1

1K 66 18
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat yuki dan yuta

Aku masih tidur dengan nyenyak karena baru saja pulang kerja dini hari namun ada yang menepuk pipiku.

"Berangkat sekolah saja sana yuta." Gumamku.

"Aku belum mencium tangan kanan niichan." Ucap Yuta.

Aku bangun dan yuta mencium tangan kananku saat akan yuta akan pergi sekolah aku menahan pergelangan tangannya.

"Ada apa niichan?" Tanya Yuta.

"Aku belum memberimu uang jajan." Ucapku.

"Yang kemarin masih ada." Ucap Yuta.

"Biarkan aja." Ucapku.

Aku mengambil dompetku di kantong celanaku dan memberikannya kepada yuta selembar membuatnya bingung.

"Kenapa bingung?" Tanyaku.

"Seratus ribu yen terlalu banyak." Ucap Yuta.

"Sudah habiskan saja ya." Ucapku.

Yuta tersenyum akan hal tersebut dan aku mengacak-acak surai rambut yuta lalu menyerahkan kunci motorku kepadanya.

"Pake motor saja kan sekolah jujutsu jauh." Ucapku.

"Bensin sudah full tenang saja kalau ada masalah di sekolah telepon ya ke nomor biasa." Ucapku.

"Pulsaku habis niichan." Ucap Yuta.

"Nanti niichan isi siang hari." Ucapku.

"Tidak perlu biar aku isi sendiri saja." Ucap Yuta.

"Baiklah." Ucapku.

"Aku berangkat ya niichan." Ucap Yuta.

"Hati-hati di jalan ya." Ucapku.

Yuta bersekolah di jujutsu kaisen high school melalui beasiswa membuat aku bangga karena hal tersebut.

"Adikku memang jenius." Ucapku.

✔️ Okkutsu Yuta Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang