8.......

4.3K 496 61
                                    

Sebagai feedback gue cuman minta kalian buat bantu follow akun gue, udah itu aja. Tysm!

🐺🦋

||Jeongharu Area||
~~~~~~~~~~~~~~








Satu tahun lamanya Haruto menyimpan rahasianya dengan begitu rapat, ia meminta pada Dokter yang merawatnya untuk merahasiakan penyakitnya dari siapapun, termasuk keluarganya sendiri. Haruto hanya bermaksud agar keluarganya tidak khawatir padanya, meski jauh di lubuk hati sangat ingin diberi perhatian oleh keluarganya. Tetapi, sebaliknya ia juga tidak ingin jika harus lebih menyusahkan bahkan merepotkan keluarganya hanya untuk mengurus dirinya.

Tapi janji Sang Dokter kepada dirinya diingkari, dengan mudahnya membeberkan penyakit yang diidapnya pada Jeongwoo yang masih berperan sebagai orang asing dalam kehidupan Haruto.

"Udah jangan marah gitu nanti Om beliin es lilin, mau?" Bujuk Dokter Taemin sembari terkekeh, lalu mengusak surai Haruto.

Dengan wajah cemberut serta tangan bersidekap dada Haruto mencebikan bibirnya "Ish, emang Haru anak kecil? Pokoknya Haru marah!"

Melihat Anak Rawatnya merajuk seperti itu, membuat tangan Taemin terulur untuk mencubit kedua pipi yang tirus itu tapi masih terlihat gembil "Gemesin banget sih Anakku ini"

"Aaa!  Om lepas, sakit tau!" Kedua pipi Haruto memerah dengan mata yang berkaca kaca, lalu membuang wajahnya ke arah lain karena enggan untuk dilihat oleh Sang Dokter yang malah tertawa.

"Ngeselin emang malah ngetawain padahal sakit beneran" Gerutu Haruto pelan yang tentu masih bisa masuk ke indra pendengaran Taemin.

"Ih, kek anak kecil pundungan gitu" Memang, menggoda Haruto terlebih ketika wajah Anak itu semakin menukik kesal, menjadi suatu hiburan bagi Taemin.

"Om kok gitu, sih?! Sakit beneran tau ini tuh lagian Haru udah gede, gak pundungan tuh" Elaknya dengan percaya diri.

"Aduh sayangku maaf ya, nanti Om kasih permen gopean" Dengan wajah yang dibuat tengil Taemin membujuk kembali Haruto yang masih merajuk.

"Apaan, paling cuman dapet permen kiss doang dua. Haru maunya marsmellow!" Tawarnya menuntut.

Taemin dibuat terkekeh gemas lagi "Iya iya, nanti Om beliin kalo gak lupa itupun. Nah, sekarang minum obatnya dulu ya Om lagi ada urusan dulu, nanti pasti kembali lagi buat cek kondisi Haru"

Haruto tersenyum lantas mengangguk semangat, walau begitu tidak bisa memungkiri bahwa rasa kesal pada Dokter Taemin masih belum padam.

"Iya, makasih Om" Ucapnya, setelah meminum obatnya langsung dihadapan Taemin "Jangan lupa ya marsmellow-nya!" Peringatnya sebelum Taemin menghilang dari balik pintu kamar rawat.

Sedari tadi, tanpa beralih sedikit pun interaksi Haruto bersama Dokter Taemin tidak luput dari pandangan Jeongwoo. Sepertinya eksistensi Jeongwoo tidak dianggap, seolah dunia hanya milik berdua saja. Padahal Haruto itu calon wife-nya loh?

"Asik banget lo sampe lupain gue yang jelas masih di sini" Ujar Jeongwoo dengan perasaan kesal.

Haruto tidak menangkap artinya, justru ia tersenyum "Dia, satu satunya yang bisa mentolerir keberadaan gue dengan merawat gue dan menyayangi gue layaknya Ayah pada Anaknya sendiri. Bahkan, setiap kali gue minta apapun itu selalu dikabulin heheheee " Ia bercerita tanpa sadar, tentang hubungan dan bagaimana kepedulian yang ia terima dari Sang Dokter yang selama ini menjadi tempatnya berkeluh kesah.

He's My EnemyWhere stories live. Discover now