dua belas

24 6 0
                                    

Alvino masih mengintip Akbar dan Rara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvino masih mengintip Akbar dan Rara. Mereka berdua terlihat begitu mesra, entah kenapa itu semakin membuat Alvino kesal. "Ngapain juga, cemburu," batinnya.

"Alvino!"

Alvino langsung menoleh ke asal suara. Setelah melihat itu siapa, dirinya langsung memasang wajah tidak senang. Dia berniat pergi dari sana, tapi tangannya dicekat.

"Nggak usah pegang-pegang," ucap Alvino menarik tangannya.

"Vin, kamu masih nggak mau nerima aku? Emang aku kurang apa sih?" tanyanya.

"Please ya, Sarena. Lo itu emang nggak ada kurangnya di mata gue. Tapi, gue nggak bisa menerima lo. Jadi jangan maksa."

"Lo lebih memilih laki-laki yang sama sekali nggak ada rasa sama lo, dibanding laki-laki yang tulus banget sama lo."

"Lebih bagus lo terima cintanya Rangga. Dia itu tulus sama lo, dia benaran sayang sama lo, Sarena" ucap Alvino.

"Tapi aku cintanya sama kamu, Vin!" jawab Sarena.

"Lebih bagus, cinta lo itu kasih ke Rangga. Gara-gara rasa cinta lo ke gue, gue sama Rangga jadi musuhan ... Jadi please, jauhi gue," ucap Alvino beranjak dari sana.

"Vino, gue tulus sama lo. ALVINO!" teriaknya.

★★★

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit lalu. Tapi Akbar dan Rara baru keluar dari kelas, dari pagi kedua insan itu terus berdua, tidak terpisah sama sekali. Itu benar-benar membuat sosok Alvino geram.

Entah kenapa hari ini hati Alvino begitu mencelos, apalagi melihat kedekatan Akbar dan Rara. Masa iya, Alvino benaran cemburu.

Laki-laki itu duduk di atas motornya menunggu Akbar. Tak lama yang ditunggu nonggol, tapi buat hati dongkol.

Alvino menghela nafas dengan rasa perih yang ada di hatinya. "Ini hati kenapa sih? Iya kali gue cemburu. Ck, kok lo jadi alay gini sih, Vin," batinnya.

"Apa mereka, pacaran ya?" batin Alvino lagi.

Mereka berdua semakin mendekat, Alvino yang melihat itu langsung menghidupkan motornya berniat pergi. "Alvino!" panggil Akbar.

"Lo mau balik, kan? Barengan aja," ucap Akbar. Mata Alvino terarah ke Rara.

"Nggak, gue mau ke basecamp," jawab Alvino.

"Bukannya, mereka nggak lagi ngumpul ya, inikan hari jumat, mereka mau jum'atan," ucap Akbar.

"Ya terserah gue lah. Kan gue ketuanya," ucap Alvino.

"Kalau pulang sekolah itu, langsung pulang ke rumah, jangan ngeluyur. Entar nyokap lo nyariin. Kalau lo emang muslim,pergi ke masjid bukan basecamp," ujar Rara.

"Yaudah iya, gue langsung balik ke rumah aja," ujar Alvino.

"Lah, kok?" batin Akbar sedikit binggung.

"Kalau gitu, barengan aja. Tapi gue nganterin Rara dulu, lo mau, kan?" tanya Akbar.

"Yaudah ayo," jawab Alvino dengan wajah datar.

"Alvino kenapa dah? Nggak kayak biasanya," batin Akbar lagi.

Mereka bertiga pun pergi dari area sekolah. Akbar berboncengan dengan Rara dan berjalan di depan, sedangkan Alvino membuntut dari belakang.

TBC:

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PREMAN SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang