First

159 19 2
                                    

Segala sesuatu harus disyukuri kan? Aku ya aku. Kamu ya kamu. Aku si anak pemalu, tidak mempunyai banyak teman dan sulit beradaptasi. Mungkin dalam skala 1 sampai 10 aku hanya mampu berada di tingkat 3 dalam berteman.

Banyak orang menilai ku sebagai anak ceria dan berisik tapi.... walau aku anak yang ceria lantas apakah aku tidak boleh sedih? Sedih, senang, menangis dan tertawa adalah bentuk emosi manusia. Kamu boleh meng-eksplor emosi mu, contoh nya aku. Setiap kali sedih aku akan terus menangis hingga kantung mata ku membengkak tapi keesokan hari nya aku akan tertawa keras seolah kemarin tidak pernah terjadi.

Sebagai manusia yang selalu merasa kesepian di tengah keramaian, aku selalu berusaha menghibur diri agar tidak gila(?) Terkadang menonton siaran langsung Jimin sambil menangis tersendu-sendu. Bukan, aku menangis bukan karena tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Hanya saja.... aku merasa dia mengerti ku. Walau dia tidak akan pernah mendengar keluh-kesah ku setidaknya dia berada dihadapan ku meski lewat layar kaca. Aku hanya butuh di dengar.

Cerita ku diatas seolah-olah menjelaskan bahwa aku tidak punya teman ya? Tidak. Aku punya dan sering kali bersenda gurau tapi seiring bertambah nya usia selalu ada tembok penghalang. Sebuah keluhan tentang hidup ku. Bukan hal yang baik memuntahkan nya kepada mereka, setiap orang punya masalah hidup masing-masing.

"Aku selangkah lebih beruntung dari dia."

Jadi aku memilih seekor kucing sebagai sahabat ku. Kalau di pikir-pikir kucing tidak memiliki masalah hidup yang berat. Yang mereka lakukan hanya meong-meong, makan, tidur dan bermain. Aku rasa dengan cara ku berkeluh kesah seraya mengelus bulu halus tidak akan berakibat apapun untuk nya.

Anak yang baik dan selalu mendengar celotehan ku dengan tenang walau terkadang aku menggila setelah saat berinteraksi secara langsung dengan Bara. Laki-laki tampan di sekolah yang menjadi incaran banyak gadis. Singkatnya i have crush on him.

"Aku takut deh. Menurut kamu jatuh cinta sama lelaki di akhir tingkat sekolah gimana? Bukannya itu pilihan yang susah ya. Artinya ada dua kemungkinan yang terjadi, kalo dia suka aku balik ya.... kita pacaran tapi kalo enggak? Haha kayak nya aku nangis deh."

"I've heard, when your crush finds out about this feeling, i sure he'll treat you like trash and priceless. So ... does love have to be buried?"

Umur ku sudah delapan belas tahun dan selama hidup aku belum pernah merasakan mempunyai kekasih bahkan rasanya tak pernah berbalas sedikit pun. Terkadang itu bukan hal yang sulit, aku tetap bisa tertawa dan bahagia walau tidak mempunyai kekasih. Lain hal nya di malam minggu yang sepi. Aku akan tergulung di dalam selimut tebal dengan segala imajinasi how about dating with someone you loved? and at the same time i would say "never!"

"Kalau aku punya teman seharusnya ini mudah. Disaat manusia lain sibuk memamerkan kekasih setidaknya aku punya teman. Sayang nya ... aku tidak memiliki keduanya."

Lagi-lagi aku mengandalkan si gendut pemalas di malam minggu. Mengelus bulu halus nya tidak pernah membosankan, aku bisa seharian melakukan itu. Mulut ku terus bergumam kecil agar tidak ada yang mendengar selain makhluk berbulu di hadapan ku.

"Bin jadi kucing itu enak. Kamu harus bersyukur dan tetap di sini mendengar ocehan dari manusia pengeluh ini."

"Duh anak ganteng sini cium dulu nak. Wangi strawberry! Im in love with you!"

"Sakit loh bin! Bisa nggak si pelan-pelan," kesal ku saat Si Nakal mencakar dengan wajah memerah karena terlalu kesal. Niat ku baik memberinya tulang tapi cakar panjang nya itu tidak sengaja merobek kulit tangan ku.

Tapi lihat? Sangat tidak sopan menunjukan mata berbinar saat di marahi. Ia terlalu menggemaskan untuk itu, lagi. Aku jatuh terpesona dan memilih mencium leher dengan wangi strawberry itu. Mengabaikan rasa kesal satu menit yang lalu.

Disaat seperti itu aku terkekeh mengingat masa lalu. Karma. Aku selalu berdecak kesal melihat teman sekolah ku mencium kucing dengan penuh nafsu. Bahkan memasukan kepala hewan berbulu itu kedalam mulut nya, "Kucing tuh gemesin Jiya!"

"Makan tuh bulu!" ucap ku dulu. Sekarang ... hidup ku hampa tanpa mencium hewan berbulu itu.

Jangan berucap jika tidak pernah merasakan nya.

Selain sikap seseorang, kebahagiaan juga tidak bisa diukur secara pribadi. Segala perasaan di bumi ini luas tak terbatas jadi jangan berpihak atas perasaan seseorang.

29 April 2022
Jellysa

Show me your enthusiasm then I'll continue😃

I've lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang