Sudah sekitar 20 menit hanya keheningan yang mengisi atmosfir di dalam mobil mewah itu.
Kedua penumpangnya masih dengan pikirannya masing-masing dan tidak ada yang berniat membuka mulut duluan.
Si manis masih mencerna dan tentu saja merasa takut jika semuanya hanya rencana pangeran di sampingnya ini untuk melakukan hal jahat padanya.
Junkyu masih tidak percaya jika orang yang dijodohkan dengannya adalah seorang pangeran. Karena dipikir dari segi apapun, tidak ada garis yang menghubungkan dia dengan keluarga Kekaisaran Jepang.
Bukankah Ayahnya mengatakan kalau calonnya nanti adalah anak sahabatnya atau Ayah sudah membohonginya?
Otak Junkyu tidak bisa berhenti berputar. Mencoba mencari alasan yang paling masuk akal sampai dia bisa satu mobil dengan seorang Pangeran pewaris takhta Kekaisaran Jepang.
Dengan sesekali ekor matanya melirik ke arah sampingnya. Memastikan dia tidak akan tiba-tiba disodorkan oleh benda tajam atau semacamnya.
Berbeda dengan Pangeran Haruto yang dengan setia memasang wajah datarnya. Entah apa juga yang ada di pikirannya sekarang. Hanya dia dan Tuhan yang tahu.
"Hmm"
Suara gumaman Junkyu keluar dengan ragu. Bibir bawahnya dia gigit seakan menahan diri untuk mengeluarkan kalimat selanjutnya.
"Kita akan kemana?"
10 detik, 30 detik, 1 menit. Tidak terdengar suara lain lagi.
Pertanyaan Junkyu hanya dianggap angin lalu oleh Haruto. Pangeran tampan itu bahkan tidak menoleh sama sekali untuk membalas tatapan bingung Junkyu.
Malas rasanya menanggapi orang asing yang sialnya dengan tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya.
"Ck"
Junkyu berdecak kesal karena pertanyaannya diabaikan begitu saja. Kedua alisnya bertaut memandang Haruto yang tidak bergerak sama sekali. Masih dengan wajah datar melihat ke arah luar jendela mobil.
Mendengar decakan Junkyu, Haruto menoleh. Dengan kecepatan kilat Junkyu membuang wajah ke arah luar jendela mobil du sisi kirinya untuk menghindari tatapan menyeramkan Pangeran Haruto.
'Bodoh Kim Junkyu, jaga mulutmu atau bisa saja kau akan dilempar dari dalam mobil ini'
Rutuk Junkyu mengingatkan untuk menjaga sikapnya. Tangannya dengan pelan menepuk bibirnya yang terkadang tidak ada remnya. Begitu-begitu orang di sebelahnya bukanlah orang sembarangan.
Dengan itu komunikasi yang Junkyu coba bangun hasilnya gagal total. Tidak ada percakapan apapun sampai mereka tiba di restoran privat mewah tempat keluarga mereka akan bertemu.
---
Tok Tok Tok...
Suara pintu yang diketuk dari luar terdengar. Tidak lama terbukalah pintu kayu jati yang kokoh itu menampilkan dua orang yang akan menjadi topik utama pembicaraan mereka malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Wedding
FanfictionPernikahan antara Pangeran Watanabe Haruto dari Kekaisaran Jepang dengan Kim Junkyu putra Duta Besar Korea untuk Jepang