Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.Jiheon lagi jalan-jalan sendiri di taman, sambil menikmati cuaca cerah dan hembusan angin yang sejuk. Biasanya dia lebih suka diem di perpustakaan, tapi hari ini mood-nya pengen sedikit refreshing.
Dia mikir, "Kenapa enggak jalan-jalan aja, ya?"
Saat Jiheon jalan, dia tiba-tiba ngeliat ada banyak orang berkerumun di satu tempat.
"Eh, ada apa nih?" pikirnya, penasaran. Dia mendekati kerumunan itu, dan di antara semua orang, dia ngeliat sosok cewek yang familiar. Jaehee!
Tanpa sadar, senyum lebar muncul di wajahnya. Dia gak bisa ngelupain moment lucu di kafe waktu itu. Tapi, saat Jiheon mau mendekat, Jaehee udah belok ke arah lain dan dia pun hilang dari pandangannya.
"Aduh, sayang banget," dia bilang ke diri sendiri sambil geleng-geleng kepala.
"Lagian, emang kenapa sih? Gak harus ketemu juga kan?" Jiheon berusaha meyakinkan diri, terus lanjut jalan.
Tapi, baru beberapa langkah, tiba-tiba dia denger suara familiar yang bikin dia terhenti.
"Eh, Jiheon! Kenapa lo di sini?" Jaehee muncul di sampingnya, kelihatan ceria banget.
"Gue lagi jalan-jalan, loh. Kayak biasa, mau refreshing," jawab Jiheon sambil senyum.
"Kebetulan banget ketemu lo."
"Mau kemana? Ayo jalan bareng!" Jaehee bilang sambil melambai-lambaikan tangannya. Jiheon ngerasa senang, jadi mereka mulai jalan bareng, ngobrol-ngobrol sambil nikmatin suasana.
"Mau makan es krim?" Jiheon nanya, ngeliat kios es krim di pinggir jalan.
"Boleh! Gue suka banget es krim!" Jaehee balas, matanya berbinar. Mereka berdua pun meluncur ke kios es krim itu.
Setelah berhasil membeli es krim, mereka duduk di bangku taman, masing-masing dengan es krim di tangan. Jiheon ngerasa senang bisa habisin waktu bareng Jaehee.
"Tuh, seru kan? Es krimnya enak!" Jiheon senyum lebar sambil mengacungkan es krimnya.
"Enak! Apalagi rasa strawberry ini!" Jaehee balas, senyum ceria sambil menjilat es krimnya.
Tiba-tiba, suara berisik terdengar dari kejauhan. Jiheon nengok dan liat sekumpulan cewek datang. Jaehee langsung berubah ekspresi, kayak ngerasa ada yang enggak beres.
"Eh, itu teman-teman gue!" Jaehee teriak, dan Jiheon bisa liat dia mulai kelihatan panik.
Teman-teman Jaehee—Monday, Zoa, Jihan, Soojin, dan Soeun—hampir berlarian menghampiri mereka dengan senyuman lebar.
"Wah, Jaehee! Kalian berdua ngapain nih? Sambil es krim sambil manis-manis gitu!" Monday langsung menggoda.
"Ya ampun, Jaehee! Lo udah punya pacar ya? Kenapa enggak cerita-cerita?" Zoa nambahin sambil menyenggol-nyenggol Jaehee.
Jaehee langsung jadi merah padam. "Gak... Gak gitu! Ini... ini cuma kebetulan!" Dia panik, mengarahkan jari telunjuknya ke Jiheon seolah-olah nyalahin dia.
Jiheon yang lihat semua ini cuma bisa senyum-senyum, ngerasa lucu ngeliat Jaehee yang biasanya kalem sekarang jadi malu-malu kucing.
"Gue yang nanya, Jaehee. Kenapa lo enggak bilang kalau udah punya cowok ganteng kayak gini?" Jihan mulai menggoda.
"Teman? Apa lo yakin, Jaehee?" Soojin ikutan nanya sambil nyengir.
"Ya udah, jangan terlalu lama-lama di sini! Kita mau makan di tempat lain!" Soeun bilang, terlihat senang melihat Jaehee yang lagi canggung.
"Jaehee, bawa cowok lo ke tempat kita ya!" Monday melambaikan tangan saat mereka mulai menjauh.
Jaehee ngerasa campur aduk antara malu dan bahagia.
"Mereka suka banget ganggu, maaf ya," katanya ke Jiheon sambil mencoba menutupi wajahnya yang masih merah.
"Tenang aja, mereka cuma bercanda. Gimana? Lo mau lanjutin makan bareng atau mau ke tempat lain?" Jiheon nanya, masih senyum-senyum melihat Jaehee yang lucu kayak gini.
"Gue mau... mau makan di tempat yang sama kayak tadi, boleh?" Jaehee minta, dengan suara pelan tapi penuh harap.
"Boleh, asal lo janji enggak malu-malu lagi!" Jiheon bercanda.
"Masa sih, kayaknya susah deh!" Jaehee balas, tapi senyumnya enggak hilang.
Mereka berdua pun bangkit dari bangku, ngebawa es krim yang masih tersisa, sambil ngobrol dan tertawa. Pertemuan yang tak terduga ini malah bikin mereka makin deket.
"Eh, Jiheon, lo janji ya... jangan bilang ke orang lain kalau kita jalan bareng," Jaehee minta, wajahnya masih merah.
"Gue janji, Jaehee. Cuma kita berdua yang tahu, oke?" Jiheon bales dengan senyuman, ngerasa seru banget hari ini.
Mereka melanjutkan perjalanan, saling menatap sambil tertawa, siap menghadapi hari yang lebih seru lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Guy
FanfictionKetika dia terlihat tidak peduli tetapi sebenarnya peduli. " Makanya, kalau suka bilang suka, kalau nggak bilang nggak," " Iya tau, tau," " Tumben, otaknya pintar hyung," " Eh iya, tumben kali," " Hehehehehehe," Gender bender fromis_9 Start [ 17/03...