3

224 31 10
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Bonus dari bos yuki sangat

Aku menggaruk belakang kepalaku karena dipanggil bosku untuk ke ruangannya membuat aku gugup sekali.

"Ada apa ya raya-san?" Tanyaku.

"Kau bisa berbahasa inggris yuki-san?" Tanya Raya.

"Aku hanya bisa bahasa jepang saja kalau bahasa asing aku tidak bisa." Ucapku.

"Alamat rumahmu masih sama kan?" Tanya Raya.

"Iya masih sama raya-san." Ucapku.

"Aku percayakan restoran ini padamu karena mulai bulan depan aku akan sibuk untuk membuka cabang baru." Ucap Raya.

"Jadi ucapan raya-san waktu itu serius?" Tanyaku.

"Kinerjamu bagus dan semua rekan kerja juga mengakui hal tersebut." Ucap Raya.

"Kau jadi manager cafe mulai saat ini jadi kalau ada hal yang tidak kau mengerti hubungi aku saja." Ucap Raya.

"Aku lupa kau tidak memiliki hp." Ucap Raya.

Raya membuka laci mejanya dan menaruh dua box hp baru membuat aku terdiam akan hal tersebut.

"Aku hadiahkan dua hp untukmu karena aku sering dengar kalau kau ingin membelikan hp canggih untuk adikmu." Ucap Raya.

"Nih hp barumu pakai ya dan aku tidak menerima penolakan." Ucap Raya.

"Terimakasih raya-san." Ucapku membungkukkan badanku.

"Sama-sama mulai sekarang tanggung jawabmu lebih besar jadi jangan kecewakan aku ya." Ucap Raya.

"Tentu!" Pekikku.

"Silahkan lanjutkan pekerjaanmu." Ucap Raya.

Raya berdiri dan menyematkan name tag bertuliskan manager di dadaku membuat aku senang.

"Tapi aku tidak mengerti soal tugas seorang manager." Ucapku.

"Aku akan mengajarkan semua hal soal tugas manager hari ini kalau tidak mengerti tanyakan saja padaku ok." Ucap Raya.

"Baiklah raya-san." Ucapku.

Raya memberitahu soal tugas manager padaku jadi menyimak saja sambil sekali-sekali bertanya apabila tidak paham.

Malam harinya aku pergi ke tempat kerjaku yang kedua yaitu tempat balap liar aku bertugas sebagai penengah antara dua pembalap cukup beresiko pekerjaan ini namun aku tidak punya pilihan lain karena kalau hanya mengandalkan gajiku di cafe tidak cukup untuk membayar semua keperluan selama sebulan.

"Oh yuki!" Sapa Seseorang.

"Oh kenan." Ucapku.

"Gas ayo cepetan mulai." Ucap Kenan.

"Siap." Ucapku.

Balapan dimulai dan tepat dini hari akhirnya lima balapan selesai lalu aku diberi bayaran oleh panitia yang menggandakan lomba.

Aku pulang ke rumah sambil berjalan kaki dan memeluk paper bag berisi dua hp baru yang belum tersentuh sama sekali.

"Hari minggu ya besok berarti yuta libur aku bisa menghabiskan banyak waktu dengannya." Ucapku.

Ada segerombolan orang menghadang jalanku dengan mudah aku menghajar mereka semua dan kembali melanjutkan perjalanan pulang.

Aku tiba di rumah lalu memasukkan kunci dan membukanya dengan pelan karena telinga yuta sensitif sekali soal bunyi.

Ternyata yuta tidak ada di ruang tamu jadi aku menghampirinya di kamar ternyata tidur di meja belajar.

Aku menggendong yuta lalu menyelimutinya begitu saja membiarkannya beristirahat.

Aku ke kamarku untuk beristirahat dengan tenang karena lelah sekali akan pekerjaanku.

Pagi harinya

Yuta bangun dari tidurnya lalu tersenyum karena sudah tidur di kasurnya jadi yuta mandi dan menyiapkan sarapan setelah itu pergi ke kamarku.

"Niichan ayo sarapan!" Ajak Yuta.

"Ah baiklah." Ucapku terbangun.

Aku dan yuta sarapan bersama-sama setelah selesai sarapan aku berlari menuju ke kamarku mengambil paper bag yang berisi dua hp.

Aku keluar kamar terlihat yuta duduk dengan santai di ruang tamu sambil menonton tv jadi aku merangkul pundaknya.

"Itu kue niichan?" Tanya Yuta.

"Ini hp baru untukmu." Ucapku.

"Eh?!" Kaget Yuta.

Aku mengeluarkan dua box hp baru dari paper bag membuat yuta melihat kearahku meminta penjelasan.

"Bonus dari bosku." Ucapku.

"Kok dua?" Bingung Yuta.

"Kata bos karena aku tidak memiliki hp jadi dikasih hp deh dan satu lagi untukmu." Ucapku.

Yuta membuka box hp sementara aku hanya melihat saja karena tidak paham sama sekali soal hp.

"Hp bagus niichan beruntung banget dikasih cuma-cuma begini." Ucap Yuta.

"Yuta bisa tolong ajarkan niichan menggunakannya." Ucapku.

"Boleh kok." Ucap Yuta sambil tersenyum.

Yuta mengeluarkan hpku dan menyerahkannya padaku sementara aku hanya diam saja memperhatikan hpnya.

"Tekan tombol ini agar hpnya hidup." Ucap Yuta.

Yuta menekan salah satu tombol tak lama hp menyala membuat aku kagum akan hal tersebut.

"Kita beli kartu SIM untuk niichan agar aku mudah menghubungimu nanti." Ucap Yuta.

"Aku mandi dulu kalau begitu." Ucapku.

"Baiklah silahkan mandi dulu." Ucap Yuta.

Aku mandi dengan cepat sementara hpku dipegang yuta karena aku takut merusaknya membuat yuta terkekeh geli akan hal tersebut.

Tiba di konter hp yuta memilih kartu SIM untukku dan aku hanya memberikan dompetku saja untuk bayar hal tersebut.

"Niichan kita beli case dan anti gores untuk hp agar tidak cepat rusak." Ucap Yuta.

"Baiklah." Ucapku.

Kita berdua menuju ke salah toko aksesoris hp untuk membeli hal tersebut sementara aku hanya melihat saja karena tidak paham.

Tiba di rumah yuta mengajarkan aku menggunakan hp dan perlahan-lahan aku paham membuat yuta tersenyum.

🍁 Sangat berarti baginya

Smile Twins

~ 21 Agustus 2022 ~

Author mau hiatus karena kouta habis ya kalau muncul lagi berarti kouta sudah terisi lagi

✔️ Okkutsu Yuta Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang