3

1K 121 3
                                    

Sudah 2 bulan sejak SM Entertainment konfirmasi berita dating Wendy Shon dan Kim Sejeong. Kata agensi hal ini akan menguntungkan keduanya.

Wendy Shon. Nama panggung seorang Son Seungwan yang sangat terkenal baik di industri musik. Baik dari personality sampai karya-karya yang dia hasilkan.

Awalnya Seungwan cukup ragu untuk setuju dengan keputusan ini. Tapi sejak makan malam 2 bulan yang lalu di rumah keluarganya, dia memutuskan setuju.

Mungkin ini salah satu cara untuk memaksanya benar-benar move on dari sahabatnya.

💙

Seungwan tidak mengerti kenapa harus Joohyun. Tapi masuk akal pikirnya. Joohyun merupakan anak dari teman bisnis orang tuanya. Awal mula mereka bertemu juga karena acara perusahaan milik keluarga. Joohyun seseorang yang tidak asing bagi keluarganya.

Tetapi Seungwan paling tidak mengerti kenapa Joohyun sepertinya biasa saja dengan perjodohan ini. Sebulan yang lalu mereka resmi tunangan dengan dihadiri keluarga inti saja. Mereka akan mengumumkan hubungan mereka dekat tanggal pernikahan.

Seungwan lagi-lagi menghisap rokok yang ada di tangannya. Kebiasaan yang mulai dia tinggalkan kini tidak bisa dia hindari. Hatinya sangat tidak tenang semenjak makan malam itu.

Seungwan mengecek handphonenya. 2 jam lagi sebelum dia akan menjemput Sejeong untuk makan malam bersama. Hitung-hitung untuk publikasi.

Kim Sejeong adalah teman yang baik dan sangat kooperatif. Setidaknya dia mendapatkan teman baru yang baik dari semua kebohongan ini.

💖

Sial.

Satu kata yang keluar dari dalam hatinya. Diantara banyak tempat makan di tengah kota, kenapa mereka harus bertemu dengan Eric dan Joohyun.

Mata Seungwan bertemu dengan Eric. Posisi Joohyun membelakangi dirinya. Eric kemudian melambaikan tangan kepadanya. "Seungwan? Kebetulan banget kita di tempat yang sama. Gabung aja!" Seru Eric yang membuat Joohyun memperhatikannya dan Sejeong.

Ini pertama kalinya mereka bertemu dengan Sejeong secara langsung. Seungwan menghembuskan napasnya dengan kasar. Dia cuma berharap dirinya bisa beracting malam ini.

💙

Seungwan duduk di sebelah Sejeong yang membuatnya bisa memperhatikan Joohyun secara jelas di depannya. Seperti biasa, Joohyun sangat cantik. Akhir-akhir ini Seungwan sengaja menyibukkan waktu luangnya dengan Sejeong. Sejeong bilang kalau agensi membuat mereka dating untuk media kenapa tidak sekalian saja mencoba untuk melakukan kegiatan pasangan pada umumnya. No hard feelings. Untung saja Sejeong adalah teman yang menyenangkan.

Malam itu Sejeong sangat pintar acting menjadi pacarnya. Dia memilih makanan untuknya, mengambilkannya makanan, dan bisa ikut berbincang dengan Eric dan Joohyun.

"Seungwan nih dulu bilangnya males pacaran loh. Eh taunya sekarang punya pacar juga dia." Canda Eric yang membuat Sejeong ikut tertawa. Seungwan hanya tersenyum lalu matanya bertemu dengan Joohyun yang kini menatapnya. Entahlah, tapi dia langsung mengalihkan perhatiannya ke Sejeong yang ada di sampingnya.

"Mau tambah minum? Ntar aku panggil waiternya." Tanya Seungwan ke Sejeong.

"Gak usah. Cukup kok." Sejeong menahan tangan Seungwan dan menggenggamnya.

Seungwan kemudian melihat sisi bibir Sejeong yang agak kotor dari saus makanan lalu membersihkannya dengan ibu jarinya langsung. Hal itu membuat Joohyun berdehem dan mengalihkan pembicaraan.

"Lo kok gak pernah main lagi ke rumah, Wan? Jimin kangen katanya."

"Jimin aja?"

Ada jeda sebentar sebelum Joohyun menjawab pertanyaan Seungwan. Mereka saling bertatapan. "Semuanya pada kangen. Bunda pengen ada temen baking." Joohyun langsung mengalihkan perhatiannya ke minuman di depannya.

Makan malam itu pun berlanjut dengan Eric yang mendominasi pembicaraan dan akhirnya Seungwan izin pulang dengan alasan Sejeong besok ada schedule dari pagi.

💖

"Udah berapa lama, Wen?" Tanya Sejeong tiba-tiba. Kini mereka berada di apartment Sejeong. Sejeong memintanya untuk bersantai terlebih dahulu di apartmentnya sebelum pulang.

"Apanya?"

"Lo suka sama Irene Bae?"

Seungwan tidak pernah secepat ini menoleh ke arah Sejeong. "Hah?"

Sejeong tertawa. "Jadi lagu lo kemarin tuh buat Irene Bae. Tinggi juga standar lo. Ya gak heran kalau katanya lo males pacaran, lo nunggunya Irene Bae!"

Seungwan hanya melongo mendengar Sejeong. Apa dia sangat terlihat jelas?

"Tenang aja, Wen. Rahasia lo aman sama gue. Gue juga gak ada perasaan gimana ke lo." Sejeong menghampiri Seungwan sambil menepuk-nepuk punggungnya dengan bercanda.

"Emang gue sejelas itu?"

"Pas lo suka nyebut 'sahabat' lo itu gue gak tau siapa yang lo omongin. Tapi kayaknya lo jatuh cinta banget sama dia soalnya tiap kita jalan bareng lo ingetnya ke sahabat lo itu. Trus tadi pas makan malam, jelas sih. Lo...beda aja gitu natapnya?"

Seungwan menutup mukanya malu. Bagaimana bisa seorang yang baru mengenalnya beberapa bulan ini tau soal rahasia terdalamnya.

"Sorry, Wen. Gue emang orangnya segampang itu ngebaca gerak-gerik orang. Walaupun lo suka coba ngatur ekspresi tapi setelah kenal lo beberapa bulan ini, gue rada tau sih kebiasaan lo."

Seungwan hanya mendengus dan dia bersumpah dia tidak pernah semalu ini. Sejeong lagi-lagi hanya tertawa melihat tingkah Seungwan.

"Tapi lo yakin Irene gak ada perasaan ke lo gitu?"

"Gak mungkin lah."

Sejeong mengamati wajah Seungwan dan ia pun kembali tertawa. "Lo harusnya salah sih."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang