2

351 40 8
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🗡️ Yuki itu kakak yang

Aku sedang makan siang bersama dengan inumaki dan panda karena kebetulan aku hanya anak beasiswa tidak banyak orang yang ingin berteman denganku.

"Kakakmu kerja dimana yuta?" Tanya Panda.

"Di restoran." Ucapku.

"Tuna tuna!" Pekik Inumaki.

Aku melihat arah tunjuk inumaki ternyata ada yuki disana membuat aku tersenyum akan hal tersebut.

Aku berlari kearah yuki dan langsung memeluknya begitu saja membuat yuki terjatuh ke belakang.

"Niichan!" Pekikku.

"Hahahaha." Tawa Yuki.

Aku bangun dari tubuh yuki lalu menarik tangannya menuju ke arah inumaki dan panda.

"Halo!" Sapa Yuki.

"Konbu." Ucap Inumaki.

"Hai juga." Ucap Panda.

"Aku lupa nama temanmu siapa saja yuta." Ucap Yuki.

"Dia panda dan inumaki." Ucapku.

"Salam kenal." Sapa Yuki.

"Nih makan siang dariku cuma ingin mengantarkan itu saja." Ucap Yuki.

"Belajar yang rajin ya aku mau pulang dulu istirahat." Ucap Yuki.

"Baiklah niichan." Ucapku.

Yuki pergi begitu saja dan aku tersenyum melihat kotak bekal yang diberikan oleh yuki untukku.

"Kakakmu baik sekali yuta." Ucap Panda.

"Ya aku beruntung memilikinya." Ucapku.

Akhirnya aku memakan kotak bekal buatan yuki dan berbicara banyak hal bersama dengan inumaki dan panda.

Sore harinya

Saat aku pulang ke rumah kulihat yuki sedang melakukan sesuatu di ruang tamu membuat aku heran akan hal tersebut.

"Niichan sedang melakukan apa?" Tanyaku.

"Astaga!" Kaget Yuki.

"Maaf niichan mengagetkanmu." Ucapku.

"Tidak masalah." Ucap Yuki.

Kulihat ada tv kecil disana membuat aku kebingungan akan hal tersebut dan ke kamarku untuk berganti baju.

"Yuta ke ruang tamu sebentar!" Pekik Yuki.

"Iya niichan!" Pekikku.

Aku keluar kamarku dan yuki menonton tv dengan tenang sementara aku duduk di sampingnya.

"Niichan beli tv second mungkin kecil maaf ya." Ucap Yuki.

"Karena niichan lihat yuta sering terlihat bosan di rumah apalagi niichan cuma bisa membelikan hp jadul saja." Ucap Yuki menggaruk belakang kepalanya.

"Memerlukan hp baru tidak?" Tanya Yuki.

"Tidak perlu lebih baik kita gunakan untuk makan saja uangnya." Ucapku.

"Yakin?" Tanya Yuki ragu.

"Iya kita perlu tenaga untuk menghadapi dunia yang kejam ini." Ucapku sambil tersenyum.

"Sebenarnya niichan mendapatkan kenaikan gaji sih." Ucap Yuki.

"Wah hebat!" Pekikku.

"Namun niichan bingung tentang suatu hal." Ucap Yuki.

"Soal apa niichan?" Tanyaku.

"Bos menyuruh niichan menjadi penanggung jawab semua anak buahnya di restoran apabila bos tidak ada do restoran." Ucap Yuki.

"Niichan ini bahkan lulus SMP saja tidak bagaimana caranya memimpin orang lain." Ucap Yuki.

"Bos percaya dengan niichan berarti dia puas dengan kinerja niichan." Ucapku.

"Raya-san dia baik pasti dia percaya padamu untuk mengelola bisnis cafe nya karena sudah hampir tiga tahun niichan kerja disana." Ucapku.

"Tapi aku tidak percaya diri yuta." Ucap Yuki.

"Aku yakin pasti niichan bisa kok menjalankan amanah tersebut." Ucapku.

"Kakakku mendapatkan semua keberhasilan ini karena kerja kerasmu selama ini untuk membahagiakan aku." Ucapku sambil tersenyum.

"Aku akan memberikan niichan sesuatu." Ucapku.

"Eh tidak perlu!" Pekik Yuki.

"Hanya hadiah kecil saja kok." Ucapku.

Aku berlari ke kamarku dan mengambil plastik berisi hadiah yang sengaja aku persiapkan untuk yuki.

"Untuk niichan." Ucapku menyerahkan plastik kepada yuki.

"Terimakasih ya." Ucap Yuki.

"Sama-sama." Ucapku.

Yuki membuka plastik tersebut lalu tersenyum kepadaku membuat aku senang karena yuki menyukai hadiah dariku.

"Celana yang bagus." Ucap Yuki.

"Soalnya kulihat celana kerja niichan banyak tambalan begitu jadi aku mengumpulkan uang untuk membeli satu celana kerja untuk niichan." Ucapku.

"Pasti niichan akan pakai celana ini." Ucap Yuki.

"Niichan terlalu mementingkan keperluan aku hingga melupakan kepentinganmu sendiri." Ucapku.

"Lagipula masih bisa dipakai jadi untuk apa beli lagi." Ucap Yuki.

"Hm niichan aku kerja part time ya." Ucapku.

"Untuk apa?" Tanya Yuki.

"Membantu niichan." Ucapku.

"Masalah uang serahkan padaku walaupun harus bekerja di tiga tempat tidak masalah bagiku." Ucap Yuki.

"Dua saja niichan kerepotan begitu." Ucapku.

"Kan untuk biaya kuliahmu juga." Ucap Yuki.

"Niichan ambil ujian kesetaraan SMA saja." Ucapku.

"Aku bahkan lulus SMP saja tidak yuta." Ucap Yuki.

"Niichan mau tidak kalau ada kesempatan mengikuti ujian kesetaraan tersebut?" Tanyaku.

"Tentu saja mau." Ucap Yuki.

Aku memeluk tubuh yuki dengan erat dan bertekad akan membuat yuki bahagia dengan prestasiku.

"Aku akan mengajarkan niichan semua materi SMP dan SMA agar niichan bisa pintar sepertiku." Ucapku.

"Hehehe iya yuta." Ucap Yuki.

Yuki mengelus surai rambutku membuat aku nyaman akan hal tersebut.

🗡️ Terbaik bagi yuta

Smile Twins

~ 17 Agustus 2021 ~

Dirgahayu republik indonesia ke-77 khusus minggu ini double update menyambut kemerdekaan indonesia

✔️ Okkutsu Yuta Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang