Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ...
Suara yang dihasilkan dari lemparan ponsel canggih keluaran terbaru saat bertemu dengan permukaan meja.
"Ck, belum selesai juga ributnya"
Decak pemuda cantik pelaku pelemparan ponsel tadi. Dia kesal sebagai warga negara yang baik tapi tidak bisa ikut perang secara online bergabung dengan k-netizen lainnya.
Dia kan juga ingin ikut mencaci maki orang Jepang yang suka seenaknya sendiri. Tapi kembali lagi, situasinya tidak memungkinkan.
Karena dia adalah warga Korea Selatan yang saat ini tinggal dan menempuh pendidikan di negara matahari terbit. Kalau sampai dia ketahuan ikut memaki, bisa saja dia akan diserang orang-orang satu kampusnya.
Suara berisik dari sebelahnya berhasil mengalihkan atensinya. Dia pun menengok ke sumber suara.
Rupanya teman-temannya sedang berbincang. Ah tidak, lebih tepatnya sedang bergosip ria.
Kebetulan kelas mereka kosong saat ini, dosen yang seharusnya mengajar ijin karena ada rapat dengan jajaran petinggi kampus.
Terlebih beliau tidak meninggalkan tugas sama sekali. Jadi, mereka hanya duduk berleha-lehe sambil menunggu pergantian jam untuk kelas berikutnya.