Pagi ini Rosie bangun lebih awal, agar tidak lagi terlambat datang ke sekolah.
Sebelum berangkat ia juga tidak lupa membuat sarapan dan bekal nanti untuk nya pada saat istirahat.
Rosie hari ini tidak menggunakan sepeda nya karena kemarin ban nya kempes. Jadi ia memutuskan untuk menaiki bus.
Setelah menunggu bus datang sekita 10 menitan Rosie pun segera naik dan duduk dengan nyaman di belakang. Untungnya Rosie mendapatkan tempat duduk jadi tidak susah- susah harus berdiri.
"Hai, gue boleh duduk disamping lo ga?"ucap seorang laki-laki yg berdiri tepat di depan nya sembari tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosie sempat bingung mengapa ia tidak langsung duduk saja ini juga tempat umum.
"Ah iya silahkan"jawab rosie sedikit menggeser tubuhnya ke samping.
laki-laki itu segera menduduki bokong nya di samping Rosie.
"Ekhem, btw lo sekolah di SHH juga?"tanya nya.
"Kok tau?"
"Seragam kita kan sama" Rosie mengernyit bingung, jelas jelas laki-laki di samping nya ini sedang tidak memakai seragam sekolah melainkan baju kaos hitam dan kemeja putih.
"Tapi kamu kan ga pake seragam"ucap Rosie polos.
"Haha iya, gue sekarang lagi Dispen nih ada lomba balap karung jadi gue pake pakaian bebas"balas nya, lagi-lagi Rosie bingung.
"Bercanda, kenalin gue yoyo kapten basket SHH. Seangkatan sama lo juga, tapi beda kelas." Ucap yoyo sembari mengulurkan tangan nya. Rosie tersenyum lalu membalas jabatan tangan yoyo.
"Salam kenal aku Rosie"balas Rosie.
"Rosie kelas 12-2 kan?"tanya yoyo, rosie menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan yoyo.
"Berati sekelas sama Jeffrey dong?"
"Iya"
"Gue titip salam ya sama Jeffrey, sekalian suruh dia kumpul di lapangan pulsek, ada sparing lawan anak sekolah sebelas"Pesan yoyo, membuat Rosie mengigit bibir bawahnya.
Apa ia bisa berbicara dengan Jeffrey??
...
"OCIII"teriak edgard ketika melihat Rosie berjalan di koridor sekolah. Membuat Rosie menoleh ke belakang .
"Iya?"tanya rosie.
"Kata Miguel, lo kerja ya di cafe kakak nya?"spontan Rosie menganggukkan kepalanya.
"Iya, memangnya kenapa?"
"Engga kenapa-napa si cuma nanya aja,emang lo lagi butuh duit ya?"tanya edgard memastikan.
"He'em, aku ga mau ngerepotin paman sama bibi terus. Aku pengen mandiri aja hehe"Edgar tersenyum manis mendengar nya. Tidak salah ia memilih rosie sebagai crush nya.
"Kan ada gue ocii, kalo mau apa2 calling Edgard saja!"ucap Edgard sembari mengusap puncuk kepala rosie.
"Edgard kan bukan siapa2 Rosie, jadi Rosie ga berhak minta sesuatu ke edgard"jawab Rosie, membuat senyuman manis edgard luntur. Jadi selama ini dia tidak di anggap?pikir nya.
"Siapa bilang rosie bukan siapa-siapa nya edgard hm?"
"Kan baru aja Rosie yg bil-
"Rosie kan calon istrinya Edgard"edgard dengan jahil mengecup pipi kanan Rosie lalu melarikan diri. Pipi Rosie seketika memerah seperti kepiting rebus.
...
Sesampai nya Rosie di depan kelas 12-2, ia menghela nafas panjang sebelum menuju ke bangku Jeffrey.
Rosie melihat Jeffrey yg sedang memakai headset dan memainkan handphone nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"J-Jeffrey?"panggil Rosie gugup. Jeffrey menoleh tanpa membalas panggilan Rosie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan mata Jeffrey yg terkesan 'sinis' membuat Rosie semakin gugup.
"M-maaf tadi aku di suruh yoyo buat sampein pesan ke kamu, nanti pulang sekolah langsung ke lapangan ya katanya ada sparing"ucap Rosie sembari menundukkan kepalanya. Ketika tidak ada respon dari Jeffrey, Rosie pun berinisiatif beranjak pergi ke tempat duduknya.
"Pulang sekolah tungguin gue di parkiran. Ada yg mau gue omongin berdua sama lo."
...
Rosie melihat sekitarnya, sudah sangat sepi. Hampir 1 jam ia menunggu Jeffrey di parkiran. Apalagi ditambah dengan terik matahari yg membuat keringat mengucur deras di dahinya.
"Jeffrey dimana si?lama banget"lirih Rosie.
Rosie memegang erat tas nya ketika merasa perut bawahnya terasa mengencang. Ia mengelus perutnya, berharap menghilangkan rasa nyeri.
"Kamu yg sabar ya nak, papa kamu mau bicara sama mama dlu. Nanti pulang sekolah mama langsung tidur ko- swhh" Rosie meringis merasakan nyeri pada perutnya.
Kaki nya sudah lemas sekarang, ia pun mendudukkan dirinya di aspal menghiraukan rasa panas pada kakinya.
"ROSIE!!"teriak jeffrey dari kejauhan, membuat Rosie mendongak kan kepala nya.
Jeffrey yg melihat wajah Rosie yg pucat pasi membuat Jeffrey kalang kabut.
Rasa bersalah mulai terlintas di pikiran Jeffrey.
"Lo kenapa?kok bisa kaya gini???"tanya jeffrey sembari membantu Rosie untuk bangun.
"E engga tau Jeff, kayanya p perut aku keram"jawab Rosie. Jeffrey dengan cepat menggendong Rosie dan membawa nya ke mobil milik nya.
Jeffrey mengambil minyak kayu putih di tas nya lalu mengusap pelan perut Rosie yg mengencang.
Rosie menatap tak percaya Jeffrey, mengapa Jeffrey se khawatir ini dengan nya??
"Gausah ge-er, gue cuma merasa bersalah udah ngebuat lo nunggu sejam di parkiran."