1/10

2.7K 356 18
                                    

[ happy reading - !! ]

Huek, rosie terus memuntahkan cairan bening ke wastafel. Dari kemarin ia terus mengalami muntah muntah yg lumayan berat hingga Rosie tidak bisa menelan sesuap nasi pun.

Rosie menatap dirinya di depan kaca, ia tersenyum sedih melihat bagaimana kepahitan hidup nya. Dimulai dari orang tua nya yg pergi entah kemana, lalu Jeffrey ayah dari bayi yg ia kandung tidak mau bertanggung jawab.

"Ah Rosie, jangan menyalahkan takdir. Hiduplah sesuai arusnya"ucap nya menyemangati diri sendiri.

Setelah ia merasa lebih baik, Rosie pun langsung membersihkan badannya lalu mengenakan seragam sekolah.

Rosie memutuskan untuk tidak sarapan, karena ia tau akan ia muntahkan lagi.

Setelah selesai menyiapkan segala keperluan nya, Rosie pun mengambil sepeda bekas ibu nya lalu berangkat menuju sekolah.

"Hai rosie, tumben jam segini baru datang, biasanya kamu sudah duduk cantik di perpustakaan"tanya edgard selaku osis yg bertugas menjaga di depan gerbang hari ini.

"Hehe iya, rosie lupa bikin alarm tadi malam."ucap Rosie sembari memamerkan gigi tupai nya.

"Ululu chipmunk gue lucu bgt si"entah dari mana Miguel Datang ia langsung mengusap gemas kepala Rosie.

"Terimakasih, oh iya kalo begitu Rosie duluan ya Edgard, Miguel"rosie melambaikan tangan nya di balas senyuman manis dari edgard dan Miguel.

Rosie berjalan menyusuri koridor sekolah. Sesekali beberapa teman dari kelas sebelah menyapa nya dengan ramah. Rosie memang sangat pandai bergaul sehingga ia mempunyai banyak teman yg menyayangi nya.

Di saat ia akan memasuki kelas, rosie melihat Jeffrey dengan seorang perempuan cantik di lapangan basket.
Rosie bisa melihat bagaimana ekspresi Jeffrey berbicara dengan perempuan di samping nya.

"Uh, masih pagi sudah panas sekali"ucap Rosie sembari menepuk dada nya.

Rosie menggelengkan kepalanya saat melihat perempuan cantik itu memeluk Jeffrey erat.

Tak mau hatinya semakin sakit, rosie pun segera masuk ke dalam kelasnya.

"Pagi teman-teman"ucap Rosie membuat semua mata tertuju ke padanya.

"Pagi Rosie"

"Pagi cantik"

"Pagi sayang"

"Pagi ociiii"

"Pagi bidadari ku"

Sontak semua murid menyoraki Justin yg selalu menggoda Rosie.

Rosie tertawa kecil lalu segera duduk di samping sahabatnya.

"Lo udah buat pr matematika ci?"tanya Maura, Rosie menganggukkan kepalanya. Lalu mengambil buku latihan matematika nya.

"Ngapain gue nanya lagi, Lo kan anak ambis wkwkwk. Gue pinjem ya ci"ujar Maura dan mengambil buku latihan Rosie.

"Okey siap"Rosie mengancungkan jempol nya.

15 menit kemudian , bell sekolah berbunyi menandakan jam mata pelajaran pertama akan segera dimulai.

Rosie duduk dengan gelisah di bangkunya. Mata nya beralih ke Maura yg masih fokus menyalin tugas matematika milik nya.

"Maura, perut Rosie sakit banget."keluh Rosie ke sahabatnya. Maura tak menoleh tetapi menyahuti Rosie.

"Kebelet berak palingan, tunggu bentar ci sekarang mapel nya pak jojo. Gue takut di suruh cabut rumput. Mana lagi panas gini lagi."

Rosie menghela nafas, lalu melipat kedua tangan nya di atas meja.

Seruan, Una sang ketua kelas membuat semua murid melihat ke depan.

Pak jojo, guru matematika yg di kenal galak dan tegas membuat semua murid patuh dengan nya.

"Maura, Rosie Gatahan lagi anterin Rosie ke UKS yu"ucap rosie. Maura menoleh lalu menatap wajah Rosie yg sudah berkeringat. Wajah nya sangat pucat.

Dengan cepat Maura maju ke depan lalu meminta izin pak jojo membawa sahabat nya ke UKS.

"Rosie, kamu masih kuat jalan engga?"tanya pak jojo. pak Jojo ialah tetangga Rosie yg sangat perhatian. Tak heran jika Rosie di jadikan murid kesayangan nya. Lagi pula Rosie pintar matematika.

Rosie tak menjawab ia hanya bisa meremas perut nya tak tahan akan rasa sakit nya.

"Aduh cii jangan pingsan, bentar gue panggilin pengurus uks nya dlu ya"ucap Maura.

Jeffrey yg baru saja memasuki kelas pun mengernyit bingung. Mengapa semua mengerubungi bangku Rosie, pikirnya.

"Nak edgard tolong bawa Rosie nya ke uks dulu."ucap pak jojo, dengan cepat edgard menggendong Rosie dengan hati hati menuju uks.

"Hiks s-sakit"lirih Rosie yg masih bisa di dengar oleh edgard.

"Tahan ci bentar lagi sampe"jawab Edgard dengan raut wajah khawatir nya.

Rosie memejamkan matanya berharap rasa sakit di perutnya berkurang. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu kekar milik edgard.

Edgard dan Rosie sudah sampai di UKS.

"Ci gue panggil Jiya dlu ya, lu tiduran aja dlu biar rasa sakitnya ilang, sekalian gue beliin nasi bungkus ntar"ucap Edgard di balas anggukkan oleh Rosie.

Rosie memulai memejamkan matanya . Tetapi belum ada 5 menit ia memejamkan matanya, rasa mual kembali menyerangnya. Mau tak mau dengan langkah kaki lemasnya ia berjalan ke kamar mandi yg tak jauh dari UKS.

Rosie mengeluarkan semua yg ada di perutnya. Membuat kaki nya semakin lemas . Seorang laki-laki datang dari belakang membuat Rosie tersentak kaget.

"Lo Masi pertahanin kandungan lo ci?"

[#CHILDIS]

[🦋] ϲнιℓ∂ιѕнTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang