Ingat waktu Hyunsuk bilang dia ada urusan dan meninggalkan Lana dengan secarik foto polaroid doang? Alasannya, karena semenjak insiden banteng jadi-jadian alias Minotaur, Hyunsuk merasakan ada energi aneh yang terpencar-pencar. Maka dari itu Hyunsuk mengajak Yoshi ke tempat kejadian lingkaran sihir itu pertama kali muncul. Hyunsuk tahu lebih dari siapapun Yoshi adalah orang yang tepat untuk hal seperti ini.
"Jadi, menurut lo gimana, Yosh? Lo ngerasa ada energi gelap juga, kan?" tanya Hyunsuk tanpa melepas atensinya dari bekas lingkaran sihir itu. Sudah tidak ada bekas tandanya, tapi masih ada sisa sedikit energinya.
Yoshi nampak berjongkok, ia menyapu permukaan pasir yang menggunduk dengan tangannya. Berusaha mencari sesuatu yang barangkali tertutup pasir.
Paham dengan apa yang Yoshi lakukan, Hyunsuk menimpali, "Gue kemarin udah cari dengan teliti. Tapi beneran gak ada bekas apapun selain—BUJUG BUSRAK KAGET GUE!"
Hyunsuk kaget beribu kaget sampai tiba-tiba bisa kaget versi Betawi. Pasalnya Yoshi tiba-tiba menyemburkan api dengan skala yang sangat besar ke arah permukaan tanah.
"Aelah kode-kode dulu napa, sih. Gue kan kaget jir, main sembar sembur api sembarangan aja lo." omel Hyunsuk yang masih berusaha menetralkan detak jantungnya. Sedangkan Yoshi tidak menggubris. Ia tetap fokus menatap sesuatu di atas permukaan tanah.
Hyunsuk mengerutkan dahi kesal, habis dari tadi dia dikacangin terus. Gak like.
"Ck, lo liat apa, si—"
"Tenebris," Yoshi menyela. Membuat Hyunsuk ikut membungkuk untuk melihat dengan lebih jelas tentang apa yang Yoshi maksud.
"L̶u̶x̶ ̶i̶n̶ ̶Tenebris"
Itulah tulisan yang tertera di permukaan tanah. Tadinya tulisan itu tidak ada di sana. Sekarang Hyunsuk mengerti mengapa Yoshi tiba-tiba menggunakan kekuatannya. Api Yoshi dan energi si pembuat lingkaran sihir saling bertabrakan, sama seperti ketika Hyunsuk menyentuh lingkaran sihir itu.
Memang tidak salah Hyunsuk membawa Yoshi. Tidak ada siapapun yang bisa menipu si 'pembaca pesan', apalagi jika orang itu adalah Yoshi.
Tring ting tring ting...
Suara lonceng secara tiba-tiba memasuki gendang telinga Yoshi. Sontak membuat pemuda itu berbalik dengan wajah yang menegang. Seketika surai hitam legamnya berubah warna menjadi merah berkilau, selaras dengan wanrna netranya yang kini berwarna merah. Sinar berlambang sayap terukir di atas permukaan kulit lehernya. Iya, inilah wujud Yoshi yang asli. Dan ia bereaksi terhadap 'Tenebris'.
Tanpa harus bertanya Hyunsuk tahu apa yang terjadi, "Lo ngerasain energi gelap?"
tanya Hyunsuk pada rekannya itu.Namun bukannya menjawab atau bergegas mencari sumber energi itu, Yoshi mendadak mematung. Kerutan di dahinya tercetak jelas. Walau Yoshi belum berkata apapun, Hyunsuk tahu sesuatu tengah terjadi.
"Kenapa?" Hyunsuk kembali bertanya.
"Hilang.." jawab Yoshi, kata-katanya menggantung di akhir.
Hyunsuk mengerutkan dahi, "Hah? Maksud lo?"
Yoshi menatap Hyunsuk dengan serius, "Seseorang nyembunyiin energi itu. Gue gak bisa ngerasain atau denger apapun." lanjutnya.
Ada yang tidak beres, dan semua ini akan terlampau aneh jika tidak ada dalang di belakangnya. Siapapun itu, dia pasti merasa percaya diri akan kekuatannya. Tentunya dia pasti bukan seorang manusia.
Karena lawannya adalah 'grim reaper' dan 'the red painted man'. Siapapun tidak akan berani main-main dengan mereka.
— T e n e b r i s —
Kanemoto Yoshinori the red painted man.
Author Note :Chapter ini mirip kaya post creditnya Marvel, untuk beberapa chapter khusus bakal aku tambahin "Before-Scene" atau "After-Scene" untuk menjelaskan lebih detail tentang chapter sebelumnya/ menjelaskan hal yang gak ada di chapter inti.
Khusus di chapter ini aku bakal pake bahasa baku. Tapi dialognya bakal tetep non baku (mungkin untuk post credit lain bakal ada yang full non baku, tergantung scenenya aja.
Okayyy, chapter 10 is on process! please wait for it 🤩
Ps. Jangan lupa voment, ilysm <3
KAMU SEDANG MEMBACA
afterlife | hyunsuk
Fanfiction"Aduh, males napas gue. Mau mati aja." "Serius ngomong gitu di depan grim reaper?" "Hah? Lo rapper?" "GRIM REAPER ANJER AH RESE LU!" ⚠️ Harsh Words