Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hayoung and gengs nya lagi ngumpul di cafe kampus mereka.
" Heh anjing, kemarin gua lihat Jisun jalan bareng sama cowo lain toh," katanya si Chaeng.
" Emang kenapa kalau dia jalan sama cowo lain? Bukan masalah gua kali," si Gyuri menjawab sambil memakan baksonya.
" Masa lo nggak cemburu sih?" yang nanya si Soeyeon.
" Ngapain cemburu, dia bukannya siapa-siapa gua juga,"
" Pasti nggak cemburu ni?" tanyanya Hanyang.
" Iya pastilah,"
" Tapi kok gelasnya kayak mau pecah toh," katanya si adek.
Gyuri pun melepaskan gelasnya itu dan coba untuk habisin baksonya tadi.
Yang lain malah ngetawain si Gyul aja.
" Wah,wah, bidadari ku datang tu gaes, Heon lihat muka gua, okay nggak, sudah keren nggak?"
" Kapan aja hyung keren?" Jiheon ngeledekin hyungnya dan yang lain turut ngakak.
" Wkwk,"
" SAYANG!!!" cuba tebak itu siapa.
Jiwon datang sama Nagyung, kelas mereka baru selesai.
" Eh bebeb, ayo sini duduk," kata si Seoyeon sambil menepuk-nepuk pahanya.
" Ngapain duduk di paha elo, bangku aja masih banyak," tanya si tinggi Chaeng.
" Ya ngapain lagi? Enah enah lah,"
Pak!
" Aduh! Kok kepala aku digeplak si beb?"
" Mesum mulu, makanya digeplak, pesenin aku makanan dong," katanya si Jiwon, sambil nunjukin mukanya yang sok imut.
Seoyeon senyum aja dan nuruti kata ayangnya itu.
" Nakko ayo duduk sini sebelah aku,"
Eh eh belum official udah pakai aku kamu si Chaeng.
" Nggak apa Chaeng sini juga boleh," katanya duduk di sebelah Gyuri.
" Gyul tukar tempat dengan gua dong, mau pdkt ini,"
" Anjir, pdkt kok gak punya class," ini si Hanyang.
" Biarin, yang penting bisa pdkt, nggak kayak hyung, baru diajak ngobrol udah kabur, wkwk,"
" Anjir, kok gua yang kena,"
Gyuri pun berdiri dan menukar tempat dengan si Chaeng.
" Makanya jangan debat sama si tinggi itu," kata si Gyuri.
Chaeng senyum besar dan nanyain Nagyung.
" Nakko, mau makan gak? Aku pesenin,"
" Nggak apa, masih kenyang,"
" Jangan gitu dong, kalau minum mau?"
" Hmmm, boleh deh,"
" Oke, aku pesenin ya," senyum lembut gitu si tinggi sambil menatap bidadarinya itu dengan penuh kasih.
Nagyung juga senyum-senyum, malu dong dia dilihat kayak gitu oleh Chaeng.
" Hyung, gua juga dong,"
" Kagak, beli sendiri kali,"
" Pelit amat sih,"
Chaeng jalan tanpa menghiraukan pesan si adek. Pura-pura budeg.
" Kok, noona mau sih sama si Chaeng hyung itu, pelit dia, sama gue aja noona,"
Nagyung melongo mendengar itu keluar dari si adek.
" Heh mulutnya, main tikung-tikung ya elo, si Chaeng dengar habis lo,"
" Canda kali," katanya terus hihihi.
" Kok panda gue lambat amat sih,"
" Namanya juga panda pasti lambat dong jalannya," tukas si Hanyang yang dari tadi makan kueh.
" Eh? Emang panda lambat gerak ya?" tanya Jiwon.
" Goblok amat si hyung, yang lambat itu sloth bukan panda,"
" Ya mana gua tau, gua bukan anaknya Kimia,"
" Lah, kaitannya apa coba?" masih si Jiheon sama Hanyang berdebat.
Akhirnya si Seoyeon datang tu bawa makanan ayang.
" Suapin dong yang,"
" Iya, iya, ini buka mulutnya,"
Seoyeon nyuapin pacarnya itu.
" Sedap gak?"
" Iya, hehe, suapin lagi ya,"
Berlangsunglah acara suap-suap antara Jiwon dan Seoyeon. Pokoknya so sweet bangatlah.
Si Chaeng juga sampai dan Nagyung mula meminum.
Si Chaeng masih aja menatap si Nagyung jadinya Nagyung malu.
" Hormat dikit dong sama yang single," kata si Hanyang.
" Jeles anda? Makanya confess," si Seoyeon ngeledekin hyungnya.
Yang lain ikut ngakak.
" Ehehe, hyung lihat toh siapa? Mana mau ke sini lagi," si Chaeng nunjukin mulutnya ke arah pintu masuk cafe.
" Anjir kok ke sini," ketus si Hanyang.
" Nakko yang suruh Saerom unnie sama Jisun ke sini, soalnya cafe juga udah penuh dan mereka maunya makan, makanya Nakko bilang ke mereka, kan sini masih ada bangku kosong," jelas si Nagyung.
" Gua jalan dulu, masih ada kerjaan belum gua beresin," si anjing cuba lolos dari situ.
Tangannya pantas ngambilin barang-barangnya dan berdiri lalu pergi sebelum kedua cewe itu sampai.
" Gua juga mau ke library," si Hanyang juga ikut si Gyuri.
" Wah kayak dikejar hantu aja," si Jiheon malah geleng-geleng kepala.
" Kok Gyuri oppa sama Hanyoung oppa cabut?" Tanya si Jisun.
" Gyul oppa kok cabut, kan gue mau ngobrol," kata si Jisun dalam hati.
" Nggak tau kami, kebelet kali, wkwk,"
Si captain pula nengok aja ke Hanyang yang lagi keluar sama Gyuri.
Si Hanyang itu akhir-akhir ini menghindari dia. Dia juga nggak tau kenapa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Halu gimana ceritanya seru gak? Maaf ya kalau ayatnya nggak bagus gitu soalnya author bukan orang indo huhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Guy
FanfictionKetika dia terlihat tidak peduli tetapi sebenarnya peduli. " Makanya, kalau suka bilang suka, kalau nggak bilang nggak," " Iya tau, tau," " Tumben, otaknya pintar hyung," " Eh iya, tumben kali," " Hehehehehehe," Gender bender fromis_9 Start [ 17/03...