seketika menjadi singa.

"Baiklah, aku pergi dulu," Luca pun berjalan meninggalkan (Name) yang masih berdiri di pintu rumahnya. Namun, Luca kembali lagi dan langsung menuju ke arah (Name).
"Oh iya, aku lupa. (Name), kiss me."

Kalimat yang keluar dari mulut Luca tentu saja membuat (Name) terkejut, apalagi image Luca yang sangat baka. Namun, (Name) tetap menuruti keinginan Luca, tapi (Name) mencium Luca di pipi.

Dengan wajah yang memerah, (Name) pun mencium pipi Luca dengan secepat kilat. (Name) berusaha menyembunyikan wajah merona nya itu dengan kedua telapak tangannya.

Luca yang melihat itu tertawa dengan wajah yang sedikit memerah, Luca juga menundukkan wajahnya dan menyingkirkan tangan (Name), membuatnya melihat secara dekat wajah memerah (Name).

"Hahahahaha, you're so cute, (Name)." Luca pun memeluk (Name) dengan erat dan mengecupi pucuk kepala (Name) berkali-kali. Merasa hampir telat, Luca melepaskan pelukannya dan langsung berlari ke arah mobilnya, meninggalkan (Name) yang masih berdiri di pintu rumahnya.

Samar-samar, (Name) melihat Luca yang melambaikan tangannya dan jarinya membuat bentuk love. (Name) yang melihat itu merasa gemas dengan Luca. Luca pun menghilang dari pandangan, (Name) pun masuk ke dalam rumahnya. Saat di dalam rumahnya, (Name) langsung berjongkok, menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dan bergumam,

"Ya Tuhan, aku tidak kuat memiliki suami yang sangat menggemaskan. Jantungku, hatiku, apakah kamu daijoubu?"



















❍⌇─➭ Sincerely,
          Velista Ozora ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ ⌨꒱

Effleurage :: Nijisanji EN ᥫ᭡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang